➳༻❀✿❀༺➳
"Hati-hati di jalan!" Annie melambaikan tangannya.
Armin membalas melambaikan tangannya, lalu terus berjalan ke parkiran. Ketika ia hendak masuk ke mobilnya, tiba-tiba ia dihentikan oleh empat orang pria yang tidak Armin kenal.
"Selamat siang, tuan Arlert, saya Inspektur Erwin Smith dari kepolisian kota Trost." Pria beralis tebal itu kemudian menunjukkan sebuah surat penangkapan. "Kami akan menahan anda atas dugaan pembunuhan berantai. Silahkan ikut kami,"
"Tunggu, apa?" Armin mengerjapkan matanya bingung. "Pembunuhan berantai?"
"Ya, kami harap anda kooperatif agar tidak diperlukan kekerasan disini,"
Beberapa murid yang ingin tahu dan juga Annie menghampiri.
"Saya tidak mengerti maksud anda," Ucap Armin.
"Tuan Arlert, sebaiknya anda ikut kami di saat kami masih bicara baik-baik," Kata Erwin dengan tegas.
Armin menghela nafas frustasi, "Tapi saya tidak mengerti, saya tidak melakukan kesalahan apapun!"
"Kami sudah memiliki surat penangkapan anda, jadi mohon kooperatif,"
Tangan Armin mengusap dahinya sendiri. Ia hampir tertawa karena situasi tak masuk akal ini. Bagaimana ia bisa tiba-tiba ditangkap atas tuduhan pembunuhan berantai?
"Ya, tapi ini tidak masuk akal! Saya tidak akan ikut begitu saj-- arrghhh!" Armin berteriak kesakitan ketika polisi yang bertubuh lebih pendek darinya memelintir tangannya ke belakang tubuhnya dan mendorong tubuhnya hingga menempel di kap depan mobil.
"Armin Arlert, kau ditangkap atas tuduhan pembunuhan berantai! Kau berhak mendapatkan bantuan hukum, pengacara, dan semua yang kau katakan bisa dipakai untuk melawanmu di pengadilan." Kata Levi.
Seketika pernyataan dari Levi itu membuat semua murid yang melihat terkejut termasuk Annie.
"Tunggu...!" Armin masih belum bisa mencerna apa yang terjadi ketika tangannya diborgol. Saat ia dibawa paksa masuk ke dalam mobil hitam milik polisi, ia melihat ke arah Annie yang tampak syok. Ia juga melihat tatapan takut dari murid-muridnya.
"Tunggu, aku tidak--"
"Cepat masuk!"
Akhirnya dua mobil polisi itu segera keluar dari area sekolah, meninggalkan suasana yang heboh.
➳༻❀✿❀༺➳
Suara gebrakan di meja itu membuat Armin tersentak. Tangan yang barusan menggebrak meja kini menjajarkan foto-foto yang mengerikan.
"Lihat ini!" Ucap polisi yang tadi memborgol Armin yang kemudian Armin tahu kalau namanya adalah Letnan Levi Ackerman. "Ini foto semua korbanmu. Delapan orang. Ada satu yang tidak ditemukan mayatnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐖𝐢𝐟𝐞 𝐈𝐬 𝐀 𝐕𝐚𝐦𝐩𝐢𝐫𝐞 [𝐀𝐫𝐦𝐢𝐧 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫]
Fanfiction18+ Aku sudah kehilangan akal karena cinta. Aku mengorbankan banyak orang demi wanita yang kucintai. Tapi, itu semua bukan salahnya. Ini semua salahku. Salahku yang tidak bisa merelakannya. Aku telah melawan takdir. Aku menariknya dari alam lain, da...