Normalnya dalam satu keluarga di dalamnya berisi, ayah, ibu dan anak. Namun dalam keluarga Yoo Haromi jelas beda.
Dimana sosok ayah? Dimana ayahnya? Haromi mempertanyakan tentang keberadaan ayahnya, karena semua teman-temannya memiliki seorang ayah, dan kemana ayahnya?
Sambil menunggu jemputan, Haromi duduk di bawah pohon mangga depan Sekolahnya.
"Haromi!"
Karena ada yang memanggil namanya, Haromi pun menolehkan kepala untuk melihat siapa orang yang memanggilnya.
Ternyata, salah satu teman sekalasnya bernama Jasmine lah yang memanggilnya.
"Halo, Jasmine."
"Lagi nunggu jemputan, kah?" Tanya Jasmin, dia duduk di samping Haromi yang mengangguk menjawab pertanyaannya.
"Kamu sendiri?"
"Engga, aku sama ayah."
Tidak lama kemudian, seorang pria datang menghampiri kedua anak itu. Jasmine tersenyum senang dan memperkenalkan ayahnya pada Haromi, "ini ayahku, namanya ayah Jaeno!"
Haromi pun dengan sopan memperkenalkan dirinya juga, "halo om, saya temannya Jasmine."
"Lagi nunggu ayah jemput?" Tanya Jaeno.
"Bukan, tapi mommy yang jemput."
Jaeno mengangguk, lalu memilih untuk menemani Haromi menunggu mommynya datang, selama mengobrol dengan Haromi, Jaeno merasakan sesuatu yang familiar, rasanya tidak asing melihat kedua mata Haromi, cara berbicaranya dan juga wajahnya.
Tapi Jaeno mengabaikan itu dan berpikir bahwa itu hanyalah sebuah kebetulan.
Tidak lama kemudian, jemputan Haromi pun tiba, Jaeno penasaran siapa ibu Haromi pun menoleh ke arah wanita cantik yang tersenyum lebar dan melambaikan tangannya kepada Haromi.
Seketika tubuhnya kaku dan kedua matanya melebar, dia berdiri dan mendekat ke arah wanita itu.
"Minjeong?"
Minjeong pun sama, dia tidak pernah menyangka akan bertemu dengan lelaki yang sangat ia benci, lelaki yang sangat ingin ia hapus keberadaannya.
Bagaimana bisa semesta membuat anak dan ayah itu bertemu disaat Minjeong dengan susah payah membuat mereka jauh?
Segera Minjeong menarik Haromi pergi tanpa memperdulikan Jaeno dan Jasmine, dia berjalan cepat dan mengabaikan pertanyaan Haromi.
Akan tetapi, Jaeno mengejarnya, menarik lengannya sehingga langkahnya berhenti. Ia ingin memastikan apakah benar dugaannya bahwa Haromi adalah anaknya.
"Minjeong, Haromi ini anak kita?" Tanyanya, dia melihat wajah polos Haromi, pantas saja rasanya familiar, karena ternyata anak itu adalah anaknya sendiri.
Ikatan seorang ayah dan anak memang sangat kuat, pikir Jaeno.
Haromi terkejut mendengar pertanyaan dari Jaeno, apakah benar yang lelaki itu bilang?
Minjeong segera melepas paksa genggaman tangan lelaki itu, "maaf? Mungkin anda salah orang." Balasnya dan segera pergi meninggalkan Jaeno.
Banyak sekali pertanyaan yang ingin ditanyakan Haromi, namun anak kecil itu merasa jika mommy nya sedang marah dan kesal, dia pun memilih untuk diam dan menyimpan pertanyaan yang ada di dalam kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Reason Why
Romance→_→ Jimin, memilih untuk menjadi manusia yang membahagiakan di saat dia mempunyai opsi untuk membuat Minjeong hancur. Grey, 2022