XXIV

92 6 0
                                    

Hy, crita ini mngkin aneh,,
kita kenalan gua orang baru,,
Kita berdua sama tapi beda, jdi jika terkesan beda namanya juga sama tapi beda,,

XXIV


Jeno Pov

Gua ga nyangka jika waktu bisa berjalan secepat ini, yang dulu seperti baru saja lulus dan melakukan hal bodoh kini sebentar lagi akan di panggil ayah oleh darah daging sendiri, darah daging yang gua tunggu-tunggu.

Yang dulu pernah masuk RSJ karena gila dengan seseorang kini sudah menghamili orang tersebut, terkesan aneh tapi nyata.

Gua bahagia karena ini keinginan dan impian, keinginan dari dulu.

Mungkin jika gua tau alur didup gua seperti ini, mungkin gua gak akan memutuskan hubungan dengan kelinci kecil.

Kelinci kecil yang sekarang sedang kebingungan melihat suaminya yang menangis dengan memeluk perutnya.

Lucu, itu benar-benar lucu. Gua ga bisa mengelak jika itu menjadi candu bagiku.

Anak kecil yang sekarang sudah kuhamili, wajahnya yang masih menunjukkan bingung dan bahagia membuat gua menjadi semakin gemas terhadap nya.

"Hamil?" Tanyanya

Sebagai jawaban, ya gua main ngangguk-ngagguk aja, toh kan benar kelinci kecil gue sedang hamil.

Tak lama pintu terbuka, gua bisa liat jika di sana ada bubu dan mae yang terlihat sangat panik. Sangking paniknya, gua yang sedang duduk di kursi aja langsung di dorong.

Ga usah heran, gua sama kelinci kecil gua manggil ibunya emang mae, dan jika manggil mak gua ya bubu, inget bubu bukan babu!

Mungkin bubu dan mae belum tau soal ini, makanya masih panik. Eh, tapi ga tau deh, yang penting gua sebentar lagi punya anak, loe olang kapan nikah? Ha?  Canda.

Oh iya, dokter tadi bilang mau nganterin beberapa obat lagi, tapi ko ga nongol-nongol ya? Masa iya kesasar? Kan kerja disini.

Tau deh, yang penting istri gua ga perlu di rawat dan boleh pulang setelah nerima obat ke dua. Tapi, yang jadi permasalahannya tu obat mana?

Masa di suruh nunggu sampe pagi? Tau deh, gua pusing. Udah pusing gara-gara mae dan bubu berisik, eh dugaan gue salah, ternyata mae dan bubu udah tau, padahal niatnya mau surprise, tapi gagal.

Tau ga si, gua dari tadi cuma bisa mandang kelinci kecil gua dari jauh, bubu ga bolehin soalnya.

Katanya gua bau, tapi emang belom mandi si, masa iya mandi di sini. Ah mana enak, enak kalo di rumah, habis mandi nenen trus tidur.

Di sisi lain

"Sial, tu bajingan keburu hamil lagi. Arghhhhh!! Apasih bagusnya dari tu bajingan! Arghh!"
Ia semakin kuat memukul bantal yang ada di bawahnya.

Siapa? Shotaro, seseorang yang sudah menyukai Jeno sejak lama, ia memang belum sempat mengungkapkan isi hatinya, tetapi saat akan mengungkapkan nya, ia justru mendengar berita jika Jeno menikah.

Menikah dengan orang yang paling ia benci dari SMP, bukan karena apa-apa, Shotaro gitu karena ia merasa tersaingi dari orang yang paling ia benci. Ia sudah memberikan informasi ini kepada ayahnya.

Dan jawabannya, ayahnya sudah mempunyai rencana dan dilakukan mulai dari sekarang, karena rencana itu butuh banyak waktu.

Rencana itu dimulai dari sekarang, dengan memunculkan target utama, yang sudah pasti Jaemin dan Jeno kenal, siapa lagi kalau bukan dirinya.

"Let's Start This Game!!"
Setelah nya hanya terdengar tawa keras dari Shotaro, karena ia yakin jika ia bisa berhasil mengambil hati Jeno dan menyingkirkan Jaemin.

Di mansion Jeno

Gua ga tau, gua ini kenapa, yang gua rasa sekarang, gua punya firasat buruk yang sepertinya akan menimpa keluarga kecil gua.

Tapi apa, dan kenapa firasat ini seperti bisa, berkata jika ia benar-benar akan muncul entah kapan itu.

Gua ga ngomong ke Nana, takut bikin dia tambah kepikiran, masa iya baru pulang dan baru tau jika dirinya hamil terus gua tambah-tambahin beban, kan ga lucu.

Mana emang udah tidur, tapi ga, tau kenapa gua semakin kepikiran dan yakin jika itu benar akan terjadi. Mencoba untuk menjernihkan pikiran tetapi itu sia-sia.

"Kenapa semakin menjadi-jadi si?"
Gua ga tau harus apa, jadi sekarang gua mutusin untuk kebaikan dan memandang bintang-bintang yang ada di langit malam ini.

Gua juga mikirin solusinya, maka cari itu butuh tempat yang nyaman dan bisa bikin gua rileks. Saat sibuk mandangin bintang, gua tiba-tiba liat seseorang yang sangat gua tau itu siapa.

Dia Shotaro, orang yang gua percaya jika tu orang obsesi ke gua, cara dia suka ke gua tu beda. Ga tau kenapa tiba-tiba otak gua langsung tertuju terhadap nya.

Gua ga tau ini kenapa, tapi gua punya firasat lagi, jika dialah dalang dari firasat yang menghantui pikiran gua sejak tadi.

Yang ada di otak gua saat ini hanya ada satu yaitu,,,,,,,

XXIV

Hy,,
Gimana, seru kalo sama gua??
Atau sebaliknya?

Gua, udah revisi bi cerita puluhan ribu kali dan menurut gua ini udah sedikit cocok,,

Karena perlu kalian ingan lagi, gua kan sama tapi beda,,

Eh menurut kalian,, cerita ini di hapus aja ga sih,, komen dong bantu mikir,,

Gua mau hapus ni cerita soalnya,,
Tapi masih bingung, iya atau enggak,,
Au ah gua bingung, jan lupa vote





JANGAN LUPA VOTE YA MAN TEMANNNNN

WOP YUUUUUU

After Break Up [NOMIN] [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang