➳༻❀✿❀༺➳
Suasana kamar yang gelap menyambut [Name] ketika ia membuka matanya. Meski sudah pagi, namun kamar itu selalu gelap karena koran yang ditempel di kaca jendela untuk menghalau sinar matahari yang berbahaya bagi [Name] masuk.
[Name] bangkit duduk di tempat tidurnya, tak lupa menutupi tubuhnya yang tak berbusana dengan selimut. Ia melihat Armin sudah rapi dengan kemejanya dan sedang memakai dasi.
"Oh, kau sudah bangun?" Armin menoleh pada [Name]. Ia berjalan ke arah istrinya itu dan mendaratkan kecupan di dahi [Name]. "Aku berangkat dulu ya,"
[Name] tersenyum lebar, "Hm, semangat mengajarnya ya!"
"Tentu saja," Armin balas tersenyum, kemudian melangkah menuju pintu kamar. Sebelum keluar kamar, ia pamit sekali lagi, "Sampai jumpa, sayang, aku mencintaimu,"
"Aku juga..." Jawab [Name]. Lalu Armin benar-benar keluar kamar, tak lupa menutup pintunya.
Sekarang [Name] termenung di kamar itu. Ia pun turun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi. Setelah mandi dan berpakaian, ia membuka pintu lemari paling kanan dan mengeluarkan sebuah koper berukuran sedang. Untuk sesaat ia hanya memandangi koper berwarna hijau army itu. Sempat ragu, namun ia sudah bertekad melakukannya.
"Maafkan aku, Armin... Kau mungkin tidak akan mengingat semuanya, tapi aku akan menyimpan baik-baik kenangan kita selama ini." Batin [Name].
➳༻❀✿❀༺➳
Semua orang yang berpapasan dengannya memandangnya dengan heran. Memang saat ini sudah memasuki musim dingin, sehingga wajar bagi seseorang untuk memakai pakaian tertutup. Tapi, kalau sampai memakai payung rasanya sangat aneh. Dan begitulah pandangan orang-orang pada [Name] sekarang.
Ia sampai di sekolah Armin dan hendak masuk. Namun satpam sekolah mencegatnya, mungkin karena penampilannya yang aneh.
"Maaf, nona ada perlu apa ya?" Tanya satpam itu.
[Name] membuka kacamata hitamnya. "Tidurlah,"
Satpam itu seketika berbalik ke posnya dan duduk di kursi kemudian tertidur.
[Name] melangkah masuk ke sekolah. Lapangan maupun parkiran masih sepi karena saat ini masih jam pelajaran. Ia menyusuri parkiran dan menemukan mobil silver milik Armin. Ia berniat memasuki mobil itu, namun terkunci. "Benar juga pasti mobilnya terkunci... Aku juga tidak bisa membuka paksa, alarmnya bisa menyala."
Akhirnya ia memutuskan untuk duduk di belakang mobil, menunggu jam pulang sekolah.
Setelah bel pulang sekolah berbunyi, ia bersembunyi di balik mobil. Ia melihat Armin berjalan ke parkiran kemudian masuk ke dalam mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐖𝐢𝐟𝐞 𝐈𝐬 𝐀 𝐕𝐚𝐦𝐩𝐢𝐫𝐞 [𝐀𝐫𝐦𝐢𝐧 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫]
Fanfiction18+ Aku sudah kehilangan akal karena cinta. Aku mengorbankan banyak orang demi wanita yang kucintai. Tapi, itu semua bukan salahnya. Ini semua salahku. Salahku yang tidak bisa merelakannya. Aku telah melawan takdir. Aku menariknya dari alam lain, da...