12.Ingat

122 6 0
                                    

Kejadian di ruangan tadi membuat Guanlin uring-uringan saat melihat Jaemin yang pergi.Kini lelaki tampan itu tengah berkeliling untuk mencari si laki-laki manis.

Tak lama ia sampai di area kantin, Guanlin mulai memasuki area luas itu dan sorot matanya menangkap sosok yang ia cari-cari.

Dengan langkah besar Guanlin mulai melangkah mendekati Jaemin.Tampak seorang Jaemin yang tengah menikmati se-cup ice cream berwarna hijau.

Kedua tangan besar Guanlin meraih bahu Jaemin dari belakang membuat Jaemin tersentak kaget.Kini Guanlin tengah mencium wangi rambut milik laki-laki manis itu.

Ciuman Guanlin mulai berpindah sampai di telinga milik Jaemin.Jaemin meringis pelan saat Guanlin menggigit daun telinganya.

Jaemin berdesis,"Shh,awas..gue lagi makan..ice cream"

Mendengar penuturan Jaemin,Guanlin menyeletuk,"Gue juga punya ice cream,lo mau?"Celetuk Guanlin dengan senyum penuh arti.

Jaemin yang tau akan perkataan Guanlin hanya menggeleng pelan dan kembali memakan ice cream tersebut.

Guanlin mendesah pelan saat mendengar penolakan dari laki-laki didepannya itu.Kemudian menarik kursi untuk ia tempati di dekat Jaemin.

***
Disisi jeno saat ini, laki-laki itu tengah menikmati suapan demi suapan yang diberikan oleh Renjun.Setelah kejadian beberapa hari lalu membuat Jeno dan Renjun menjadi semakin dekat.

Setelah selesai menyuapi Jeno, Renjun langsung memberikan segelas air untuk Jeno minum.

Renjun meletakkan mangkok kecil itu,"Nah, sudah selesai.Sekarang waktunya kamu minum obatnya"

Jeno tersenyum hingga matanya pun ikut tersenyum,"Makasih"

"Iya, habis ini kita siap-siap buat pulang dari rumah sakit ini"

"Njun?"panggil Jeno

"ya?"jawab sang empu sembari memasukkan barang -barang milik Jeno kedalam koper.

"Setelah gue pulang dari sini,lo bakal tetap ngerawat gue kan?"Ujar Jeno membuat Renjun terdiam.

Meskipun baru satu minggu ia merawat Jeno, namun rasanya seperti sudah satu bulan.

"Sudah,ayo kita pulang"kata Renjun mengalihkan topik pembicaraan.

Keduanya melangkah bersama untuk menuju ke parkiran rumah sakit.

Dari lorong rumah sakit itu,tampak Jaehyun yang tengah menatap mereka berdua.Jeno dan juga Renjun sedikit mempercepat jalannya takut Jaehyun sudah lama menunggu disana.

"Dad"

"Om"

Sapa dua laki-laki tersebut, kemudian masuk kedalam mobil.

Mobil Lamborghini putih itu mulai melaju membelah jalan raya siang ini.Suasana hening saat tidak ada satupun yang memulai pembicaraan.Hingga akhirnya mereka sampai dikediaman Jung.

Pintu utama terbuka, menampilkan Taeyong yang tengah tersenyum menyambut kepulangan putranya dari rumah sakit.

Jeno dan Renjun menyalimi tangan Taeyong bergantian,sedangkan sang suami mengecup bibir Taeyong rakus.Kedua remaja itu hanya menggelengkan kepalanya.

Renjun mengikuti Jeno memasuki rumah besar itu.

"Njun,gue kekamar dulu.Cuma bentar kok"Ujar Jeno yang dibalas anggukan manis oleh Renjun.

Kaki jenjang milik Jeno melangkah menuju ke kamar melewati anak-anak tangga.Tak membutuhkan waktu lama, laki-laki itu kembali keluar untuk menemui Renjun.

Baru saja menginjak anak tangga kedua, kaki Jeno tak sengaja tersandung hingga membuat laki-laki itu terjatuh dari atas tangga.Kepalanya terbentur hingga mengeluarkan darah.Renjun yang melihat hal itu segera menghampiri Jeno dan meminta pertolongan.

Jaehyun selaku ayah Jeno langsung membawa Jeno kerumah sakit dengan cepat.

Sampai di rumah sakit,Jeno langsung ditangani oleh dokter.Kedua orang tua Jeno dan juga Renjun menunggu didepan ruang rawat Jeno dengan raut wajah yang cemas.

Dokter pun keluar,membuat Jaehyun yang tengah mondar-mandir pun berhenti dan langsung menghampiri dokter tersebut.

"Bagaimana keadaan putra saya dok?!"

"Putra anda tidak apa-apa.Hanya luka di kepala yang tidak terlalu parah.Kalo gitu saya permisi"Kata Dokter itu dan undur diri.

Taeyong masuk kedalam ruang rawat Jeno diikuti oleh Jaehyun dan juga Renjun.Taeyong mendekat meraih tangan Jeno yang tidak terinfus.

"Baru saja kamu pulang dari rumah sakit ini ,kenapa malah balik lagi?"Tutur Taeyong sembari mengusap tangan Jeno.

Membutuhkan waktu setengah jam untuk menunggu Jeno kembali siuman.Saat menyadari laki-laki tersadar, Taeyong langsung mengambil segelas air mineral dan ia berikan kepada putranya itu.Jeno menerima segelas air dari Bubu dan langsung meminumnya hingga tandas.

Jeno menatap Taeyong,"Bu,Nana kemana?"

Bagai petir yang menyambar di siang bolong,semua orang disana terkejut.

"Jen,kamu ingat Nana?"Tanya Taeyong memastikan.

"Iya Bu,Nana dimana?"

Mata Taeyong beralih menatap Renjun yang tengah duduk manis di sofa,"Kamu ingat Renjun?"

Jeno yang mendengar nama asing itu pun menggeleng.

Taeyong memeluk Jeno,"akhirnya kamu ingat semuanya nak"

"Bu,Jeno mau nyari Nana"

Jeno hendak beranjak dari kasurnya,namun Renjun menghentikan aktivitas laki-laki itu.

"Jeno,kamu udah ingat semuanya?"

Jeno menatap Renjun dari bawah ke atas,"lo siapa?"

"Aku Renjun, orang yang rawat kamu dari beberapa hari lalu"

Jeno mengernyit bingung,"maksud lo?lo yang ngerawat gue?gue aja ga kenal sama lo"

Renjun mengangguk,"iya,bisa bicara berdua?"

Jeno mengangguk dan menyuruh kedua orangtuanya untuk meninggalkan mereka berdua.

Jeno telah kembali ke kasurnya atas permintaan Renjun.Laki-laki polos itu pun duduk disamping brankar yang Jeno tempati.

"Jelasin"

Kemudian Renjun mulai menceritakan tentang permintaan Jaemin agar Renjun mau merawat Jeno atas permohonan maaf Jaemin kepada laki-laki itu.Jeno sontak terdiam,ia tak habis pikir dengan sikapnya saat ingatannya hilang sementara.

Jeno mengangguk,"Thanks lo udah rawat gue"

Renjun tersenyum,"iya,kalo gitu aku pamit ya.cepat sembuh"

"Ini buat lo karna udah ngerawat gue "Kata Jeno sembari memberikan uang cek berkisar 100 juta kepada Renjun.

"Eh.. ngga perlu "

"Gue mohon terima,anggap aja sebagai tanda terimakasih gue"Akhirnya Renjun menerima dengan sedikit tak enak.

Renjun pun keluar dari dalam ruangan Jeno dan meninggalkan lelaki itu sendiri.

Jeno membaringkan tubuhnya dan menatap langit -langit rumah sakit itu.

"Na,kamu dimana?"Gumam Jeno lirih.

Selang beberapa waktu, kedua orangtuanya Jeno datang.

"Bu,Jeno mau ketemu Nana"

Taeyong mengangguk,"Iya nanti kita kerumahnya Nana ya"

Tbc..

Haii readers

Udah lama banget ya author ga up

Ayo vote dan komen biar author rajin up

komen untuk chapter selanjutnya

See uu

Nana 𝙽𝚘𝚗𝚘[𝙴𝙽𝙳]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang