III

336 10 0
                                    

Jaemin menatap Jeno dan.....
Cup

Jeno tak bergerak seinci pun, ia kaget karena Jaemin tiba-tiba menciumnya tepat di bibirnya. Jaemin hanya menatap Jeno dengan tatapan yang sangat polos. Hingga akhirnya Jeno mendekatkan dirinya ke diri Jaemin. Menempelkan kedua bibir, melumat bibir Jaemin dan Jaemin yang terbawa suasana pun tanpa sadar membuka mulutnya membuat Jeno sangat mudah untuk memasukkan lidahnya dan mengabsen deretan gigi putih nan rapi tersebut.

Mengajak lidah Jaemin berperang dan saling bertukar saliva, Menggigit dan menyesap bibir bawah Jaemin hingga darah keluar dari bibir indah tersebut. Bukannya jijik, Jeno justru menyesapnya tanpa rasa jijik dan menjilatinya sensual.
"Nohn sehsakh"
Memukul pelan punggung Jeno. Jeno pun melepaskan ciuman tersebut membuat Jaemin menatap marah Jeno.

"Kamu mau hah, bikik aku pinghsan, Hah!!?"
Jeno tersenyum dan memeluk Jaemin, sedangkan 5 pasang mata yang masih melihat mereka berdua tercengang dan kaget bukan main.
"Jadi kapan tanggal nikahnya?"
Karin membuka suara dan hanya dibalas oleh gelengan dari ke 4 orang tersebut.

Jeno menatap Jaemin, menempelkan kedua hidung satu sama lain.
"Maafin aku ya"
Jeno menganggukkan kepalanya dan memeluk Jaemin dengan erat.

III

Renjun berdiri di pinggir kolam ikan Jaemin dengan mencoba mencelupkan tangannya ke air.
"Ngapain njun?"
Tangan Renjun yang seperti menengadah tiba-tiba Jaemin menempelkan tangannya.
"Jaeeemmiiiiinnnnn!!!!!"
Renjun langsung menyentil dahi Jaemin dengan tangan satunya.

"Eh kok lengket?"
Jaemin mencoba tangannya agar terlepas dari tangan Renjun.
"Aaaaaaa, Jaem lo kalo totol jangan ngajak-ngajak deh, tanganku tu tadi kena lemmm. Ishhh, argghhh"
Sedangkan Jaemin ia hanya menatap Renjun dengan tatapan bertanya.

"Gini loh, tadi gw kan mau nge lem kayu ini dan gak sengaja tangan gw kena. Terus lo dengan tololnya nempelin gitu aja, ishh kalo goblouk tu jangan dipelihara deh"
Jaemin hanya mengangguk-angguk kan kepalanya dan tiba-tiba langsung menatap Renjun dengan tatapan yak percaya.

"Aaaaaa, trus ini gimnaa?"
Renjun pun mencoba menarik tangannya tetapi nihil.
"Pake ini aja"
Renjun menoyor kepala Jaemin membuat Jaemin memegangi kepalanya yang sedikit sakit.
"Ngadi-ngadi lo, itu gunting anjing"
Jaemin hanya tersenyum kaku.

"Hallo guy-"
Haechan langsung menutup mulutnya, sedangkan Renjun dan Jaemin langsung menggelengkan kepalanya serentak.
"Ini tu kena lem"
Haechan menatap Renjun dan Jaemin dengan tatapan tak percaya.
"Masa, coba mana lemnya"
Renjun pun memberikan lem tersebut kepada Haechan.

Haechan membuka lem tersebut dan menaruhnya di telapak tangannya, setelahnya menarik tangan Jaemin dan menaruh di atasnya.
"Eh, ko lengket"
Jaemin menatap Haechan ta percaya.
"HAECHAAANNNN, AAAAAAAAAAA"

III

Setelah kejadian tolol itu sekarang mereka bertiga telah terlepas satu sama lain, Haechan yang sekarang sedang berpelukan dengan Mark dan Guanlin yang tiduran di paha Renjun dan Karina yang memangku pacar kecilnya, yaitu Winter dan Jaemin? Jaemin menatap mereka berenam dengan tatapan,,,, ah lupakan saja.

"Bisa ga si, kalo bucin jangan didepan orang yang jomblo"
Mereka berenam sontak menatap Jaemin dan tertawa serentak. Mereka sekarang berada di villa milik Karina yang tak jauh dari rumah Bubu Tae. Mereka bakar-bakar tetapi masih menunggu bahannya yang baru di beli oleh Tae Dan Winwin.

"Makanya cari pacar, sukur jomblo terus"
Jaemin menatap Guanlin dengan sadis, ya ia memang jomblo tetapi mikir dikit lah, ga kasian apa sama yang jomblo.
"Jeno tuh jomblo, ajak pacaran sono"
Jaemin berdecak pelan, di sini aja ga ada Jeno.

"Orang Jeno ga ada di sini"
Jaemin berdecak dan ingin beranjak dari duduknya sebelum tiba-tiba mendengar langkah kaki seseorang.
"J-Jeno"
Mark kaget akan kedatangan Jeno, jujur saja Mark juga kangen dengan adiknya itu.
*Sekedar info Beomgyu itu lagi kuliah di Swiss ya

Jaemin tersenyum ke arah Jeno dan merentangkan kedua tangannya. Jeno pun sedikit berlari kecil ke arah Jaemin dan langsung memeluknya.
"Kangen?"
Jeno menganggukkan kepalanya yang masih berada di pundak Jaemin.

"Merpati yang mengepakkan sayapnya untuk sang Elang yang datang menghampirinya"
Haechan berucap dengan menggelengkan kepalanya tak percaya.
"Kan baru aja ketemu, ko udah kangen aja"
Jeno mengangkat kepala dan tiba-tiba di tatik oleh jaemin untuk duduk di sofa.

Jaemin pun membuka masker yang digunakan Jeno, terpampang lah wajah rupawan milik Jeno, Winter yang pada dasarnya memang belum pernah melihat wajah Jeno pun sedikit tertegun. Orang mana yang melihat wajah rupawan miliknya dan tidak terpukau.

"Hallo an-"
Ucapan Tae, Winwin dan Ten terhenti saat melihat anaknya yang bermesraan satu sama lain dengan pasangannya masing-masing.
"Pengen hug"
Jaemin memeluk Jeno dan menenggelamkan wajah Jeno di dadanya.

"Bermesraan pada ga tau tempat"
Sindir Jae dan langsung masuk untuk ikut duduk juga.
"Jaemin sayang, kamu tidurkan bayi kamu di kamar aja, Haechan dan Renjun juga ya, nanti pada ganggu orang masak kalo ngaa di tidurkan, okeyy"
Mereka bertiga refleks mengangguk secara bersamaan.

Sesampainya di kamar masing-masing Jeno dan Jaemin langsung tiduran karena Jeno yang tak mau ditinggal oleh Jaemin. Jeno yang masih berdiri pun langsung menubruk tubuh Jaemin tepat di dadanya.

Jeno menelan ludahnya kasar karena mulutnya tepat di depan nipple Jaemin. Hingga secara tiba-tiba Jeno membuka kancing piyama nya dan melahap nipple pink tersebut.
"Shh, Jen kamu ngapainh"
Jeno tak menjawab ia asik dengan nipple Jaemin, menyedot, menarik dan menyesapnya secara bergantian.

Jeno pun menyamankan tubuhnya dan meminta Jaemin untuk memiringkan tubuhnya agar ia bisa leluasa, Jaemin sengaja membiarkan Jeno agar ia cepat tertidur dan-
Plop
Tak butuh waktu lama untuk menidurkan Jeno, Jaemin hanya butuh waktu 30 menit dan sekarang ia sudah menyelesaikan tugasnya.

Ia pun bangkit dari tidurnya dan menyelimuti tubuh Jeno dan berjalan keluar kamarnya tepat bersamaan dengan Haechan dan Renjun.
"Kebas anjir nipple gw"
Ucap Renjun dengan sedikit risih karena nipple nya bergesekan dengan baju yang ia kenakan.

"Lo pikir lo doang"
Jaemin berucap tepat ia menyelesaikan mengancingkan bajunya yang paling bawah, Haechan pun tertawa.
"Kasiann, nipple nya pada kebas. Gw si engga kebas tapi--"
"Keknya lo si yang perlu di kasihani"
"WKWK"

III
III
III
III
III
III
III
III
III
III
III









After Break Up [NOMIN] [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang