Tinggalkan jejak kalian dengan Vote and komen!!
"Saya terima nikah dan kawinnya Ten Lee dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!" Suara lantang milik seorang Nakamoto Yuta terdengar begitu keras sampai ke penjuru ruang.
Pernikahan Yuta dan Ten hanya dihadiri oleh teman bisnis mereka saja.Jaemin menatap Haechan yang berada tak jauh darinya.Ah..mereka berdua akan menjadi satu keluarga.
Penghulu yang memimpin itu menatap beberapa saksi,"Bagaimana para saksi?,SAH?!!"
"SAH!!"
"Ini pernikahan kedua kalian,benar?" Keduanya mengangguk,"Semoga kalian menjadi keluarga yang sakinah mawaddah dan warohmah "
Setelahnya penghulu itu berpamit pergi,meninggalkan pasutri baru itu yang akan menyambut para tamu.
"Ayah" panggil Jaemin kepada Yuta yang berada di samping Ten.
Anak dan Ayah itu saling memeluk,membuat suasana haru tercipta.Ten menatap keduanya,lalu beralih saat anak kandungnya memanggil.
"Selamat buat mamah" kata laki-laki itu,Haechan.
Jaemin menatap Ten dan Haechan yang tengah berpelukan,Ten lalu merentangkan tangannya guna berpelukan bersama.
Setelah sesi berpelukan itu selesai,mereka pun berfoto bersama.Jaemin dan Haechan beranjak pergi dari sana menghampiri kekasih mereka.
"Gue ga nyangka kalian saudaraan sekarang" Ujar Jisung kepada kedua laki-laki itu.
Keduanya mengangguk,"Gue juga ga nyangka "balas Haechan.
***
Malam telah tiba,Ten dan Haechan baru saja selesai membereskan barang mereka di mansion milik Yuta dan akan tinggal disana.Ten,Haechan dan juga Jaemin tengah memasak bersama untuk malam ini.Didapur yang lumayan besar itu terdapat Ten yang tengah menumis,Haechan yang sibuk mencuci sayuran dan Jaemin yang memotong daging ayam juga udang.
" Mamah senang bisa kayak gini sama kalian.Ini yang mamah inginkan dari dulu,masak bareng sama anak-anak mamah"Ucap Ten kepada dua remaja itu.
"Jaemin juga senang bisa masak bareng.Dari dulu jaemin selalu masak sendiri"sahut laki-laki itu.
Tak lama masakan mereka pun selesai,Jaemin dan Haechan sibuk menata masakan itu.
" Kalian panggil ayah buat makan malam aja,biar ini mamah yang lanjutin"pinta Ten.
"Biar Haechan aja mah" Tanpa persetujuan dari Ten,Haechan lebih dulu berlari untuk memanggil Yuta yang berada di ruang kerjanya.
"Jaemin,mamah boleh tanya soal bunda mu?" tanya Ten hati-hati takut menyinggung perasaan laki-laki itu.
Jaemin mengangguk,"tanya aja mah"
"Bunda kamu udah lama meninggal?"
Jaemin terdiam,menciptakan suasana hening disana yang sangat tidak mengenakan.
"Kalo kamu ngga mau cerita ju-"ucapan Ten terpotong karena Jaemin kembali bersuara.
" Dulu,waktu jaemin lahir dokter bilang salah satu ginjal jaemin mati.Bunda yang dengar itu menangis,dan akhirnya relain salah satu ginjalnya buat Jaemin.Beberapa tahun lalu bunda kecelakaan sama Ayah,tapi dokter bilang bunda udah ga bisa hidup lama lagi karna ginjalnya yang tinggal satu.Dan keesokan harinya setelah kecelakaan,bunda meninggal"
Jaemin menceritakan semua kejadian yang menimpanya.Jaemin mengangis?tentu saja.Baru awal bercerita saja air matanya sudah berbondong-bondong keluar.
"Maafin mamah ya?,karena mamah, kamu jadi nangis gini.Udah,mamah yakin bunda kamu udah bahagia disana,dan Jaemin cukup doain bunda.Jangan lagi nangis karena bunda,bunda kamu ga bakal suka kalau Jaemin nangis kaya gini" Ujar Ten memeluk Jaemin sembari mengusap punggung laki-laki itu guna menenangkan nya.
Tak lama Yuta datang bersama Haechan dari lantai atas.
Jaemin mencuci mukanya agar tak terlihat seperti habis menangis,meskipun tampak terlihat dari mata laki-laki itu yang memerah.***
Tak terasa pagi hari kembali tiba.Jaemin,Haechan dan Yuta di lihatkan dengan Ten yang sedang berkutat dengan alat dapur.Yuta dengan pakaian kerjanya melangkah menghampiri istrinya itu,memeluk Ten dari belakang juga mengecup bibirnya singkat."Awas mas,takut anak-anak lihat"
Yuta menggeleng dengan ucapan istrinya itu,"biarin aja"
Sedangkan Jaemin juga Haechan yang masih berada di akhir tangga itu sama-sama memutar bola mata nya malas.Masih pagi sudah melihat kemesraan mereka saja.
Tak lama makanan yang Ten siapkan sudah tertata rapi diatas meja makan.Semua orang yang melihatnya tampak tergiur dengan makanan itu.Mereka makan dengan tenang,juga sesekali mengobrol kecil.
Setelah selesai Yuta segera berlalu dari sana setelah mengecup seluruh bagian wajah sang istri.Ten tersenyum malu dan mulai membereskan bekas makan mereka.
Sedangkan Haechan dan Jaemin tengah berada di depan televisi yang sedang menampilkan film Frozen.Jaemin memegang camilan nya yang sebesar guling,alih-alih meminta Haechan sesekali menyomot camilan itu yang membuat Jaemin merasa kesal.
"Chan,udah ihh!Kamu ngambil terus,kalo habis gimana?" Marah Jaemin.
"Padahal gue cuma minta dikit,pelit lo ahh"
Jaemin mendorong bahu Haechan,membuat laki-laki itu terjatuh kesamping.
"Biarin,ini kan dari Jeno"
Haechan berdecak,"ck,nanti gue minta mark buat beli yang lebih banyak dari lo"
Bibir Jaemin mengerucut kesal,"Nanti aku beli 10" ketus laki-laki itu sembari menunjukan seluruh jarinya dihadapan Haechan.
"Ntar gue beli 20!" Kata Haechan tak mau kalah.
"Aku beli segudang!"
"Gue beli serumah!"
"Aku beli setokonya!"
"Gue beli sama pabriknya!"
"Ihhhh,mamahh!!"
Mendengar teriakan Jaemin,Ten yang awalnya tengah menyirami bunga langsung berlari ke sumber suara.
"Kenapa Jae?"
"Haechan nakal mahh,dia ga mau ngalah!"
"Biarin,lo pelit"sinis Haechan mengalihkan pandangannya.
Ten memijat pelipis nya,baru sehari tinggal udah berantem aja.
" Chan,kamu udah gede ngalah ya?"
Haechan menggeleng cepat,"Dia juga udah gede mah,lagian mamah kan mamah aku!"
"Itu dulu sayang,kalo sekarang udah beda"ujar Ten lembut berusaha melerai keduanya.
" Denger tuh,mamah kamu mamah aku juga sekarang!"
"Udah,kalian berdua saling minta maaf sekarang" titah Ten,namun kedua anaknya kompak saling mengalihkan wajahnya.
"Haechan,Jaemin" panggil Ten lembut.
Kedua laki-laki itu hanya saling mengulurkan tangannya tanpa memandang sedikitpun.Ten menghembuskan napasnya kasar,lelah dengan sikap mereka.
"Haechan,ngalah sama jaemin.Minta maaf duluan"
"Maaf" ketus nya setelah tangannya dan tangan Jaemin bersatu,namun tatapan nya masih menatap yang lain.
"Astaga kalian ini.Yaudah terserah kalian,mamah bakal bilang ke Ayah biar kalian dihukum" Hendak mengambil ponselnya namun ia urungkan setelah kedua remaja itu saling meminta maaf.
"Nah gini dong akur.Nanti mamah beliin kalian kayak gitu biar ga rebutan lagi"Keduanya mengangguk kompak.
tbc....
Cukup segini dulu yaaa
Author up tengah malem lagi nihh
Tekan tombol vote untuk menyemangati Author
Ketik dikolom komentar untuk part selanjutnya
Babayyy
KAMU SEDANG MEMBACA
Nana 𝙽𝚘𝚗𝚘[𝙴𝙽𝙳]
Roman d'amour"ga" "Kalo cewe bilang 'ga' itu artinya dia bilang 'iya'" "Gue bukan cewe No kalo lo lupa"sahut Jaemin kesal. "Lo emang bukan cewe,tapi dimata gue lo cewe gue"singkat sih,tapi mampu buat Jaemin salting. BACA CERITA INI DOSA TANGGUNG SENDIRI YA!! NO...