Selamat membaca.
XI
"Aaaaaaaa"
Bruk
"Astaga Naa!"
Jeno pun segera menuju ke arah Jaemin yang jatuh dari ranjang, sepertinya ia mimpi buruk."Heyy, ada apa hmm?"
Jeno sudah membawa Jaemin ke pangkuannya dan duduk di tepi ranjang. Sedangkan Jaemin, ia masih terengah-engah dan mencerna semuanya."Lo sakit?"
Jeno menggeleng membuat Jaemin semakin bingung dan pusing, ia itu kenapa? Mimpi? Atau pingsan saat Gyu memberi tahunya tadi?"Lo gak punya penyakit Jantung Koroner kan??"
Jeno terkekeh dan mencubit pelan hidung Jaemin, membuat Jaemin langsung cemberut.
"Ngaa punya Na, tapi amit-amit si, semoga nga akan punya"
Jaemin pun mengerti, jika mungkin ia masih tidur saat di bis dan mimpi hal itu.Jaemin pun bernafas lega, menatap jam dinding yang ada di dalam kamar dan ternyata sudah menunjukkan pukul 8 malam.
"Gw tidur dari jam tiga sore sampai 8 malam? Kok bisa?"
Jeno pun menggeleng, bisa-bisanya Jaemin bertanya akan hal itu."Semua baju dan skincare mu sudah saya tata"
Jaemin pun melihat-lihat ke sekeliling dan ruangan itu sudah rapi, skincare nya juga sudah tertata rapi dan ditempatnya masing-masing."Yaudah, ayo makan malam"
Jaemin pun mengangguk dan turun dari pangkuan Jeno dan menggandeng tangan Jeno, Jaemin tak sadar jika ia melakukan hal itu.XI
Semuanya sudah selesai makan malam, Jaemin yang sedang duduk-duduk manis di ayunan yang ada di depan villa dan yang lainnya entah kemana.
"DORR"
"BAJINGAN BEDES"
Jaemin yang kaget refleks berkata seperti itu.Gyu pun tertawa terbahak-bahak, bagaimana bisa, ia di sebut bedes oleh Jaemin. Hahaha, ia kesal tetapi juga senang karena berhasil mengagetkan Jaemin.
"Sini lo"
Gyu duduk di samping Jaemin dan sedikit mengayunkan ayunan nya."Eh Jeno beneran gak punya penyakit Jantung kan?"
Pertanyaan Jaemin mampu membuat Gyu yang sedang menakan snack langsung terbatuk-batuk karena pertanyaan Jaemin yang tak masuk akal."Astaghfirullah, enggak ya. Tapi kalo sakit dan dirawat selama 5 bulan baru bener"
Jaemin yang mendengarnya langsung bingung dan kaget. Bingung karena Jeno pernah sakit selama itu? dan bingung karena Gyu menyebut "Astaghfirullah""Eh lo kristen bedes, tapi btw,,, Jeno sakit apa?"
Gyu oun langsung menutup mulutnya dan sedikit kekehan, ia sering menyebut seperti itu.
"Gw gak bedes ya!!"
Jawaban Gyu membuat Jaemin tertawa."Eh cepet des, Jeno sakit apa?!"
Gyu pun menyentil dahi Jaemin karena masih memanggil dengan sebutan Bedes, padahal orang setampan itu di bilang bedes."Sakiiitttt,,,,, saa,, kiii,,,, ha?,, ha?,,"
Jaemin ingin sekali memukul adek dari Jeno dengan brutal, mereka berdua akan akur pada mood masing-masing.
"Sakit Jiwa, dirawat di RSJ-"
Belum sempat melanjutkan ucapannya, Jaemin sudah berlari terlebih dahulu menuju tepi pantai."Si anjing, malah ditinggal"
Gyu pun masuk ke dalam villa, sedangkan Jaemin ia menyusul Jeno yang ada di tepi pantai saat tau Jeno pernah sakit apaPlak
"Maksud lo apa!!? Kenapa lo gak jujur?!!"
Jaemin yang tiba-tiba datang dan langsung menampar pipinya membuat Jeno bingung.
"Ada apa?"
Jaemin mengatur nafasnya terlebih dahulu sebelum memaki-maki Jeno."Maksud lo apa-apaan? Kenapa lo sakit tapi lo gak bilang gw! Kenapa Jen!!"
Jeno masih mencerna ucapan Jaemin, bukankah ia sudah bilang jika ia tidak sakit Jantung Koroner, terapi kenapa dengan Jaemin."Sakit? Saya tidak sakit Na. Bukankah saya sudah bilang itu"
Jeno mencoba menenangkan Jaemin yang sedang marah-marah tak jelas.
"L-lo pernah masuk RSJ! Kenapa Jenn!!?? Kenapa!?"
Jaemin yang memang berada di pelukan Jeno pun memukul pelan dada Jeno."Itu sudah lama Na, lagi pula untuk apa saya memberi tahumu? Waktu itu kamu juga membenci saya"
Jeno menenangkan Jaemin yang ada di pelukannya.
"Tapi kenapa Jen?!"
Jeno menghela nafasnya dan tersenyum ke arah Jaemin."Saya memikirkan mu, saya selalu berfikir orang yang sata temui itu kamu"
Jaemin terjatuh, ia menangis. Menangisi kesalahannya yang mungkin sudah tak bisa di maafkan lagi."Hiks, maaf, gw gak bermaksud gitu hiks"
Jeno menarik Jaemin dan memeluk, ombak pantai seakan ikut merasakan apa yang di rasakan mereka.
"Maaf"
Jeno mengangguk dan mengeratkan pelukannya."Gw kangen lo"
Jeno tersenyum dan mengajak Jaemin untuk duduk di tepi pantai.
"Saya juga"
Jaemin pun menatap Jeno intens, wajah tampan itu masih sama. Hidung yang mancung, bibir tipis yang indah."Saya hanya ingin duduk berdua di tepi pantai, menikmati ombak dan indahnya laut tanpa adanya masalah apapun"
Jaemin menyesali semua perbuatannya yang pernah ia lakukan kepada Jeno.Jeno yang tiba-tiba berdiri dan-
"Will you marry me"
Jaemin tak percaya, ia masih shock karena Jeno yang melamarnya.
"Terima"
"Terima"
"Terima"
Jaemin mengedarkan pandangannya, disana ada sahabat, orang tuan dan camernya."Yes, I am willing to marry you"
Jeno langsung memeluk Jaemin dan di balas oleh Jaemin.
"Horeeeeee"
"AKHIRNYA TEMEN GW GAK JOMBLO LAGI"
"Selamat bro"Jeno memasangkan cincin itu di jari tengah Jaemin.
Jaemin memandang cincin yang sudah melekat di jari tengah tangan kirinya dan tersenyum. Jeno sengaja menaruh di jari tengah karena di jari manis akan ada cincin yang spesial.
"I Love You"
Jeno memegang kedua tangan Jaemin.
"I Love You To"XI
XI
XI
XI
XI
XI
XI
XI
XI
XI
XI
XI
XI
XIMaaf kalo gaje, ni book tambah gaje gak si
Jangan lupa vote ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
After Break Up [NOMIN] [HIATUS]
RandomNakamoto Jaemin anak kedua dari pasangan Nakamoto Yuta dan Nakamoto Winwin, remaja yang sangat nakal dan sangat susah untuk diatur ini hingga orang tuanya pernah hampir menyerah ini tiba-tiba berubah saat masuk SMA. kepo lanjutannya? yuk buruan masu...