𝟎𝟓: 𝐈 𝐖𝐚𝐧𝐭 𝐓𝐨 𝐃𝐫𝐢𝐧𝐤 𝐘𝐨𝐮𝐫 𝐁𝐥𝐨𝐨𝐝

354 37 16
                                    

I'll take you to the Earth and beyondRevel in the higher groundWalk me up, babyWe're going home hazy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I'll take you to the Earth and beyond
Revel in the higher ground
Walk me up, baby
We're going home hazy

girl of the earth-Noui

➳༻❀✿❀༺➳

Suara lonceng berbunyi ketika Armin memasuki cafe itu. Ia melihat teman-temannya sudah berkumpul di salah satu meja. Ia pun melambaikan tangannya dan menghampiri mereka. "Hai, teman-teman,"

"Akhirnya kau datang," ucap Jean. "Kenapa lama sekali sih?"

"Haha... Ada yang harus kuurus di rumah," ucap Armin. Ia tidak bohong karena memang ia mengurus sesuatu di rumahnya yaitu [Name]. Ia membeli banyak daging untuk paling tidak mengganjal rasa haus dan lapar [Name].

"Kau terlihat.... Sangat ceria," komentar Historia ketika Armin duduk.

Armin melirik teman-temannya gugup. "Yah... Aku tidak ingin larut dalam kesedihan terus," jawabnya.

"Jadi, kau sudah merelakan [Name]?" Tanya Ymir.

"Y-ya... Tentu saja,"

"Kau bilang kau melamar kerja sebagai guru lagi?" Tanya Eren.

"Ya, aku melamar di beberapa SMA," jawab Armin.

"Itu bagus, Armin!" Connie menepuk punggung Armin.

"Ya, gitu dong, kau harus bangkit!" Kata Jean.

"Ya, aku sudah bangkit..." Armin melirik ke arah lain. Kata 'bangkit' selalu mengingatkannya akan ritual malam itu.

"Kau mau pesan apa, Armin? Hari ini aku yang traktir," ucap Historia.

"Benarkah?"

"Ya!"

Mereka asyik berbincang sambil menyesap kopi dan memakan kue. Mereka membahas hal seperti masa-masa saat mereka SMA dulu.

"Armin, kalau kau sudah merelakan [Name], lalu apakah kau berniat menikah la-- aw!" Ymir lagi-lagi dicubit oleh Historia.

"Tidak usah ditanggapi Armin, kau tahu sendiri dia tidak pernah menyaring kata-katanya," Ucap Historia.

"Tapi maksudku bukan sekarang. Maksudku 10 tahun lagi mungkin? Armin kan masih muda," Ymir tetap lanjut bertanya.

"Tidak," jawab Armin, membuat semua teman-temannya menatapnya. "Aku tidak membutuhkan wanita lain."

"Apa kau yakin? Kau akan hidup sendiri sampai tua?" tanya Jean.

"Ya.... Kurang lebih seperti itu," jawab Armin sambil tersenyum. Sekelompok sahabat itu tidak bisa berkomentar lebih jauh lagi, karena mereka mengerti kesetiaan Armin.

"Tapi kalau kau minat, aku bisa mengenalkanmu pada temank-- aw, Historia!"

"Sudah kubilang jangan bicara sembarangan!" Bisik Historia pada Ymir.

𝐌𝐲 𝐖𝐢𝐟𝐞 𝐈𝐬 𝐀 𝐕𝐚𝐦𝐩𝐢𝐫𝐞 [𝐀𝐫𝐦𝐢𝐧 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang