17. Kembali

329 35 1
                                    

Begitu sampai di rumah utama itu, Keduanya langsung turun dari mobil. Semua media langsung menyorot keduanya. Samudra dan Keira tampak risih sebenarnya, tapi mau bagaimana lagi mereka abaikan saja tapi dengan menampilkan senyuman khas keduanya. Keira mengapit mesra lengan Samudra, lalu keduanya berjalan menuju Sagara, Safrina, Zafran, Zania dan Maria yang berada di depan para tamu yang sudah duduk di meja masing-masing.

Semua mata tertuju pada mereka berdua, entah karena apa. "Happy birthday kak, ini aku bawa kado buat Kakak." Ujar Keira setelah dirinya dan samudra sampai di depan Sagara, sambil menyerahkan sebuah paperbag dari brand ternama.

Sagara menerimanya "terimakasih adek ipar." Ujar nya sambil tersenyum kecil. Keira tampak malu-malu dipanggil seperti itu, namun ia membalas ucapan Sagara dengan senyuman saja.

Acara inti pun dimulai, Samudra berdiri di samping kanan Sagara, disampingnya juga ada Keira yang merangkul pinggang Samudra.

Setelah acara potong kue, Sagara menyuapi kue itu kepada, Mommy, Maria dan terakhir kepada Samudra. Dilanjut dengan acara listening party yang khusus di adakan untuk teman-teman Sagara, Zania. Dan juga teman-teman Samudra dan juga Keira.

Samudra memegang 2 gelas Champagne dan menghampiri Keira yang berada diantara teman-temannya. Ketika sampai disana, Samudra memberikan 1 gelas itu untuk Keira. Awalnya Keira hanya melihatnya, lalu ia mengambil nya.

"Terimakasih." Ujarnya.

"Sama-sama."

"Cuma Keira nih Ra yang di ambilin, kita engga?." Tanya Renata.

Bukannya menjawab samudra malah balik tanya pada Renata. "Punya tangan sama kaki kan Ren?." Ujar Samudra dengan ekspresi yang tengilnya.

"Emang suek Lo ya." Sewot Renata. Samudra hanya mencebikkan bibir dan mengangkat kedua bahunya.

Yang lain hanya menggelengkan kepalanya, melihat tingkah keduanya yang masih sama seperti dulu. Pandangan Keira yang awalnya ke Renata, berubah ketika melihat kehadiran perempuan yang sangat dia kenali.

Perempuan itu tersenyum menyeringai dengan wajah yang marah. Membuat Keira reflek memegang lengan Samudra dengan erat. Ketika menyadari Keira ketakutan dan Samudra yang ingin melihatnya, membuat perempuan itu segera pergi darisana.

"Ada apa?." Tanya Samudra.

Keira menggeleng "gapapa." Tapi Keira masih memikirkan soal perempuan tadi. Samudra mengangguk paham.

"Untuk apa Vania disini, dan kenapa tadi dia marah dan ekspresi itu menakutkan sekali." Ujar Keira dalam hati.

Party itu selesai sekitar pukul 12 malam, Zafran meminta Keira menginap disini saja. Sedangkan dirinya akan langsung ke bandara untuk pergi ke luar negeri.

"Papah hati-hati ke bandaranya, sampai sana kabari, Keira." Ujar Keira.

Zafran mengangguk "kamu baik-baik disini, jangan nakal." Keira mengangguk lalu memeluk tubuh tegap papahnya.

"Ara, om titip Keira sama kamu." Ujar Zafran pada Samudra.

Samudra mengangguk "om tenang saja, Keira aman ditangan saya."

"Yasudah saya pergi dulu."

"Ya om hati-hati." Zafran masuk ke dalam mobil, lalu mobil itu pun pergi dengan dikawal oleh 2 mobil.

Samudra menatap Keira, "udah yuk masuk, udah malam ini." Ujar samudra.

Keira hanya mengangguk lalu keduanya masuk ke dalam rumah. "Semuanya udah tidur, Ra?." Tanya Keira ketika menyadari jika rumah samudra sepi sekali.

Samudra untuk Atlantika (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang