➳༻❀✿❀༺➳
[Name] menatap kosong layar handphonenya. Meski percakapannya dengan Annie lewat DM sudah selesai beberapa waktu lalu, namun ia masih membacanya berulang kali.
Dimulai dari [Name] yang ingin tahu perasaan Annie setelah kejadian penolakan kemarin.
'Hai Annie!'
'Bagaimana kabarmu dengan pria itu?'
'Buruk sekali'
'Aku ditolak'
'Hah? Serius? Kenapa?'
'Dia masih mencintai istrinya'
'Kalihatannya dia tidak tertarik dengan hubungan percintaan untuk saat ini'
'Jadi begitu...'
'Lalu bagaimana denganmu?'
'Aku sempat sakit hati, tapi setelah kupikir-pikir dia tidak salah'
'Kurasa dia hanya terlalu setia'
'Hanya saja aku merasa tidak sehat baginya kalau terus sendirian seperti itu'
'Pria seumuran dia seharusnya pergi keluar berkencan dengan kekasih'
Kalimat itulah yang paling menusuk hati [Name]. Karena apa yang dikatakan Annie itu benar. Seharusnya Armin bisa pergi berkencan keluar rumah, namun [Name] tidak bisa keluar rumah karena ancaman matahari. Armin jadi terjebak di rumah ini bersamanya. [Name] merasa tidak bisa membahagiakan Armin, dan hal itu membuatnya frustasi.
'Lalu apa yang akan kau lakukan sekarang?'
'Aku tidak ingin menyerah'
'Maksudmu, kau masih ingin mengejarnya?'
'Ya'
Percakapan mereka pun berakhir disitu. [Name] merebahkan diri di tempat tidur, menatap kosong langit-langit kamar. Sampai akhirnya--
"Darah.... Darah...."
[Name] segera menegakkan tubuhnya. Ia menutup kedua telinganya yang terus diganggu suara-suara itu.
Sudah waktunya ia meminum darah lagi. Dan itulah satu hal lagi yang membuatnya frustasi. Ia tidak ingin membebani Armin lagi. Ia tidak ingin menodai tangan Armin dengan darah lagi. Sudah cukup. Ia tidak mau terus seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐖𝐢𝐟𝐞 𝐈𝐬 𝐀 𝐕𝐚𝐦𝐩𝐢𝐫𝐞 [𝐀𝐫𝐦𝐢𝐧 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫]
Hayran Kurgu18+ Aku sudah kehilangan akal karena cinta. Aku mengorbankan banyak orang demi wanita yang kucintai. Tapi, itu semua bukan salahnya. Ini semua salahku. Salahku yang tidak bisa merelakannya. Aku telah melawan takdir. Aku menariknya dari alam lain, da...