03.Ayah

218 13 0
                                    

Pagi hari telah tiba,cahaya matahari yang masih malu-malu mulai muncul menyinari dunia.Seseorang terbangun saat merasa terusik cahaya matahari yang masuk dari celah-celah gorden.

Pandangan Jaemin mengedar.Tunggu ini bukan kamarnya,lantas dimana dia saat ini?.

Jaemin mendudukan tubuhnya dikepala kasur.Ia meringis saat merasakan sakit luar biasa di area bawahnya.Sontak terkejut saat sadar tubuhnya tak tertutupi benang sedikitpun.

Dapat Jaemin lihat Jeno yang tengah berdiri memandangnya.Tubuh Jeno yang hanya tertutupi oleh handuk yang dililitkan dibagian pinggangnya membuat enam kotak diperut Jeno tampak terlihat begitu jelas.Rambut Jeno yang masih terlihat basah terbukti dari tetesan air yang turun dari ujung-ujung rambutnya membuat kadar ketampanannya menambah seribu kali lipat.

Jeno mendekat kearah Jaemin,kemudian mengecup pelan bibir manis itu membuat tubuh Jaemin membeku.

"Lubang lo enak,gue suka"kata Jeno sembari tersenyum menyeringai.

"Jen?lo ga ngapa-ngapain gue kan?"

"menurut lo Na?"

Mendengar itu tubuh Jaemin lemas,ke-perjakaan-nya sudah diregut oleh Jeno.Seketika bayangan-bayangan semalam menerobos masuk ke benak Jaemin.Ia merasa harga dirinya turun saat itu juga.

"Pertama kali kan?"tanya Jeno yang hanya dibalas deheman oleh sang empunya.

Jenk mendudukan dirinya disamping tubuh Jaemin.Tangannya ia gunakan untuk mengelus surai hitam itu.

"Sama,gue juga"

Jaemin menatap Jeno memelas,"nanti kalo gue hamil gimana?lo mau tanggung jawab kan?"

Bukannya mendengar jawaban yang diinginkan,Jaemin justru mendapat tawaan ringan Jeno.

"mau lo gimana?"Tanya Jeno

"Na?"

"Nana?"Tambahnya lagi saat ia tak mendengar jawaban dari Lelaki itu.

"Tanggung jawab lah anjing!"Sentak Jaemin kesal.

Jeno yang mendengar itu terkekeh pelan membuat Jaemin tersalto-salto sejenak.

Pandangan Jeno turun kearah perut rata milik Jaemin.Rata,tapi tidak memiliki 6 kotak seperti Jeno dan itu membuat Jeno gemas sendiri.

"Cepat hadir Nono junior"gumamnya sembari mengelus perut rata milik Laki-laki manis itu dan membuat kedua pipi Jaemin merona saat mendengarnya.

***

Siang ini Jaemin tengah sarapan dirumah sakit ditemani Jeno tentunya.Awalnya Jeno menawari Jaemin untuk sarapan dirumahnya saja mengingat ia telah mengambil keperjakaan anak itu,tapi ditolak mentah-mentah oleh Laki-laki manis itu.

"Lo ngga makan Jen?"

"Gue lebih suka lo panggil Nono,apalagi Daddy kayak lo manggil gue semalem"

Sial,kenapa Jeno harus mengungkit hal semalam sih?.

"Lo ngga makan?"Tanya Jaemin berusaha melupakan pernyataan Jeno.

Jeno tersenyum tipis,membuat kedua matanya membentuk seperti bulan sabit,"Liat lo makan aja gue udah kenyang Na"Kata Jeno terang-terangan,seterang pagi hari ini.

"Ga usah bahas itu bisa nggak sih?!"Kesal Jaemin,pasalnya kalo yang dibahas itu-itu aja bisa-bisa ia malu terus-terusan.

"Utututu baby gue ngambek nih ceritanya"ujar Jeno sembari mencuri-curi untuk mengelus dagu Jaemin berniat menggoda.

Nana 𝙽𝚘𝚗𝚘[𝙴𝙽𝙳]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang