𝟎𝟖: 𝐍𝐞𝐰 𝐇𝐨𝐦𝐞

201 27 5
                                    

➳༻❀✿❀༺➳

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➳༻❀✿❀༺➳

Setelah kedatangan polisi bernama Levi ke rumah mereka, Armin dan [Name] memutuskan untuk pindah rumah. Walaupun [Name] sudah menghapus ingatan Levi dan Isabel, namun mereka merasa lingkungan rumah mereka kurang aman untuk [Name] bersembunyi. Mereka pun membeli rumah baru di kota yang sama, hanya saja sedikit jauh dari perumahan lama mereka dan sekolah tempat Armin mengajar. Lingkungan rumah baru mereka sangat sepi dan jarak antara rumah-rumahnya cukup jauh sehingga Armin tidak perlu khawatir ada tetangga yang mencurigainya lagi.

"Hahhh.... Armin tubuhku sakit semua!" Keluh [Name], nafasnya tersengal.

"Maaf, ini satu-satunya cara agar aku bisa memindahkanmu," Armin menarik [Name] keluar dari koper besar miliknya.

"Aduh... Benar-benar deh..." [Name] meregangkan tubuhnya.

"Setelah ini aku akan memijatmu deh," Armin kembali menutup kopernya.

[Name] memerhatikan rumah baru mereka. Ukurannya kurang lebih sama seperti rumah lama mereka dan hanya berlantai satu juga, namun yang membuat [Name] suka adalah rak buku besar di dinding ruang keluarga.

"Ruang keluarga ini bisa jadi ruang baca juga. Bagaimana? Kau suka?" Tanya Armin.

"Sangat sangat suka!" Ucap [Name] ceria. "Terimakasih, Armin!" Ia memeluk Armin.

Armin mengusap kepala [Name] sambil tersenyum. "Kau akan aman disini," Ia menatap [Name] ketika wanita itu melepaskan pelukannya.

"Tapi, Armin, bukankah tempat kerjamu jadi lebih jauh?" Tanya [Name].

"Itu bukan masalah," jawab Armin. "Selama kau aman, tidak ada masalah untukku."

[Name] tersenyum lebar. "Ututu... Suamiku ini romantis sekali sih!" Ia mencubit-cubit pipi Armin.

"Aduh, jangan mencubitku begitu, sakit tahu..."

"Hehe, maaf," [Name] pun berhenti. Ia mengecup kedua pipi Armin yang tadi ia cubit. "Sudah lebih baik?"

Armin menggeleng.

"Masih sakit? Memangnya aku mencubitmu sekeras itu ya?"

"Kau belum menciumku disini," Armin menunjuk bibirnya.

"Dasar!" [Name] pun mengecup bibir Armin singkat. "Puas?"

"Belum," Armin menggeleng lagi.

"Ih, sudah nanti saja! Kita harus membereskan barang-barang kita dulu!" [Name] melangkah ke arah kotak-kotak barang bawaan mereka. Dan mereka pun mulai menata barang bawaan mereka di rumah baru itu.

➳༻❀✿❀༺➳

"Armin, kau ini! Kenapa pindah tidak bilang-bilang?" Omel Eren.

𝐌𝐲 𝐖𝐢𝐟𝐞 𝐈𝐬 𝐀 𝐕𝐚𝐦𝐩𝐢𝐫𝐞 [𝐀𝐫𝐦𝐢𝐧 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang