XVI

121 5 0
                                    

Btw, chap ini dipenuhi 1821+ jadi tolong yang bijak untuk membacanya ya, apalagi yang belum cukup umur.

XVI

Jeno mencium Jaemin dengan ganas, Jeno menghisap bibir atas dan bawah bergantian. Menggigitnya dengan pelan dan mencoba menelusupkan lidahnya ke dalam mulut Jaemin.

Jaemin dengan senang hati membuka mulutnya dan mempersilahkan lidah Jeno untuk bertarung dengan lidahnya. Jeno seperti kehilangan akalnya, mengabsen deretan gigi putih nan rapi dan tak lupa untuk bertukar saliva.

Sedangkan tangan Jaemin sibuk mengusak rambut Jeno, dan tangan Jeno tak tinggal diam, tangannya bermain-main dengan nipple Jaemin yang sudah mencuat itu. Ciuman Jeno semakin turun dan tibalah di leher mulus itu.

Jaemin melenguh pelan saat Jeno dengan gencar menyesap leher itu. Mencium aroma strawberry yang ada pada Jaemin membuat Jeno bisa gila. Jeno merasa jika aroma tubuh Jaemin bisa memabukkan baginya.

Jaemin menggelinjang ketika lidah Jeno bermain-main di lehernya. Jari-jari Jeno berherak lincah untuk membuka kemeja yang sedang Jaemin kenakan. Melucuti pakaian lelaki mungil itu dan membuangnya ke segala arah.

Jaemin merinding saat hawa dingin menusuk tubuhnya, tenang saja sekarang sudah jam 9 malam bukan jam 1 siang lagi. Lenguhan muncul saat Jeno tiba-tiba menyesap nipple nya.

"Enghh, Jenh"
Jeno melepaskan nipple tersebut dan membuka pakaian, meninggalkan cdnya saja, mereka berdua pun full naked. Jaemin dengan malu-malu mencoba meraba tubuh atletis milik Jeno.

Jeno merasakan getaran aneh saat Jaemin dengan malu-malu meraba tubuh bagian dadanya. Matanya berkabut dipenuhi oleh nafsu, nafasnya memburu, Jeno pun langsung mencium Jaemin kembali, menyesapnya dengan kuat membuat Jaemin melenguh.

Jeno melepaskan nipple Jaemin dan memegang kebanggaan Jaemin.
"Jenh! Eungh astaga!"
Jeno mengocok pelan kebanggaan Jaemin membuat Jaemin mendongak merasakan nikmat menjalari seluruh tubuhnya.

Jeno benar-benar bisa untuk memanjakan miliknya, Jeno mengocok milik Jaemin dengan teratur membuat Jaemin mendesah keras, Jaemin benar-benar terampil saat memanjakan miliknya.

Ia mendesah keras saat ia mencapai pelepasan pertamanya. Cairannya mengotori tangan Jeno, Jaemin menatap malu ke arah Jeno dan juga sebaliknya, Jeno juga menatap Jaemin, bedanya ia menatapnya penuh nafsu.

Jeno menatap Jaemin seakan-akan singa yang sedang memandang rusa yang akan menjadi mangsanya.
"Ayo cepat"
Jeno tersenyum dan membuka celana dalamnya, tetapi saat Jeno membuka celana dalamnya Jaemin langsung menganga.

Kebanggaan milik Jeno sangat besar dan berurat, Jaemin menelan ludahnya kasar dan bergidik ngeri melihat kebanggaan Jeno. Milik Jeno terlihat seram bagi Jaemin, kebanggaan itu benar-benar panjang dan berurat.

"Apakah kau takut? Hm?"
Jeno bertanya dan mengelus pelan pipi Jaemin. Jeno sengaja bertanya seperti itu karena Jaemin seperti takut sat melihat miliknya.

"Kenapa dia terlihat besar"
Cicit Jaemin pelan, sedangkan Jeno terkekeh karena melihat Jaemin yang sedikit mundur saat melihatnya.
"Haha, mungkin terlihat besar karena tak sabar untuk memasuki lubang pink berkedut milik mu"
Ucapan frontal dari Jeno membuat Jaemin merinding.

"Apakah kau ragu?"
Jaemin menggeleng, ia pun menungging membuat Jeno menelan ludahnya kasar, lubang pink itu berkedut seakan minta di hajar habis-habisan oleh penis Jeno.

Jeno menuntun miliknya menuju lubang pink itu. Jeno memeluk tubuh Jaemin dan mencoba memasukkan miliknya tanpa melihat apapun, memeluk Jaemin dengan satu tangan dan tangan satunya mencoba untuk memasukkan nya.

Slep
"Akhh!!"
Tubuh Jaemin tersentak hingga sedikit mengejang, padahal Jeno hanya menyapanya barusan, tetapi Jaemin sudah tersentak kesakitan.

"Kenapa?"
Jaemin tak menjawab, ia ingin berhenti saja, ia takut jika Jeno melakukannya dengan brutal dan lama.
"Kenapa seperti ini?"
Jeno terkekeh, ia memposisikan tubuh Jaemin dan juga memeluk tubuh Jaemin lagi.

Jeno kembali memegang kebanggaannya dan memposisikan di depan lubang rapat, Jeno mencoba menekannya dan mendapatkan penolakan dari lubang tersebut.

"Akh, tahan"
Jaemin menggeleng, ini baru kepalanya tetapi ia sudah merasakan sakit yang menjalar di sekujur tubuhnya.
"SAKIT, LEPASH!"
Jeno tak memperdulikannya, ia masih mencoba untuk memasukkannya.

Jlep
Jaemin membelalakkan matanya, air matanya langsung turun begitu saja, berbeda dengan Jeno yang sangat menikmatinya.
"HIKS LEPAS, SAK-KITH HIKS!!"
Jeno justru menikmati tangisan Jaemin yang seperti alunan baginya.

Tangisan Jaemin semakin kuat, Jeno tak sabaran, ia langsung menggerakkan pinggulnya membuat Jaemin tersentak-sentak tak karuan.
"Heukh, eungh lepas hiks"
Jaemin terus menggeleng, bagaimana tidak, Jeno memasukkan penisnya tanpa pelumas.

Jeno memegang kuat pinggang ramping milik Jaemin, ia benar-benar sudah bersiap untuk mencari kenikmatan. Jeno membalik tubuh Jaemin tanpa melepaskan penyatuan mereka.

Jeno mencium Jaemin agar ia bisa mengalihkan rasa sakit itu, Jeno tau ini sakit, maka dari itu ia ingin membuat Jaemin mendesah keenakan. Raungan Jaemin membuat Jeno semakin semangat.

"Pel-lanh hiks enngh, ahngg"
Desahan lirih mulai terdengar membuat Jeno tersenyum. Ini yang ia inginkan

XVI

Wkwk, kurang gak sih. Keknya terlalu pendek deh.

Jangan lupa vote ya sayy

After Break Up [NOMIN] [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang