24.Guanlin Family

83 5 1
                                    

Tinggalkan jejak kalian dengan Vote and Komen!!

Saat ini Jeno tengah berada di markas anggotanya.Disana,seluruh anggota Drevous berkumpul,termasuk Guanlin juga.

Jeno menatap seluruh anggota Drevous yang berkumpul malam ini.Hingga tatapannya terhenti kala ia menatap Guanlin yang tengah menunduk takut.

"Seseorang yang menyuruh Guanlin saat itu adalah bokap gue sendiri,dengan alasan percintaannya jaman dulu.Sebenarnya ini masalah privasi bokap gue,tapi gue bakal tetep ceritain ke ke kalian semua."Kemudian Jeno mulai menceritakan tentang percintaan Jaehyun dulu sampai ke keluarga Guanlin yang mengonsumsi narkoba.

Suara berat milik sang ketua Drevous mengalun merdu ditelinga mereka.Semua anggota menyimak cerita yang dikatakan oleh Jeno.Banyak kenyataan yang membuat mereka terkejut,apalagi saat tau keluarga Guanlin yang ternyata pecandu narkoba.

Jeno memandang pintu utama setelah selesai dengan perkataannya,hingga ia menyuruh seseorang untuk melangkah masuk.

"Bawa dia masuk" titah laki-laki itu.

Dua laki-laki paruh baya mulai tampak dari balik pintu dengan kepala menunduk.Semua orang disana menatap keduanya penasaran,apalagi saat dua pria itu yang memakai masker dan juga topi.

"Buka masker dan topinya"

Anak buah Jaehyun menuruti kemauan tuan muda mereka.Kedua pria itu mendongak,membuat semua anggota Drevous menatap tak percaya kepada dua pria itu.

"MOM!DAD!"

Kedua pria itu menatap anak semata wayang mereka,yang terdapat beberapa luka lebam biru di sekitar wajah tampannya.

Semua orang disana menatap tak percaya pada kedua pria didepan mereka.Bisik-bisik anggota Drevous mulai terdengar lirih ditelinga mereka.

Anjir,itukan orang tuanya Guanlin?

Baru tau gue njirr

Wahh parah sihh

Sama-sama pecandu ternyata

Kenyataan yang terasa tidak nyata

Pasti bentar lagi dia dikeluarin

dll..

Mendengar bisikan mereka yang semakin menjadi-jadi,Jeno pun akhirnya menyuruh mereka untuk diam.Tentu saja semua anggota menuruti kemauan sang ketua,apalagi saat melihat tatapannya yang begitu tajam.

"Lo..." tunjuk Jeno pada Guanlin,"maju".

Guanlin pun bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati kedua orang tuanya.Ia menunduk,perasaan malu,kecewa,gugup,dan menyesal bercampur menjadi satu.

Jeno melangkah mendekati ketiga lelaki itu,menatap mereka satu persatu dengan tatapan yang sangat tajam.

Jeno beralih menatap Guanlin,"Lo tau sendiri 'kan,anggota Drevous wajib menghindari narkoba.Dan lo tau sendiri hukuman yang bakal gue kasih,TAPI KENAPA LO MASIH NGELAKUIN BANGSAT!"Bentak Jeno dibeberapa kata terakhirnya,hingga otot-otot di leher nya terlihat begitu jelas.

Gunalin yang mendengar itu hanya menunduk,sesekali ia melihat kearah kedua orangtuanya yang tampak pasrah.

Plak

Plak

Dua tamparan nyaring mendarat di kedua pipi Guanlin dengan sangat cepat.Sudut bibirnyanya mulai mengeluarkan cairan kental berwarna merah.Guanlin tentunya tak melawan,bisa-bisa ia langsung di hukum mati oleh laki-laki itu.

Lalu,Jeno beralih menatap ke ibunya Guanlin,Baekhyun.Ia menunjuk-nunjuk pelipis pria itu dengan jari telunjuknya.

Jeno tersenyum sinis,"nih otak..dipake,pikir dulu pakai otak sebelum bertindak.Dasar...ibu ga guna lo"

Tak jauh berbeda dengan yang Jeno lakukan pada Guanlin tadi,Ia menampar kedua pipi Baekhyun dan mulut lelaki itu.

Plak

Plak

Plak

Kemudian Jeno beralih ke Kai-Ayah Guanlin-.Ia mendorong jidat pria itu dengan kasar."Bapak sinting lo?..dia aja gak berguna apalagi lo?"

Bugh

Plak

Plak

Bughh

Bugh

Plak

Plak

Empat tamparan dan tiga pukulan Jeno layangkan ditubuh pria itu.Setelahnya Jeno menyuruh beberapa anggotanya untuk membawa ketiga laki-laki itu pergi.

"Kalian...bawa mereka ke tempat biasa,dan perlakukan mereka seperti korban sebelumnya"tegas Jeno.

Malam semakin larut,meskipun begitu tidak ada anggota Drevous yang berniat untuk pulang.Mereka semua tau,jika sudah seperti ini tak ada yang boleh pergi dari markas itu.Jika pun ada sang leader Drevous pasti akan mengira orang itu akan kabur dan  berakhir menghukumnya,walaupun dengan izin ada yang meninggal sekalipun.Kejam memang,tapi itulah sifat asli seorang Jung Jeno sang leader Drevous.

Jeno menatap ke semua anggotanya satu persatu dengan tatapan tajam,wajahnya masih terlihat memerah karena emosinya tadi.

"Kalo ada yang mengonsumsi narkoba selain mereka tadi,cepat kasih tau gue sebelum gue cari tau sendiri" Ujar Jeno kemudian melangkah meninggalkan ruang utama.

Semua anggota menatap kepergian Jeno hingga punggung sang ketua tenggelam dibalik pintu kamar.Mereka bernafas lega,kemudian mulai melakukan kegiatan biasa mereka.

***
Sekitar pukul 03.00 pagi,Jeno terbangun dari tidurnya.Ia keluar dari kamarnya berniat untuk mengecek seluruh anggota nya yang masih bertahan di markas.

Membuka pintu kamar satu persatu,dan setelahnya melihat kearah ruang utama yang terdapat beberapa member yang masih bermain game.

"Ga tidur?"

Suara khas bangun tidur terdengar ditelinga mereka yang masih terjaga.Sontak mereka mendongak menatap kearah Jeno yang berdiri dipertengahan tangga.

"Ga ngantuk boss"sahut salah satu anggota Drevous,Bima namanya.

"Masih pengin main,nanggung ini"Celetuk Tito.

" Udah jam segini,kalian tidur aja.Ga ada kata 'ga ngantuk',lo bukan malaikat yang ga bisa merasakan apapun"Ucap Jeno,membuat semua orang yang berada disana menunjukkan cengiran khas mereka.

Bergegas mereka segera beranjak dari tempat duduknya dan mulai berlari menuju ke kamar mereka masing-masing,ada juga yang membaringkan tubuhnya di sofa ruang utama itu.

Jeno kembali melangkah menuju ke dapur untuk mengambil minum di lemari pendingin.Meneguknya hingga kerongkongan nya terasa segar,meneguk dengan rakus sampai jakunnya naik turun.

Setelah selesai,ia melanjutkan langkahnya yang terhenti menuju ke ruang utama.Menyalakan televisi dan memandang benda persegi panjang itu yang mulai menampakan sebuah film.

TBC....

Haiii readers...

Gimana kabar nihhh??

Vote and komen selalu dinanti yaww

See uuu

Nana 𝙽𝚘𝚗𝚘[𝙴𝙽𝙳]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang