𝔅𝔞𝔟 51 : 𝔏𝔲𝔨𝔦𝔰𝔞𝔫 𝔎𝔯𝔦𝔰𝔞𝔫 𝔅𝔢𝔯𝔴𝔞𝔯𝔫𝔞 𝔇𝔞𝔯𝔞𝔥
"Tinta bercampur darah. Benar-benar cat yang bagus!"
Senyuman Murong Qi Qi sangat manis, tapi tangannya tidak mengendur sedikit pun. Darah pelayan istana tersebar di kertas itu. Kuas di tangan Murong Qi Qi mulai menari di atas kertas.
Di latar belakang, hanya ada keheningan. Tidak peduli apakah itu Kaisar Longze Yu atau yang lainnya, tidak ada seorang pun yang pernah melihat cara melukis seperti Murong Qi Qi, menggunakan darah manusia segar sebagai cat. Awalnya, itu adalah gambar yang sangat mengerikan, tapi karena tarian kuas Murong Qi Qi, pemandangan itu menjadi indah.
"Putri, hamba mengaku salah, hamba mengaku salah! Hamba tidak berani lagi!"
Pelayan istana merasa hidupnya semakin terancam, tapi Murong Qi Qi tampaknya tidak memiliki niat untuk menghentikan pendarahannya. Pelayan itu merasa agak pusing. Pemikirannya juga menjadi lambat. Jika dia terus seperti ini, dia pasti akan mati kehabisan darah!
"Katakan siapa yang ada di belakangmu, maka BenGong akan melepaskanmu!"
Suara Murong Qi Qi sangat pelan. Sangat pelan sehingga hanya mereka berdua yang bisa mendengarnya.
Berbicara? Pelayan istana bergidik. Membuatnya mengaku bahwa Permaisuri-lah yang memerintahkan dia dengan sengaja memecahkan kotak porselen agar Murong Qi Qi tidak punya cat untuk digunakan? Pada akhirnya, dia juga akan mati!
Dalam sekejap, pelayan istana mempertimbangkan pro dan kontra. Dia memutuskan untuk memihak Permaisuri Duanmu Qing.
"Putri, hamba mohon. Tolong lepaskan hamba."
Pelayan istana menangis histeris. Dia bertaruh, bertaruh bahwa Murong Qi Qi tidak akan berani memperlakukan kehidupan manusia seperti rumput, bertaruh bahwa Murong Qi Qi akan peduli dengan apa yang disebut kebajikan dan moralitas dan akan terpaksa membiarkannya pergi di bawah tekanan publik.
Keragu-raguan pelayan istana membuat sisa-sisa belas kasih terakhir dari Murong Qi Qi lenyal. Pelayan istana itu salah memperkirakan. Tidak semua orang bisa memahami pikiran Murong Qi Qi. Belati itu sekali lagi muncul di tangan Murong Qi Qi. Belati itu berkilat. Jejak merah sekali lagi muncrat
"BenGong hanya butuh warna. BenGong tidak menginginkan nyawamu."
Suara Murong Qi Qi sangat lembut dan pelan tanpa jejak kejahatan.
"Calon suami BenGong mempunyai dokter yang sangat luar biasa. Kudengar selama masih ada satu tarikan nafas di dalam diri orang tersebut, dia akan mampu menyelamatkan orang itu. Jangan khawatir, langit menginginkan kebajikan. Selain itu, BenGong akan segera menikah ke Bei Zhou, oleh karena itu BenGong juga harus mengumpulkan kebajikan. Jadi BenGong sama sekali tidak akan membunuhmu!"
'Masih satu tarikan nafas'. Kata-kata itu membuat seluruh tubuh pelayan istana menjadi dingin. Apakah Putri Zhao Yang bermaksud bahwa seluruh darahnya akan terkuras sampai hanya tersisa satu nafas terakhir? Lalu, bagaimana mungkin dia masih bisa hidup?
Pelayan istana, yang sebelumnya memiliki ilusi tentang karakter putri Zhao Yang, benar-benar kehilangan harapan. Dia hanya bisa meronta dan berteriak berulang kali, "Baginda Permaisuri, selamatkan hamba!"
Teriakan ini membuat orang-orang melihat niat tersembunyinya. Cara mereka memandang Permaisuri Duanmu Qing juga menjadi berubah. Pada saat ini, meskipun di permukaan, Permaisuri Duanmu Qing tampak bermartabat, tetapi di dalam hatinya, dia membenci pelayan istana ini karena tidak menjalankan misi dengan baik. Hal yang sangat kecil dan dia bahkan tidak bisa melakukannya dengan benar. Dan fakta bahwa pelayan istana ini benar-benar mengaku bahwa dia berniat membunuh Murong Qi Qi membuat kebenciannya semakin bertambah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Emas Kesayangan Sang Pangeran Iblis
Ficção HistóricaSeorang penjelajah waktu, dia menjadi Cinderella versi kuno. Kakak perempuannya tidak hanya mencuri tunangannya, oleh ayahnya dia juga dikirim sebagai pengantin penolak bala bagi orang lain..... Lelucon yang luar biasa! Dialah yang selalu membantai...