IX

186 9 0
                                    

Jaemin yang sedang tiduran di sofa tamu pun langsung refleks duduk saat melihat tamu yang datang. Yang tak lain tak bukan adalah keluarga Jung, Jaemin menelan ludahnya kasar. Ia bukan malu kepada Jaehyun ataupun Taeyong, tetapi jika ia bisa menghilang, Jaemin pastikan ia akan menghilang sejauh-jauhnya.

Sedangkan Yuta yang membukakan pintu untuk keluarga Jung sekarang menatap Jaemin dengan tatapan bertanya. Kenapa anaknya tak menyuruh mereka untuk duduk. Jaemin dan Jeno yang memang saling tatap-menatap pun akhirnya buyar.

*Demi apapun gw malu bukan main cokkk, Aaaa, bajingan kontol. Mana gw cuma pake celana pendek lagi*
Batin Jaemin, ia yang awalnya bermain laptop pun masih memegang laptop nya.
"A-a silahkan duduk"
Jaemin langsung mengambil jajanan miliknya dan hendak pergi dari situ sebelum.

"Katanya kangen dan mau minta maaf sama Jeno? Ini udah ada orangnya, gak jadi?"
Jaemin yang memang sudah membalikkan badannya pun hanya bisa menggigit bibir bawahnya dan mengumpat di dalam hatinya.

"Bang Mark, kayaknya bang Jeno salting berat deh, lihat aja telinganya"
Gyu berucap pelan dengan menatap Mark dan Mark pun langsung melihat ke arah telinga Jeno, benar saja telinga Jeno sudah benar-benar memerah.

Jaemin pun membalikkan badannya dan tersenyum terpaksa ke arah Yuta, sedangkan Yuta yang memang sudah merencanakan hal ini pun tersenyum kecil dan menaikkan sebelah alisnya. Winwin yang baru datang pun langsung mengambil laptop dan jajanan yang dibawa oleh Jaemin dan menaruhnya di meja.

"Gih, itu lo orangnya udah di depan muka"
Taeyong sengaja menarik Jaemin agar berhadap-hadapan dengan Jeno, Jaemin pun hanya tersenyum terlebih dahulu dan dibawa senyuman kecil dari Jeno.

"Em, a-anu,,, gw minta maaf atas kejadian hari itu"
Jaemin berucap dengan menundukkan kepalanya.
"Jaemin, yang sopan dong"
Jaemin pun menghela nafasnya dan mengangkat kepalanya.

"Ih udah lo ini"
Jaemin pun berbalik dan tak lupa mengambil snack dan laptopnya.

[Sekedar info, karina masih di Swiss karena ia kerja di sana]
Belum sempat berjalan, Jaemin sudah di tarik terlebih dahulu oleh mae nya.


"Kan Jeno belum jawab, dan ada bubu loh ini, masa mau ditinggal begitu saja"
Jaemin pun menatap mae nya dengan sinis dan-
"Maafin gw ya bapak Jeno, kejadian hari itu juga demi kebaikan anda"
Jaemin berucap tepat di depan wajah Jeno.


Sedangkan Jeno, ia tak menanggapi Jaemin dan hendak menyusul Taeyong dan Jaehyun untuk duduk. Sebelum akhirnya ia merasakan jika telinganya di tarik oleh seseorang.
"Arghh, tinggal bilang iya apa susahnya si?!!"
Sedangkan Winwin yang melihat itu langsung menarik Jaemin.


"Jaemin, jangan gitu, ga sopan, gitu-gitu Jeno itu CEO loh"
Sedangkan Jeno, ia memegangi telinga nya yang seperti nya hendak copot dari tempat nya.
"Mau CEO kek, mau Dokter kek, mau polisi kalo gak sopan apa gunanya!!"
Jeno membalikkan badannya dan menghela nafasnya.


"Iya tuh, pukul aja sekalian Jeno nya"
Mark yang sengaja mengompori Jaemin membuat Jaemin tambah membara-bara.
"Oke ulang, Jeno maafin gw ya"
Ucap Jaemin dengan senyum yang sangat terpaksa dan mengumpat di dalam hati nya.


"Ya"
Jeno hanya menjawab singkat membuat Jaemin semakin murka dan hendak menjambak rambut Jeno sebelum ia dihentikan oleh Yuta. Jaehyun, Taeyong, Mark dan Gyu pun tertawa karena melihat kelakuan Jeno dan Jaemin itu.


"Ayo ikut gw"
Jaemin menarik tangan Jeno dan mengajaknya menuju ke pintu belakang, sesampainya di sana Jaemin pun masih menariknya dan sampailah di taman belakang milik nya.


"Lo tuh kenapa sih?! Kalo ga ikhlas itu bilang! Gw lakuin itu juga untuk kebaikan lo bangsat, anjing ya lo"
Ucap Jaemin dengan menunjuk-nunjuk wajah Jeno, memakinya dengan habis-habisnya karena ia dianggap remeh oleh Jeno.


"Lo ga mikir apa!? Minimal punya sopan anjing! Katanya CEO dengan perusahaan nomor satu, tapi ini nyatanya?!! Copot aja sana gelar lo. Gak guna juga lo punya gelar tapi gak punya sopan"
Jeno hanya menatap Jaemin dengan datar dan disertai tatapan elang miliknya.

"Udah? Udah marahnya? Udah ngumpat nya? Udah di keluarin semua unek-unek nya?"
Jaemin menatap Jeno dengan tatapan bertanya-tanya, kenapa ia masih masa, apa ia tak punya rasa marah.


"Gak!!"
Jeno pun mendudukkan dirinya di kursi yang ada di sana dan masih menatap Jaemin.
"Lo tuh ya,,, Argghhhh"
Jaemin yang masih mencoba menahan amarahnya. Jeno menarik tubuhnya agar jatuh di pelukannya.

"Kata mae kamu kangen??"
Jaemin yang duduk dipangkuan Jeno pun panas dingin. Tepat berhadap-hadapan dengan Jeno yang tersenyum ke arahnya, Jaemin gelagapan dan akhirnya hanya menyandarkan kepalanya di dada bidang milik Jeno.

Bagaimana tidak, Jeno yang sekarang sudah berumur 33 tahun dan Jaemin yang sudah 26 tahun.
"Tau ah capek gw ngomong sama lo, ayo masuk"
Jaemin pun menggenggam tangan Jeno dan menariknya menuju ke dalam.

"Udah balik aja nih"
Jaemin mengangguk tetapi lupa untuk melepaskan genggamannya, Jaemin pun menarik Jeno untuk duduk.
"Liburan nya kemana nih?"
Yuta membuka pembicaraan membuat Jaemin langsung tersenyum.

"Ke pantai, dan di villa"
"Ke pantai"
Jaemin dan Jeno pun langsung saling hadap-hadapan saat mereka sangat kompak waktu berbicara.
"Setujuu!"
Jaemin dan Jeno pun tertawa, Jaemin yang tertawa pada umumnya dan Jeno yang hanya tertawa kecil.


IX
IX
IX
IX
IX
IX
IX
IX
IX
IX
IX
IX
IX
IX
IX


Maaf kalo jelek

After Break Up [NOMIN] [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang