Yoona membolak-balik tubuhnya berulang kali ketika mencoba tidur. Dia masih memikirkan keputusan Junho yang mengakhiri hubungan mereka."Andwe! Tidak bisa begini." Ujar Yoona lalu meraih ponselnya.
Dia mencari nama Junho dikontaknya, dan hendak menelfonnya. Tetapi seketika juga jarinya tidak jadi memencet tombol 'panggil'.
"Dia tidak bisa seenaknya memutuskan hubungan kami. Dia kira semudah itu mengakhirinya, huh?"
"Sebentar....jika dia mencintaiku, sesibuk apapun itu pekerjaannya, tidak mungkin mengambil keputusan seperti ini."
"Apa jangan-jangan......ada wanita lain? Ahh...tidak mungkin."
Yoona terus bergumam sendiri dan terus menerka-nerka alasan Junho. Dia masih belum rela mengakhiri hubungannya dengan Junho.
Hingga akhirnya Yoona memutuskan untuk mengirim pesan pada Junho.
-Aku ingin bicara padamu nanti malam. Aku tunggu didepan mini market waktu itu.- Sent.
----------------
Park Hyunbin masuk ke ruangan Junho dengan sedikit panik.
"Tuan, ada masalah. Pihak kejaksaan memanggil beberapa anggota dewan direksi terkait pencucian dana." Lapor Hyunbin.
"Mwo? Bagaimana bisa?" Tanya Junho dengan terkejut.
"Pihak yang melaporkan belum bisa kita selidiki. Saat ini beberapa client yang baru kemarin menandatangani kontrak dengan kita, meminta pertanggung jawaban karena saham kita yang menurun drastis." Jelasnya.
Junho memijit pangkal hidungnya seraya menghela nafasnya.
"Tuan Junho....apa yang akan anda lakukan?" Tanya Park Hyunbin ketika melihat Junho tampak diam.
"Untuk saat ini, biarkan saja seperti ini. Sampai penyelidikan selesai, kita tidak bisa berbuat apa-apa."
"Lalu bagaimana dengan para client tersebut?"
Junho diam sejenak.
"Jika mereka ingin membatalkan kontraknya.....terpaksa kita harus menurutinya." Ujar Junho dengan pasrah.
-------------------
Yoona masih dengan setia menunggu Junho didepan mini market, tempat dimana pertama kali mereka bertemu.
Sudah satu jam lamanya Yoona disana, tetapi tidak ada tanda-tanda kemunculan Junho.
"Apa dia sibuk? Dia juga tidak membalas pesanku." Gumam Yoona.
Hingga satu jam berikutnya, namun Junho tak kunjung datang.
Beberapa kaleng beer kosong sudah berserakan dimeja, dan Yoona yang enggan pulang masih disana dalam keadaan sudah mabuk itu.
Yoona mendongak keatas ketika merasakan kehadiran seseorang didepannya. Dengan pandangan yang sedikit kabur itu, Yoona tersenyum.
"Dasar bodoh....kenapa tidak pulang?" Ujar sosok tersebut.
"Aku benar-benar bodoh. Tetapi aku tidak akan menyerah." Ujar Yoona dengan nada mabuknya.
Yoona berusaha berdiri dari tempatnya, tetapi karena efek mabuk yang membuat kepalanya pusing, tubuhnya pun juga kesulitan untuk berdiri. Hingga sosok yang didepannya tersebut menarik lengan Yoona, agar tubuhnya tidak jatuh.
"Kenapa tidak membalas pesanku? Aku menunggumu." Racau Yoona.
"Aishh.....yaa Im Yoona, sadarlah."
"Aku tidak ingin putus denganmu. Aku masih mencintaimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The First Meet - (Junho 2PM) X (Yoona SNSD)
Hayran KurguMasih ingatkah ketika pertama kali kamu menatapku? Dirimu adalah orang yang pertama menatapku dengan tulus seperti itu. -Yoona Aku akan berjuang, walaupun ini sulit. Jika akhirnya adalah kamu, aku tidak masalah. -Junho