08.Amnesia?

133 9 0
                                    

Kini sudab 3 bulan lamanya Jeno dinyatakan koma.Selama itu juga Jaemin senantiasa menemani keseharian Jeno didalam rumah sakit.

Saat ini kedua orang tua Jeno,Ayah Yuta dan juga Jaemin tengah berkumpul di ruangan Jeno dirawat.

Jaemin saat ini tengah duduk dibangku sofa disamping Ayahnya dengan pandangan yang terus menatap kearah Jeno.

Beberapa detik setelahnya tangan Jeno bergerak.Hak itu membuat Jaemin yang menyadarinya langsung mengatakan kepada yang lain dan memanggil dokter.

Kini,orang terdekat Jeno tengah berkumpul mengelilingi brankar itu.Dokter yang memeriksa Jeno dibuat gugup akan hal tersebut.

"Bagaimana keadaan putra saya dok?"Tanya Taeyong

"Sepertinya tuan Jeno akan sadar sebentar lagi.kalo ada apa-apa bisa panggil saya,kalo gitu saya permisi terlebih dahulu"Kata dokter tersebut dan berlalu pergi.

Setelahnya Taeyong langsung mendekati Jeno dan mengusap keningnya.Tak berselang lama mata Jeno mulai terbuka secara perlahan.

"J-jen"

"Bubu"

Keduanya mulai berpelukan dengan erat,melepaskan rasa rindu layaknya ibu dan anak.

"Akhirnya kamu sadar juga nak"ujar Taeyong.

"Bubu Jeno haus"

Mendengar itu Jaehyun yang memang berada dekat dengan gelas langsung memberikannya kepada putranya itu.Jeno menerimanya dan mulai meminumnya hingga tandas.

"Nono.. hiks"isak Jaemin mulai terdengar.Jaemin tidak sedih,ia hanya terlalu senang saat Jeno tersadar.

"Bubu,dia siapa?"Tanya Jeno bingung.

Mendengar itu Jaemin langsung menangis sejadi-jadinya.Berbagai pertanyaan mulai hinggap di otak cerdas Jaemin.

Apa Nono tidak ingat dengan Nana?

Nono lupa sama Nana ya?

Nana tidak suka seperti ini..

Apa Nono anemia?

Eh..Amnesia?

Taeyong merasa iba terhadap Jaemin.Oh ayolah,apa Jeno hanya ingat kepada keluarganya?.

"Jeno,dia Jaemin,dia Nana.Apa kamu tidak ingat?"Tanya Taeyong berusaha menyadarkan Jeno.

"Tidak bubu, sepertinya Jeno tidak ada teman bernama Jaemin.Jeno hanya ingat Renjun yang menjadi teman Jeno"Jelas Jeno.

Seperti ditusuk beribu-ribu jarum.Hati Jaemin terasa begitu sakit mendengarnya.Mau tak mau ia harus pergi meninggalkan mereka.

Semua orang didalam ruangan itu menatap punggung Jaemin yang mulai tak terlihat.Tak ada yang berniat mengejarnya, bahkan ayah Yuta sekalipun.

"Yut,anak lo ga dikejar?"Tanya Jaehyun yang merasa kasian kepada kondisi Jaemin saat ini.

Yuta menoleh kearah Jaehyun,"biarin aja, dia butuh waktu sendiri". Jaehyun hanya mengangguk-anggukan kepalanya paham.

***
Disisi Jaemin saat ini,ia tengah menangis.Suara tangisan miliknya begitu terasa menyakitkan bagi orang-orang yang mendengarnya.

"Tuhan...kenapa j-jadi ginii?..hiks"Celetuk Jaemin disela-sela tangisannya.

Tak lama ia merasakan seseorang menepuk bahunya.Harapannya kini ialah Jeno yang menepuknya namun setelah menoleh yang ia dapat adalah orang lain.

Sontak Jaemin langsung menghapus kasar air mata yang turun dikedua pipinya.Malu dia tuh masa cowo nangis.

Nana 𝙽𝚘𝚗𝚘[𝙴𝙽𝙳]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang