Samudra berdiri di depan kap mobil Keira yang terbuka. "Mobil Lo kenapa?."
"Mata Lo buta, apa gimana? Gak liat apa kalo mobil gue mogok?." Omel Keira.
"Santai dong, kan gue cuma nanya aja."
"Lebih baik lo pergi deh daripada disini, tapi bikin gue emosi Mulu." Usir Keira.
"Gue mau bantu Lo Kei, daripada Lo disini nunggu lama tuh montir atau jemputan mending gue bantuin."
"Emang Lo bisa?."
"Ya bisa lah Lo pikir gue gak bisa?."
Keira mengangguk "iya lah, soalnya muka Lo tuh gak menjanjikan banget."
"Gini-gini gue dulu gue bisa betulin mobil ya.'
"Yaudah cepetan, jangan banyak ngomong. Gue mau pulang."
"Iya-iya sabar." Samudra mulai menundukkan tubuhnya untuk mengecek mobil Keira. Dan ternyata bener busi mobil Keira sudah amat berdebu dan hitam.
"Busi mobil Lo ini gak pernah diganti apa gimana?."
"Terakhir di ganti tuh 2 bulan yang lalu keknya."
"Pantes aja gak bisa jalan, businya kotor. Harus diganti juga."
"Terus gimana dong, masa gue disini."
"Mending lo sama gue aja pulangnya. Nanti biar orang gue yang bawa mobil Lo ke bengkel."
"Serius gapapa? Gak ngerepotin Lo?."
"Engga sama sekali."
"Yaudah deh kalo gitu."
"Ambil tas sama barang-barang Lo. Gue tunggu di mobil."
Keira mengangguk pelan lalu samudra pergi ke mobil untuk menelfon orang suruhannya untuk membawa mobil Keira ke bengkel.
Setelah mengambil tas dan ponsel miliknya Keira pergi ke mobil samudra lalu masuk ke dalam. Samudra langsung menjalankan mobilnya meninggalkan tempat itu.
"Emm Kei entar didepan gapapa kan kita mampir di minimarket. Gue mau beli beberapa cemilan sama minuman dulu."
"Gapapa kok."
"Btw gapapa kan gue manggil Kei kalo kit lagi berdua?."
"Gapapa senyamannya Lo aja." Samudra mengangguk pelan lalu ia fokus kembali ke jalan.
Sesampainya di minimarket Samudra menghentikan mobilnya di pinggir jalan. "Lo tunggu disini ya." Ucap Samudra dan Keira hanya mengangguk saja.
Samudra keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam minimarket itu. Sedangkan Keira menunggu didalam mobil.
Namun tiba-tiba Keira merasa haus dan ingin membeli es teh jumbo yang ada di pinggir jalan. "Haduh pengen es lagi. Beli deh mumpung Ara masih di dalam."
Keira keluar dari mobil lalu pergi ke seberang jalan untuk membeli es yang dia inginkan.
"Mbak es teh nya 2 ya." Ucap Keira.
"Oke mbak." Mbak-mbak itu pun membuatkan nya tak lama pesanan Keira itupun jadi.
"Berapa mbak?."
"10k ribu aja mbak." Keira mengangguk lalu mengambil uang 10k dari kantong seragamnya lalu memberikannya pada penjual es tadi.
"Terimakasih mbak."
"Iya sama-sama." Keira pun meminum es teh nya lalu pergi darisana. Tadi dia membeli dua, yang satu ya untuk Samudra tentunya.
Dengan berhati-hati Keira menyebrang jalan yang sudah mulai ramai itu. Maklum saja jam sudah menunjukkan pukul 5 sore itu artinya jam anak sekolah dan para karyawan kantoran pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra untuk Atlantika (End)
ContoJatuh cinta pada musuhnya sendiri, sama sekali tidak pernah terpikirkan sama sekali di benaknya. itulah yang terjadi pada Keira Atlantika dan juga Samudra Gentala. "Jatuh cinta sama Lo ternyata bencana buat gue, Dra." "Samudra, Keira. Jangan bohong...