XVIII

130 5 0
                                    

Setelah kejadian hari itu Jeno semakin lengket dan tidak bisa di tinggal oleh Jaemin. Hari-hari selalu mengekori Jaemin ke manapun itu. Sedangkan Jaemin yang selalu di ekori oleh Jeno hanya bisa bersabar.

Tinggal 2 hari lagi mereka akan melangsungkan pernikahan nya. Sedangkan Jaemin, ia masih sedikit susah untuk berjalan karena kejadian waktu itu.
"Yakk!! Jung Jenooooo!!!!!"
Jeno yang sepertinya akan mendapatkan amukan pun segera berlari menuju ke bawah.

"Aaaaaa!, hush!, Jenoooo!!!!"
Jeno sengaja meninggalkan Oyen bersama Jaemin agar ia bisa membuat akrab Jaemin dengan harimau nya itu. Bukannya akrab Jaemin justru tantrum tak jelas jika ada Oyen, harimau Jeno.

"BAJINGANNNNN!!!!!! YAKKKKK!! JUNGG JENOOOO!!!!"
Jeno mendengar suara Jaemin karena mereka tak sedang di kamar. Para maid, dan bodyguard yang ada di dalam mansion bisa mendengar teriakkan maut dari Jaemin.

Para maid sudah biasa jika mendengar teriakkan dari Jaemin, karena kelinci kecil Jeno sangat sering sekali teriak.
"BANGSAT, PERGI LO ANJING. BAJINGANN!! ANAK KONTOL!, BABI, ANJING, KONTOL, AAAAAAAA!!"
Para maid mendelik kan matanya, Jaemin memang sering teriak, tapi baru kali ini ia mengumpat dengan keras.

Jeno yang mendengarnya langsung menelan ludahnya kasar, mungkin nyawanya setelah ini busa tak tertolong karena mendapat amukan dari kelinci kecilnya.
Tap
Tap
Tap
Tap

Langkah kaki yang sepertinya menuruni tangga, ia tau jika itu pasti Jaemin karena lift di mansion nya sedang diperbaiki.
"Yakk!!!!"
Jaemin berlari ke arah Jeno dan langsung menarik telinga itu dengan keras.

"M-maaf, luv l-lepas"
Jeno sampai terbata-bata karena ulah Jaemin, Jaemin menarik telinganya dengan kuat dan juga melintirnya.
"Arghh!! Jika bisa aku ingin sekali menarik telingamu hingga copot"
Jeno bergidik ngeri, Jaemin semakin menarik telinganya, membuat beberapa maid dan bodyguard menahan tawanya.

"Maaf"
Jaemin pun melepaskan dan menjauhkan tangannya dari telinga Jeno, jika tidak seperti itu mungkin telinganya bisa copot dan berganti tepat. Bukannya marah Jeno justru tersenyum ke arah Jaemin, Jaemin menatap Jeno heran, apakah calon suaminya itu gila.

XVIII


Hari yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang akhirnya datang juga, jas, tempat mewah dan persiapan lainnya telah tersedia. Jeno dan Jaemin juga sudah memakai jas pasangan berwarna hitam dan putih dan juga mahkota yang menghiasi mereka.

 Jeno dan Jaemin juga sudah memakai jas pasangan berwarna hitam dan putih dan juga mahkota yang menghiasi mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Anggap aja itu jas, dan baju Jeno itu tertutup.

Tempat sudah disiapkan Jeno dengan benar-benar mewah. Tetapi seperti biasa, sekarang Jeno dan Jaemin sedang berada di gereja. Acara sebentar lagi akan dimulai, Jeno dan Jaemin juga sudah berdiri di gereja. Acara yang pertama sudah pasti penyalaan lilin, 3 lilin yang sudah tersedia. Ibunda Jeno dan Jaemin sudah di altar untuk menyalakan lilin tersebut satu-satu yang kecil dan yang besar di nyalakan oleh pengantin.

Setelah acara yang pertama selesai, acara kedua dilanjut dengan doa pembuka dan lagu pujian. Setelah semua keluarga dan pengantin menepati tempat nya masing-masing maka pemimpin pujian akan memulai dengan nyanyian dan doa pembuka.

Acara ke dua pun selesai, sekarang acara selanjutnya yaitu acara ke tiga Firman Tuhan. Pendeta sudah siap untuk menyampaikan pemberkatan nikah untuk sang mempelai. Setelah pendeta sudah menyampaikan firman tuhan acara ke empat pun segera dilaksanakan.

Acara ke empat adalah pemberkatan nikah yang berurutan pertama adalah janji nikah. Dan urutan kedua adalah pemasangan cincin, Jeno sudah menyiapkan dirinya di depan Jaemin, Jeno pun memasangkan cincin yang ia pesan sangat lama. Akhirnya cincin itu sudah bertengger di jari manis Jaemin.

Sekarang sebaliknya, Jaemin mengambil cincin untuk Jeno dan memasangkan nya dengan pelan dan sangat hati-hati.

Sekarang sebaliknya, Jaemin mengambil cincin untuk Jeno dan memasangkan nya dengan pelan dan sangat hati-hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Anggap aja itu tangan Jeno dan Jaemin yang pake jas

Urutan pun berlanjut sesuai yang sudah di tentukan. Sekarang adalah acara yang kelima, ucapan terima kasih kepada kedua orang tua. Dimulai dari orang tua Jeno dan selanjutnya yaitu orang tua Jaemin.

Acara yang kelima pun selesai, sekarang adalah acara yang ke enam. Acara ini adalah acara pernyataan resmi kedua pasangan kepada jemaat. Sebelum penutup, pihak gereja akan mengumumkan kepada jemaat jika pasangan ini sudah resmi.

Acara yang ke enam pun selesai, sekarang adalah acara terakhir atau juga acara ke tujuh. Acara ini adalah acara doa penutup dan doa berkat, ini dilakukan untuk menutup kebaktian pemberkatan, ditutup dengan doa dan berkat dari gembala.

Akhirnya acara pun selesai, acara yang dimulai pukul sembilan dan sekarang baru selesai pukul 3 sore. Tetapi, ini baru acara di gereja belum di tempat yang sudah Jeno siapkan dengan sangat mewah. Jeno dan Jaemin sudah perjalanan menuju tempat yang sudah Jeno siapkan.

Sesampainya di sana banyak pasang mata yang melihat mereka berdua dengan kagum dan berbinar. Mereka pun pergi ke kursi pengantin, Jaemin baru saja ingin mendudukkan dirinya tetapi ada tamu yang sudah mulai mengucapkan selamat dan memberikan kado.

"Nooo~~ capek~~~~"
Jaemin merengek dengan gelendotan di tangan Jeno, apakah Jaemin lupa jika Jeno menyewa lebih dari satu fotografer untuk acara pernikahan mereka. Fotografer pun melakukan tugasnya dengan benar.

"Setelah para tamu selesai ya"
Jaemin memanyunkan bibirnya, ia ingin sekali tiduran dengan nyaman tanpa ada gangguan. Tetapi nyatanya ia justru dihadapkan dengan 300 orang lebih tang pastinya akan memberikan ucapan selamat.

XVIII


Halo, ada yang kangen ga nihh??
Pasti gada ya?☺️☺️
.
.
Seru ga sih?
.
.
.
Jan lupa vote

After Break Up [NOMIN] [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang