piknik

576 70 4
                                    


Belum pernah terpikirkan sekali pun oleh otak Minjeong, bahkan ia tidak pernah membayangkan di masa depannya ia akan mempunyai anak laki-laki dan menjadi bagian dari keluarga Yoo. 

Biasanya dulu setiap malam sebelum tidur, Minjeong akan membuat fake scenario yang dimana disana ia akan menikah dengan pria kaya raya, hidup berbahagia, mempunyai rumah di pedesaan dan hidup tenang dengan keluarga kecilnya. 

Namun ternyata yang ia alami saat ini berbeda dengan fake scenario yang ia buat, memang gaada yang bisa nebak masa depan, yang  bisa dilakukan hanya berusaha untuk membuat masa depan yang diinginkan. Dan juga takdir akan ikut bermain, tidak memandang kamu orang kaya, miskin, tua, muda, putih atau hitam, jika memang sudah takdirnya yang hanya bisa kamu lakukan adalah menerima dalam diam. 

Itu yang dipikirkan Minjeong, takdir membawanya ke sebuah keluarga kecil yang hangat dan untuk kali ini, wanita itu benar-benar bersyukur. Karena ternyata ia tidak perlu pria kaya raya, tidak mempunyai rumah di pedesaan pun tak apa. 

Selama ada Jimin disisinya semuanya akan baik-baik saja.


"MOMMY!" Teriakan anak kecil memenuhi ruangan bermain, sang ibu yang sedang melipat pakaian segera menghampiri. 

"Kenapa teriak-teriak?"

"KAROMI BERUBAH JADI SERIGALA, KABURRR!!" Haromi berlari kencang dan bersembunyi di balik kaki Minjeong. 

Jimin memakai costum serigala, sembari tertawa dia mencoba untuk menangkap Haromi yang bersembunyi, anak kecil itu tertawa dan berusaha menghindari Jimin. 

"Mana nih anak kecil yang engga mau makan sayur? Serigala mau makan! HAHA" Karena Minjeong sedari tadi terus menghalanginya, Jimin memegang kedua bahu Minjeong dan pura-pura menggigit lehernya. 

Haromi berteriak karena Minjeong tergeletak di lantai dan berpura-pura mati. "Serigala jahat!" Anak kecil itu maju dan memukuli kaki Jimin. Tetapi Jimin tidak mau mengalah, dia menggendong tubuh kecil Haromi, "Serigala lempar yaa, satu.." Jimin mengayunkan tubuh Haromi. "Duaaaa" 


"Tiga!" Jimin menjatuhkan tubuh Haromi ke atas kasur lalu kemudian dia menggelitik tubuh Haromi sampai anak kecil itu berteriak dan meminta bantuan mommy nya. 

"Mommy, mommy, mommy! HAHA KAROMI STOP!" 

"Udah cukup." Minjeong bangun dan memberhentikan kedua manusia yang ia sayangi itu. "Mandi sana. Udah jam 8, kita kan mau piknik." 

Kedua mata Haromi berbinar senang, dia melompat dari kasur dan hampir saja terjatuh jika saja Jimin tidak menahan lengannya, setelahnya Jimin kembali menggendong Haromi di bahunya, "pesawat mau lepas landas, satu... dua.... tiga!" Jimin berlari dan masuk ke dalam kamar mandi. 

Minjeong menghela nafas lega. Jimin selalu siap sedia menjaga Haromi supaya tidak terluka. Minjeog menutup ruangan bermain dan menyiapkan pakaian untuk Jimin dan Haromi, lalu wanita itu juga menyiapkan bekal untuk piknik yang selalu mereka lakukan di hari Minggu pagi. 

Haromi memakai topi spiderman favoritnya dan duduk di ruang tamu menunggu mommy nya, "mommy cepet!" 

"Iyaa, tunggu."

Minjeong akhirnya selesai, dia tersenyum saat melihat wajah cemberut anaknya. "Ayo berangkat."

"Mommy lama banget sih!" 

"Hey, jangan teriak gitu ke mommy, ga sopan."  Jimin menegurnya.

Anak kecil itu langsung diam, kepalanya mengangguk pelan dan meminta maaf. "Maaf mommy, ayo berangkat." Haromi mengulurkan tangan kecilnya dan Minjeong segera menggenggamnya.




•~•


Makanan yang Minjeong siapkan untuk piknik kali ini adalah onigiri dan buah naga, lalu makanan ringan lainnya.

Memang beberapa hari lalu, Minjeong sibuk di dapur untuk belajar cara membuat onigiri, dan dengan bantuan Mama Yoo, dia bisa membuat onigiri yang lezat.

Haromi bahkan menghabiskan tiga onigiri, anak kecil itu mengacungkan jempolnya dan tersenyum lebar. "Masakan mommy emang paling enak!"

Jimin mengangguk setuju. "Engga mau ikutan MasterChef aja yang?"

"Dih gaya banget sampe ditawarin ikutan MasterChef, engga dulu deh." Jawab Minjeong.

"Haromi mau makan es krim!"

"Ayo, mommy anter ya."

"Gausah, biar dia sendiri aja." Jimin menahan lengan Minjeong, lalu dia mengambil selembar uang dari dompetnya. "Nih. Beli es krim nya satu aja ya."

Haromi mengangguk lalu dia berlari menuju ke tukang es krim yang jaraknya tidak jauh dari tempat mereka duduk.

"Kita lihat dari jauh aja, biar dia bisa sendiri dan nanti ketika udah besar dia engga malu buat pesen makanan sendiri." Katanya Jimin, karena memang kenyataannya di dunia ini ada orang yang tidak bisa memesan makanan sendiri, mungkin karena dia malu atau takut salah, entahlah.


"Lah si bocah disuruh beli satu malah beli tiga."

Haromi dengan senyum khas nya memberikan Jimin dan Minjeong es krim, "mommy sama karomi harus makan juga, biar Haromi ga makan sendirian."

"Makasih ya anak mommy."

"Sama-sama mommy."




biar apa? biarin.


The Reason WhyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang