The Reason Why

nomor telepon darurat

Memulai hari dengan senyuman adalah sebuah keharusan bagi keluarga Yoo. Sekarang keluarga kecil itu lagi sarapan bersama, sambil berbincang kecil tentang aktivitas yang akan dilakukan pada hari ini.

Walaupun hari ini tanggal merah, Jimin masih harus bekerja. Dan kedua orang tersayangnya pun mengantarkan Jimin sampai depan gerbang.

"Hati-hati ya karomi, pulangnya bawa mainan!" Katanya Haromi setelah salim ke Karomi.

Jimin tertawa dan mengangguk, "nanti bawa gundam ya."

Haromi langsung berteriak senang, "ASIK!!"

"Kamu mau titip sesuatu?" Tanya Jimin ke Minjeong, namun wanita itu mengangguk, "mau." Jawabnya.

"Mau apa?"

"Mau titip kamu selamat sampai tujuan dan pulang ke rumah dengan selamat juga."

Jimin langsung senyum lebar. "Siap, nyonya Yoo!"

Setelah berpamitan, Jimin pun berangkat kerja. Minjeong dan Haromi kembali masuk ke dalam rumah.

Aktivitas Haromi hari ini adalah pergi bermain seharian bersama teman-temannya dan pulang disaat Karomi sudah ada di rumah.

Sedangkan Minjeong, setelah melakukan tugas sebagai ibu rumah tangga pun akan menikmati waktunya sendiri, dia mau menonton drama seperti dulu lagi.

Haromi pun bergegas menuju ke kamar tidurnya, untuk mengambil beberapa mainan baru, setelahnya anak kecil itu menghampiri Minjeong dan meminta izin untuk pergi bermain.

Minjeong lagi di dapur, lagi cuci piring bekas sarapan tadi.

"Mommy ku tersayang, mommy ku tercinta, tanpamu apa jadinya akuuuu." Haromi bernyanyi membuat Minjeong tertawa karena baginya lucu dan pasti anaknya itu lagi kepengen sesuatu.

"Apa, ganteng?"

"Izinkan aku pergi bermain."

"Main kemana?"

"Sama temen-temen di lapang deket pos kamling."

"Beresin kamar kamu, sama siram tanaman dulu."

"Siap!" Haromi menyimpan mainannya fi meja makan, lalu berlari ke kamarnya lagi.

Beresin kamar sudah, tinggal siram tanaman tercinta milik sang ibu. Haromi mengambil selang lalu menyalakan kran. Dia mulai menyiram tanaman sembari bernyanyi.

Keasikan bernyanyi, Haromi sampai tidak sadar untuk mengarahkan selangnya ke tanaman, orang yang sedang lewat depan rumahnya pun kecipratan juga.

Haromi kaget, dia menaruh selangnya dan segera menghampiri pria yang tidak sengaja terkena cipratan air.

Minjeong yang memang mau mengecek anaknya pun mengetahuinya dan menghampiri mereka.

"Maaf, kak. Saya engga sengaja." Ucap Haromi meminta maaf.

Pria di depannya terkekeh dan menggeleng. "Gapapa-gapala, lagipula saya belum mandi juga."

"Aduh, dek! Disuruh nyiram tanaman malah nyiram orang." Minjeong mengomeli anaknya. Haromi menundukkan kepala, merasa bersalah.

"Sekali lagi maaf ya, kak." Minjeong juga ikut meminta maaf.

"Gapapa, kak. Aman." Balas pria itu.

Minjeong dan Haromi berpamitan dan masuk ke dalam rumah. Tetapi kemudian, pria itu memanggil Minjeong kembali.

"Namanya siapa?"