09.Renjun

125 7 0
                                    

Kedua laki-laki berbeda usia itu kini tengah sampai di sebuah Tempat Pemakaman Umum atau biasa disingkat dengan TPU.

Keduanya sampai disebuah makam seseorang yang sangat mereka sayangi dan mereka rindukan.

Makam sang bunda Winwin ialah makam yang mereka kunjungi saat ini.Dengan perlahan mereka membersihkan beberapa dedaunan kering disana dan mulai menyebarkan beberapa bunga diatas makam.Tak lupa juga mereka menyiramkan air dan meletakkan satu bunga Lily utuh tepat di atas makam.

"Assalamualaikum Bunda,Nana balik lagi kesini sama Ayah.Bunda tau ngga,Nana kangeeennnn banget sama Bunda.Nana selalu berharap kalo bunda itu jengukin Nana lewat mimpi.Bunda..bunda kemarin Nana habis nangis tau gara-gara masa Jeno lupa sama Nana,padahal kan yang selama ini nemenin Jeno itu Nana,Jeno malah ingetnya sama Renjun.Kemarin juga Nana ketemu Renjun itu,dia ramah banget orangnya, pantes aja Jeno temenan sama dia.Ihh Nana curhatnya lama banget,Ayah jadi nungguin lama."

Jaemin menatap sang Ayah,"Ayah mau ngomong juga sama Bunda?"

Yuta tersenyum dan menggeleng,"Ngga,kita doain Bunda yaa,habis itu pulang"

"Iya ayah"

Yuta memimpin doa,dengan Jaemin yang terus mengaminkan.

Setelah selesai mereka langsung beranjak dan berlalu pergi meninggalkan tempat itu.

***

Disisi keluarga Jeno saat ini,mereka tengah mengobrol bersama.

"Jeno,apa kamu ingat siapa saja temanmu?"ujar Daddynya, Jaehyun.

"Entahlah dad,aku hanya mengingat beberapa temanku saja seperti Renjun,dan Mark"Balas Jeno.

"Apa kamu tidak ingat Jaemin,boy?"

"Tidak dad,aku tidak mengenalnya"

"Sudah lah sayang,kamu tidak usah terlalu memaksa Jeno.Kasihan dia"Kata Taeyong.

"Aku tau sayang, tapi aku juga kasihan melihat Jaemin yang telah menemani Jeno bener bulan ini"

"Kalian ini kenapa sih, dari tadi aku selalu ditanya tentang Jaemin,Nana, Jaemin, Nana terus"Kesal Jeno

"Sudah Jae,tidak usah ditanya lagi.Kau keluar saja sana"Usir Taeyong.

"Aku diusir?"Tanya nya menunjuk dirinya sendiri.

Akhirnya Jaehyun pergi dari sana,ia berniat untuk pulang ke mansion dan kembali malam harinya.

Tak berlangsung lama pintu kembali terbuka.Menampilkan Jaemin dan Yuta dibelakangnya.Setelah pulang dari makam tadi,Jaemin berniat untuk mengunjungi Jeno dirumah sakit.Tapi sebelum itu keduanya lebih dulu membeli beberapa buah-buahan.

"Jeno,tadi tanya siapa itu Jaemin kan?.Itu Jaemin"

Jeno menoleh untuk melihat Jaemin.Sorot matanya langsung bertabrakan dengan manik mata sendu milik Jaemin.

"Dia ,..Jaemin?"batin Jeno yang merasa tidak asing.

Bruk

Tubuh besar Jeno yang awalnya terduduk,kini berbaring kembali.Dia pingsan.

Mereka yang melihat itu langsung memanggil dokter lewat tombol disamping brankar pasien.Dokter pun datang ,ia langsung memeriksa kondisi Jeno dengan stetoskop nya.

"Gimana keadaan putra saya dok?"

"Tuan Jeno tidak apa-apa.Ia hanya berusaha mengingat beberapa ingatannya yang hilang.Hal itu dikarenakan karena ia terlalu lama tidak sadarkan diri"Jelas dokter itu.

"Terimakasih dok"

"Kalo begitu saya permisi terlebih dulu,kalo ada apa-apa bisa panggil saya.Permisi"dokter itu pun melenggang pergi.

Nana 𝙽𝚘𝚗𝚘[𝙴𝙽𝙳]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang