"Engga boleh." Jimin langsung melarang disaat anaknya meminta izin untuk pergi camping bersama teman-temannya.
Haromi cemberut, padahal dia udah merencanakan banyak hal untuk dilakukan nanti, tetapi ternyata malah tidak diberi izin untuk pergi.
Anak kecil itu melirik ke ibunya, meminta bantuan, tetapi ibunya menggeleng, karena jika Karomi sudah mengatakan tidak, maka ya tidak.
"Ayo bobo." Katanya Jimin, dia naik ke atas tempat tidur duluan.
Sedangkan Minjeong mendekat ke arah anaknya yang cemberut, ingin memberi pengertian jika Jimin melarangnya karena khawatir, takut ada apa-apa.
"Nanti kalau Haromi udah gede, pasti Karomi izinin pergi ke mana-mana, karena sekarang Haromi masih kecil, jadinya engga boleh."
"Aku harus nunggu gede dulu?"
"Iya, sampai kamu bisa jaga diri kamu sendiri."
"Tapi mom, campingnya kan bukan di gunung, di depan rumahnya Leo."
Iya, jadi Haromi bukan mau camping ke gunung, tapi di halaman rumah temannya. Tetapi Jimin tetap tidak mengizinkan.
"Tidur ayo tidur." Kata Jimin sekali lagi menyuruh kedua orang tersayangnya untuk bergabung dengannya di tempat tidur.
Haromi menghentakkan kakinya ke lantai, lalu dia naik ke atas tempat tidur paling pojok, biasanya posisi tidurnya di tengah, tapi karena lagi ngambek, Haromi pun memilih untuk tidur di pojok, engga mau sebelahan sama Karomi.
Dan Minjeong yang berada di tengah.
"Mommy." Panggil Haromi
"Iya, apaa nak?"
"Sayang, coba lihat." Jimin menepuk lengan Minjeong.
"Lihat apa?"
"Muka aku kok merah gini ya?"
"MOMMY!"
"Aduh, satu-satu dong pusing ni. Haromi ada apa manggil-manggil?" Minjeong sampai bingung harus merespon anaknya apa kekasihnya terlebih dahulu.
"Usap-usap." Katanya Haromi.
Jadi, Haromi sebelum tidur itu harus di usap-usap dulu, baru bisa tidur.
Minjeong pun mengusap-usap punggung anaknya dengan pelan.
Tidak lama kemudian, Jimin memanggilnya lagi. "Tuh, sayang lihat ini muka aku kenapa merah sama gatel."
Minjeong berhenti mengusap Haromi, dia beralih melihat wajah Jimin. Tetapi, Haromi langsung teriak, "mommy! Usap-usap!"
"Lihat dulu ini kenapa muka aku ih."
"Usap-usap adek dulu!
"Diem deh dek!"
"Udah ah ribut mulu pusing tau ga." Minjeong pun kesal, dia melihat wajah Jimin dan menghela nafas, "ini cuma bentol doang, sayang. Kena gigit nyamuk."
"Mommy, usap-usap! "
"Iyaaa, yaampun bawel banget, belah dua juga ni mommy biar kalian ga ribut." Minjeong kembali memperhatikan Haromi, mengusap punggungnya lagi.
Anak itu pun sebentar lagi akan terlelap, merasa nyaman dan aman.
"Sayang."
"Apa lagi, Jimin?"
"Garukin, gatel muka ku."
Minjeong menghela nafasnya, padahalkan Jimin bisa garuk sendiri, pake tangannya sendiri, tapi masih aja minta bantuan ke Minjeong.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Reason Why
Romance→_→ Jimin, memilih untuk menjadi manusia yang membahagiakan di saat dia mempunyai opsi untuk membuat Minjeong hancur. Grey, 2022