Begitu sampai di mall, Samudra langsung menggandeng tangan Keira untuk masuk. Keira menatap Samudra dengan lekat, ada rasa bersalah yang menyeruak di hatinya untuk perempuan yang tingginya masih dibawahnya ini.
"Aku bingung deh mau ngasih kado apa, Kei. Sama kak Gara sama kak Zania."ujar Samudra sambil menatap Keira.
Keira tidak menjawab justru dia sambil menatap Samudra. Samudra mengernyitkan dahinya lalu dia memanggil nama Keira, tentu Keira langsung tersadar dari lamunannya.
"Kamu gapapa?." Tanya Samudra khawatir.
Keira menggeleng "aku cuma gak nyangka aja dan ngerasa bersalah sama kamu."
Samudra tersenyum lalu ia menangkup kedua pipi Keira. "kamu gausah ngerasa bersalah gitu. Aku udah maafin kamu kok."
"Tapi aku secara gak langsung khianati kamu."
"I know, tapi selama 4 tahun ini kamu sudah cukup di hukum. Lagipula, aku gak bisa benci sama kamu, entah kenapa."
Keira memeluk tubuh Samudra dengan erat "maaf telah mengizinkan dia masuk ke hubungan kita dulu. Aku bener-bener gak sadar saat ngelakuin itu."
Samudra membalas pelukan Keira. "Tapi aku mau nanya sama kamu boleh?."
"Tanya apa?."
"Dia nginep di apartemen kamu?." Ujarnya sambil menguraikan pelukannya.
Keira dengan ragu mengangguk "tepat 2 hari sebelum aku berangkat ke Bali. Bukan malam pas besoknya aku berangkat."
"Berarti video itu real?." Tanya Samudra lagi.
"Aku gak tau video itu real apa bukan tapi saat itu aku sama dia gak satu kamar kok. Dia di ruang tengah aku di kamar." Ujar Keira jujur.
Samudra menghela napas sejenak "setelah ini, jangan lagi ada orang ketiga di hubungan kita Kei. Cukup kita berdua aja."
Keira mengangguk "maaf udah bikin hati kamu sakit."
"Gapapa, tapi dendamku terbalaskan sekarang. Karena yang aku lihat kamu jauh menderita daripada aku."
"Jelas, aku kehilangan kamu banget, Ra. Aku hilang arah, hidupku hancur saat itu. Singkat memang kisah kita waktu itu. Tapi butuh 4 tahun untuk sembuh." Ujar Keira.
"Kayaknya 4 tahun masih belum cukup untuk nebus kesalahan aku ke kamu. Karena gara-gara aku, hidup kamu juga berantakan disana kan, sering mabuk-mabukan. Bahkan hampir mencoba obat-obatan terlarang." Sambung Keira.
"Darimana kamu tau?." Kaget Samudra.
"Maria udan ceritain semuanya, kemarin. Gimana sikap kamu yang jadi dingin ke orang. Bahkan kamu sering begadang dan pola makan kamu juga gak teratur pada tahun pertama dan kedua."
"Ternyata kita sama-sama sakit ya Kei?."
Keira mengangguk "kamu yang meninggalkan tapi kamu juga yang menderita." Ujar Keira sambil terkekeh.
Samudra juga tertawa pelan "yuk jalan-jalan, sekalian kita main di timezone." Ajak Samudra.
"Gak jadi beli hadiah buat kak Gara sama kak Zania?." Tanya Keira.
"Beli tiket honeymoon aja ke Paris 2 Minggu." Ujar Samudra santai.
"Lama banget, duit darimana kita."
"Jangan merendah deh, uang jajan kamu seharga mobil Innova ya Kei." Ujar Samudra kesel.
Keira terkekeh "hehe, Yaudah kita beliin itu aja. Nanti aku yang cari hotel buat mereka." Sahut Keira dan Samudra mengangguk saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra untuk Atlantika (End)
Short StoryJatuh cinta pada musuhnya sendiri, sama sekali tidak pernah terpikirkan sama sekali di benaknya. itulah yang terjadi pada Keira Atlantika dan juga Samudra Gentala. "Jatuh cinta sama Lo ternyata bencana buat gue, Dra." "Samudra, Keira. Jangan bohong...