𝟐𝟎: 𝐏𝐚𝐫𝐭𝐧𝐞𝐫 𝐈𝐧 𝐂𝐫𝐢𝐦𝐞

134 19 12
                                    

➳༻❀✿❀༺➳

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➳༻❀✿❀༺➳

Langit yang mendung menambah kesan suram pada daerah terpencil itu. Distrik Holst, wilayah terluar provinsi Maria yang sudah sejak berabad-abad lalu dipakai sebagai tempat pengasingan bagi kriminal. Wilayah itu juga dipakai untuk mengeksekusi orang-orang yang melanggar hukum.

Sangat sulit untuk mengetahui dimana pastinya lokasi penjara Holst. Tapi paling tidak [Name] tahu rute yang akan dilewati bus yang membawa para narapidana ke penjara itu. Rute itu diapit oleh hutan. Dan saat ini [Name] menunggu di pinggir hutan itu.

[Name] tahu kalau menyelamatkan Armin pasti tidak mudah. Karena di bus itu terdapat petugas yang pastinya memiliki senjata. Tapi, [Name] tidak khawatir. Karena setelah meminum darah pemuda bernama Celino semalam, ia mengalami perubahan pada tubuhnya. Ia menjadi lebih kuat dan inderanya juga semakin tajam, seperti indera pendengaran dan pengelihatannya. Bahkan ia bisa tahan dari sinar matahari sekarang. Mungkin ada yang spesial dari darah Celino sehingga membuat tubuh [Name] menjadi lebih kuat.

Suara deru mesin kendaraan terdengar di telinga [Name], meski sebenarnya kendaraan itu masih berada sekitar 500 meter darinya. [Name] bersiap untuk mencegat kendaraan itu.

Wujud bus mulai terlihat di ujung jalan. Ketika bus itu mulai mendekat, [Name] berlari ke tengah jalan dan--

BRAAKK

Tubuhnya tertabrak, namun tidak terpental jauh karena bus itu sudah sedikit mengerem.

[Name] menahan posisinya berbaring di aspal, menunggu ada yang keluar dari bus. Dan tak perlu waktu lama, seorang petugas sudah turun untuk memeriksa korban yang tertabrak.

"Halo? Anda baik-baik saja? Non--"

[Name] bangkit secepat kilat, langsung menyambar leher petugas itu dengan cakarnya. Sang petugas ambruk dan menggelepar disaat lehernya memancarkan darah.

[Name] naik ke bus dan menyerang petugas satunya. Setelah terluka dan jatuh terduduk, petugas itu masih berusaha melawan. Ia mengeluarkan pistolnya dan mengarahkannya pada [Name]. Namun [Name] diam saja. Ia tahu kalau korbannya itu tidak akan sanggup menarik pelatuknya. Dan benar saja, ajal keburu menjemput sebelum petugas itu sempat menarik pelatuk.

[Name] melihat ke dalam bus, para narapidana berdiri dari duduk mereka, ingin melihat apa yang terjadi. Hal itu memudahkan [Name] menyerang mereka. Ia merentangkan tangannya yang berkuku panjang ke samping dan berlari maju, memotong leher mereka semua. Hanya dalam sekejap, bus itu berubah menjadi kolam darah.

[Name] melirik satu-satunya narapidana yang menunduk sehingga selamat. Itulah suaminya. Ia pun mendekatinya.

Armin mendongak, matanya membelalak. "[Name]..?!"

𝐌𝐲 𝐖𝐢𝐟𝐞 𝐈𝐬 𝐀 𝐕𝐚𝐦𝐩𝐢𝐫𝐞 [𝐀𝐫𝐦𝐢𝐧 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang