VIII

156 5 0
                                    

Selamat membaca

VIII

"Tuan Besarr!! Tuan hah, Tuannnn"
Ting
Tong
Ting
Tong
Taeyong yang sedang menata makanan di meja makan pun hampir saja terkena serangan jantung, sedangkan Jaehyun yang sedari tadi mengganggu Taeyong memasak dengan memeluknya pun berdecak.

"Arghh, ganggu bat. Gak tau apa jika ini baru jam 6 pagi"
Taeyong pun menggelengkan kepalanya, menyuruh pelayanan untuk membukakan pintu dan menyuruh tamunya untuk masuk.

"Udah sana, aku mau tata makanan. Dan bi inem, tolong panggil Mark dan Gyu yaa"
Jaehyun pun berdecak dan berjalan ke arah kursi, tak lama ia pun di susul oleh Taeyong.

"Tuan, hah hah, itu tuan"
Taeyong yang melihatnya pun sedikit tertawa karena melihat tangan kanan Jaehyun tersendat-sendat. Dia Rose, bawahan serta manager di perusahaan Jaehyun.

"Coba atur nafasmu, dan apa yang ingin kamu katakan"
Ucap Taeyong, Rose pun mengatur nafasnya agar bisa dengan cepat menyampaikan berita yang menurutnya sangat penting.

"Sudah?"
Tanya Taeyong dan dianggukki okeh Rose.
"Itu Tuan dan Nyonya Besar, perusahaan turun"
Jaehyun menatap Rose dengan tatapan bertanya-tanya.

"Gini loh, perusahaan itu kan awalnya nomor satu perusahaan ter besar. Tetapi, sekarang perusahaan telah tergeser menjadi ke dua Tuan, Nyonya"
Jaehyun pun menatap Taeyong, Taeyong pun menggelengkan kepalanya, ia tak tau siapa yang bisa menggeser perusahaan milik mereka.

"Nama perusahaan nya apa?"
Tanta Taeyong, Rose pun langsung membuka berkas yang ia bawa dan mencari nama dari perusahaan tersebut.
"Namanya.... J Company"
Jaehyun tersenyum dan menatap Taeyong dengan bangga.

"Ishh, ko malah senyum, harusnya sedih dong"
Taeyong menatap Rose dan menghela nafasnya. Ini penantian bagi keluarga Jung.


Setelah sekian lama akhirnya J Company bisa menduduki nomor satu, walaupun membutuhkan waktu 4 tahun, tetapi usaha tak mengkhianati hasil. Gyu yang memang sudah di bawah dan mendengar hal itu langsung berkaca-kaca.

"Kau tahu, siapa anakku yang berinisial J?"
Rose menganggukkan kepalanya.
"Bukankah semua anak Nyonya berinisial J? Jung Mark, Jung Jeno, dan Jung Beomgyu"
Taeyong langsung tersenyum dan menatap Rose dengan tatapan kilatnya.

"Bukan Marga Ros, tapi nama panggilan"
Rose mengangguk dan setelahnya langsung membelalakkan matanya tak percaya, menatap Jaehyun dan Taeyong bergantian dengan tatapan tak percaya dan bertanya-tanya.

"Bukankah Jeno, m-menggapai cita-cita nya?"
Jaehyun dan Taeyong mengangguk secara kompak.
"Benar, kau benar. Tetapi, yang kau tak tau, cita-cita Jeno adalah memiliki perusahaan sendiri dan menduduki nomor satu"
Rose menatap Jaehyun dan Taeyong dengan bangga.

Siapa yang tak bangga, anak pertama yang sudah memiliki perusahaan bernama Mark Company dan anak kedua yang sudah bisa menduduki nomor satu dan anak terakhir yang sudah mempunyai B Company.

"Aku jadi ingin menjadi istri Jeno"
Rose langsung berangan-angan dan menatap Jaehyun dengan senyum khas miliknya.
"Tetapi aku tak akan membiarkan itu"
Gyu tiba-tiba muncul dari belakang Rose membuat Rose menatapnya tak suka. Semua anak Jung memang sudah mempunya mansion masing-masing, tetapi tempat yang paling nyaman tetap rumah bersama orang tua.

"Ah, yasudah, kalo begitu saya pulang dulu ya Nyonya, Tuan, Kak Mark dan bocah sialan"
Gyu langsung menatap Rose dengan tatapan tak suka. Mereka berdua memang tak pernah akur.

"Eh, sarapan aja di sini"
"Makasih Nyonya, tapi takut kekasihku menangis mencari ku"
Gyu menatap nya dengan tatapan aneh.
"Dasar, apa otaknya ada di kaki"
Taeyong, Jaehyun dan Mark tertawa, membuat Gyu semakin kesal.

"Bubu, Dad, apakah kalian serius mau menjodohkan Jeno dengan Jaemin? Sedangkan semua yang sudah Jaemin lakukan kepada Jeno??"
Jaehyun menghela nafasnya dan menepuk pundak Mark.

"Mark, kau terlalu memandang Jaemin dengan sebelah mata, kau tau siapa yang memutuskan hubungan? Jeno, Jeno yang memutuskannya. Dan kamu tau kenapa Jaemin tak mau pulang dan sengaja menunggu sampai ia selesai S2, itu karena Jaemin takut ketemu kita dan Jeno"
Mark menatap Taeyong tak percaya, ternyata selama ini ia salah sangka.

"Dan katanya Jaemin sudah pulang dari Swiss, jadi bubu dan daddy mau ke sana"
Mark menganggukkan kepalanya.
"Aku ikut ya"
Gyu pun langsung tersenyum ke arah Taeyong dan Taeyong pun mengangguk setuju. Mark juga ikut karena ingin bertemu dengan kekasih imutnya.

"Bang Jen kapan pulangnya??"
Taeyong langsung menengok ke arah Gyu, bukan hanya Gyu yang kangen terhadap Jeno, tetapi semuanya. Jeno tak memberi kabar sedikitpun selama 4 tahun ini, membuat Taeyong, Jaehyun, Mark dan Gyu sangat khawatir.

Hingga akhirnya kabar yang di nanti-nanti terdengar juga, Jeno yang sudah berhasil meraih cita-citanya dan bisa saja sebentar lagi akan pulang.

Ting
Tong
Ting
Tong
Jaehyun kembali menatap pintu dan berfikir jika Rose lah yang kembali ke sini. Bi Inem yang mendengar suara bel pun langsung segera menuju pintu, tetapi saat membukakan pintunya, bi Inem langsung tercengang.

"Sudah lama kita tidak bertemu ya bi"
Bi Inem yang masih syok hanya dapat mengangguk-anggukkan kepalanya dan menyuruh orang tersebut untuk masuk ke dalam. Orang itu pun segera masuk dan membuat orang rumah langsung tercengang.

"Bang Jennn- AAAAAAAA"
Gyu yang awalnya hendak berlari menuju ke Jeno langsung berlari kembali ke arah Jaehyun saat melihat hewan berbulu yang berada di samping kanan Jeno.

"Bang Jennn- AAAAAAAA"Gyu yang awalnya hendak berlari menuju ke Jeno langsung berlari kembali ke arah Jaehyun saat melihat hewan berbulu yang berada di samping kanan Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno merentangkan tangannya dan tersenyum ke arah Gyu. Sedangkan Gyu, ia hanya menggelengkan kepalanya, siapa saja pasti akan menolak pelukan dariNya jika di sampingnya ada hewan berbulu seperti itu. Jeno pun berjalan ke arah Taeyong dan Jaehyun dengan senyum yang masih bertengger di wajah rupawan nya itu.

"Selamat sayang"
Taeyeon memeluk Jeno, Jeno pun membalas pelukan Taeyong. Jaehyun pun memeluk Jeno saat Taeyong sudah melepaskan pelukan tersebut. Mereka saling berpelukan untuk bertukar rasa rindu satu sama lain.

Beda dengan Jaehyun dan Taeyong, Mark justru memandang adeknya yang bertambah tampan dan tinggi. Tiba-tiba ide jahil terlintas di otaknya, Mark pun tersenyum kecil dan langsung memandang Jaehyun dan menaikkan sebelah alisnya.

VIII
VIII
VIII
VIII
VIII
VIII
VIII
VIII
VIII
VIII
VIII
VIII
VIII
VIII


Maaf kalo tambah aneh, vote ya

Jangan lupa pencet tombol bintang di bawah...

After Break Up [NOMIN] [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang