Keesokan harinya Samudra sudah berada di kampus. Karena jam kuliahnya dimajukan, setelah kurang lebih 1 jam 15 menit, akhirnya kelas itu selesai. Setelah dosen keluar, Yasmine dan ketiga temannya itu pun menghampiri Samudra.
"Ra, kita kerjain tugasnya pak Hendri sekarang aja gimana? Mumpung ada jeda." Ujar Yasmine.
Samudra mengangguk "boleh Yas, kita kerjain di kafe Vintage 90s aja gimana? Deket juga dari kampus." Saran Samudra.
"Wah boleh tuh Ra, kafe disana bagus banget jadi tempat ngerjain tugas, mana makanannya juga enak-enak." Ujar Vea, salah satu teman kelas Samudra.
"Oke deh, ayo sekarang aja berangkat." Ajak Dita.
Semuanya mengangguk lalu mereka meninggalkan kelas dan berjalan ke arah parkiran. Sampai diparkiran, Yasmine bilang pada Samudra untuk memberikan tumpangan padanya.
"Ra, gue nebeng sama Lo ya. Gue gak bawa kendaraan." Ujar Yasmine.
Samudra terdiam sebentar lalu ia mengangguk "ayo masuk." Yasmine tersenyum senang lalu ikut masuk ke dalam mobil. Tapi saat ingin duduk, Samudra menghentikan nya. Karena Yasmine membuka pintu depan bukan pintu belakang.
"Eh jangan disitu Yas, itu tempat cewe gue." Ujar Samudra.
"Tapi kita perginya hanya berdua, Ra." Sahut Yasmine.
"Kata siapa hanya berdua?." Itu bukan suara Samudra melainkan suara seseorang yang telah berdiri disamping Yasmine.
Yasmine menoleh "pacar gue ikut Yas, jadi Lo duduknya di belakang." Ujar Samudra.
Dengan malu, Yasmine keluar dari mobil. Keira langsung masuk ke dalam mobil, dia duduk dikursi depan samping Samudra.
Yasmine langsung duduk dikursi belakang dengan wajah yang kurang enak dipandang. Samudra tau akan perubahan wajah Yasmine itu, ada rasa tak enak dihatinya karena sudah mengajak Keira. Tapi apa boleh buat dia tak ingin Keira berburuk sangka padanya. Lagipula gadisnya itu akan mengerjakan lapraknya, di kafe yang sama dengannya.
Sepanjang perjalanan, Keira menggenggam tangan Samudra. Ini adalah rutinitas yang selalu mereka lakukan di dalam mobil. Apa yang dilakukan mereka, tak luput dari pandangan Yasmine. Lama menatap kedua tangan yang saling menggenggam satu sama lain itu, akhirnya Yasmine membuang pandangannya kearah lain.
Tak lama mereka sampai dikafe, samudra keluar dari mobil duluan. Lalu membukakan pintu mobil untuk Keira.
"Makasih, bubby." Ujar Keira.
Samudra mengangguk "sama-sama, Honey." Jawab Samudra.
Yasmin juga keluar dari mobil, dia menatap tak suka dengan hubungan Samudra dan Keira.
"Enek banget liat keuwuan mereka berdua." Ujar Yasmine dalam hati.
Mereka langsung masuk ke dalam kafe itu, kafe dengan gaya klasik, tapi tetep modern. Saat di tempat barista dia bisa melihat beberapa sosok laki-laki dan perempuan yang sangat dia kenali.
"Yas Lo duluan aja. Gue sama Keira mau kesana dulu." Ujar Samudra.
Yasmine mengangguk "oke Ra." Setelahnya Yasmine pergi darisana.
"Ikut aku yuk, aku mau ngenalin kamu ke temen-temen aku." Ajak Samudra.
Keira mengangguk lalu keduanya pergi ke tempat barista, yang terdapat beberapa orang yang sangat dia kenali.
"Hay gays." Sapa Samudra.
Semuanya yang ada disana menoleh dan tampak tersenyum senang "Wee, bos kita udah balik." Ujar salah satu perempuan yang bername tag, Rosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Samudra untuk Atlantika (End)
Cerita PendekJatuh cinta pada musuhnya sendiri, sama sekali tidak pernah terpikirkan sama sekali di benaknya. itulah yang terjadi pada Keira Atlantika dan juga Samudra Gentala. "Jatuh cinta sama Lo ternyata bencana buat gue, Dra." "Samudra, Keira. Jangan bohong...