5. Hah

6.1K 106 2
                                    

⚠ ini cerita LGBT
↩ sorry for typo

Yg udah read bantu vote sama komentya dong, biar ke up ceritanya 😠

.
.
.
.

"Paman.. kapan paman bakal bawa aku pulang?" tanya Dev yang kesekian kalinya karena langit di luar sana sudah kembali menjadi gelap namun Ia tak kunjung pergi dari rumah mewah ini.

"Dev.." panggil Jason, si empu nama hanya berdeham menyahut. "Kenapa kamu bekerja di bar? Kau Butuh uang? Apa keluargamu sangat miskin hingga butuh uang tambahan?" tanya Jason tiba-tiba.

Dev terdiam dan menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia menggelengkan kepalanya. "Tidak. Keluargaku cukup kaya, bahkan lebih kaya daripada paman." Ujarnya sambil menyombongkan diri. Padahal kalau dilihat-lihat kekayaannya tentu saja banyakan Jason.

Jason menjitak kepala Dev karena menjawab begitu melantur. "Lalu kenapa?"

"Ish..." Dev mengusap kepalanya yang terasa sakit. "Aku tidak berniat bekerja.. aku hanya ingin minum-minum saja disana sambil cari sugar daddy sih..." tak. "Akh... sakiiittlaaah!!" Rengek Dev yang kembali mengusap kepalanya yang berdenyut sehabis di jitak.

"Katamu, kamu dari keluarga kaya. Untuk apa cari sugar daddy?" Jason masih mengorek-ngorek alasan Dev melakukan hal itu.

"Tidak ada alasan." Jawab Dev. "Yak paman!! Aku mau pulaaang, papaku pasti khawatirrr..." rengek Dev lagi karena Jason terlihat seperti menahan dirinya begitu lama disini. "Besok aku ada kuliah." ujarnya lagi memberikan alasan.

"Kalau begitu sana tidur. Besok saya akan mengantarmu." Ucap Jason dan bangun dari duduknya, Ia pun segera menuju kamarnya. "Ah ya.." Ia menghentikan langkah kakinya dan membalik tubuhnya menatap Dev. "Kamu tidur di kamar saya."

Belum sempat Dev melontarkan protesnya, Jason sudah menghilang dari hadapannya.

"Yak! Apa apaan orang tua itu! Sialan!!! Emangnya tidak ada kamar lagi apa!! Aaaaah berengsek!!" Teriak Dev begitu kesal. Ia tak kunjung bangun dari sofa dan malah merebahkan tubuhnya di sofa.

.
.
.
.
.

"Ugh.. dingin..." desis seseorang yang ternyata adalah Dev, Ia memeluk tubuhnya yang kedinginan. Badannya juga terasa pegal karena tidur dengan memiringkan tubuhnya agar tidak terjatuh dari sofa. "Orang tua itu benar-brrr-narr.." gumamnya terpotong karena Ia mengigil.

Dev pun akhirnya segera bangun dari sofa dan menuju ruang tidur Jason. Ia membuka perlahan pintu itu yang ternyata tak di kunci, Ia melihat wajah lelap Jason diatas kasur dan mendengus sebal karena Pria itu tidur dengan sangat nyenyak dan nyaman dengan selimutnya. "Cih"

Ia segera menutup kembali pintu kamar dan beranjak naik ke kasur. Ia melihat kembali wajah Jason dan lagi-lagi mendengus sebal. Ia menarik seluruh selimut dan membiarkan Jason tanpa selimut, Ia menggunakan selimutnya untuk tubuhnya sendiri.

Menggulung selimut itu hingga benar-benar tak menyisakan sedikitpun untuk Jason. "Rasakan! Dasar pria tua tidak peka!" Umpat Dev, Ia pun kembali memejamkan matanya sambil membelakangi Jason.

Jason yang ternyata belum tidur sepenuhnya menyunggingkan senyumannya mendengarkan keluhan dan umpatan Dev. Ia mendekati tubuh Dev yang sudah ke alam mimpinya, dan memeluknya berbagi kehangatan dari tubuh Dev. "Good night baby boy." Jason megecup pucuk kepala Dev.

.
.
.
.

Pagi telah tiba, Dev merasa sangat sesak, Ia tak bisa menggerakan tubuhnya walaupun hanya sekedar untuk memutar badan. Ia membuka matanya untuk melihat keadaannya. Ia begitu terkejut, karena Ia tengah berada di pelukan Jason yang masih tertidur. "Ugh.. sesak sialll!!!" Selimut yang masih menggulungnya membuatnya sulit untuk melepaskan diri.

Hire a Host 🔞 ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang