𝖿᥆ᥣᥣ᥆ᥕ ძᥲһᥙᥣᥙ sᥱᑲᥱᥣᥙm mᥱmᑲᥲᥴᥲ 📖
ȷᥲᥒgᥲᥒ ᥣᥙ⍴ᥲ 𝗍іᥒggᥲᥣkᥲᥒ ȷᥱȷᥲk👣
•••
Binar dimanik sehitam malika milik Aluna tampak menatap kagum kala dirinya dibawa oleh Samuel ke sebuah gedung pakaian terkenal disini.
LiL'ioN, siapa yang tidak mengenal brand terkaya dan termahal ini? Bahkan rasanya Aluna ingin menampar wajahnya untuk memastikan jika ia tidak sedang bermimpi bisa menginjakkan kaki buluk nya disini.
Samuel terus menuntun lengan kecil itu memasuki pintu utama, begitu masuk seketika orang-orang serta petugas disana tersenyum ramah sembari menunduk paham siapa pria yang baru memasuki gedungnya itu, Sam adalah salah satu Global ambassador yang paling disegani disini.
"Leo... Kenapa kau malah mengajakku kemari? Bukankah kau sudah janji akan memberiku bebek itu?" cicit Aluna mengeratkan cengkraman nya dengan bersembunyi dibalik punggung Sam begitu merasakan tatapan orang-orang tertuju padanya. "Leo... Aku tau kau kaya tapi, bukankah memalukan membawa gadis udik--"
"Hentikan omong kosongmu atau kau mau bibir itu kucium didepan mereka?" Samuel berbalik menarik pinggang Aluna hingga hingga bersentuhan dengannya. "Tidak akan ada orang yang berani menatap milikku ini dengan tatapan merendahkan, karena jika kamu sudah bersamaku. Orang-orang harus menghormati mu sama seperti mereka menghormati ku dimanapun itu."
Aluna menelan ludah seketika melihat tatapan dalam pria didepannya ini, ia menahan dada Samuel dengan kepala mendonggak karena tinggi badan mereka yang tak sesuai.
"Kau---"
"Tuan... Leo dan Nona Aluna sudah datang?" seorang wanita paruh baya namun tampak cantik dan modis tersenyum pada mereka, dengan cepat Aluna mendorong dada pria itu agar menjauh dengan kikuk. "Semuanya sudah siap, mari saya antarkan."
Antarkan? Aluna sontak melirik Samuel yang dengan santai menarik pinggangnya posesif untuk kembali berjalan mengikuti wanita itu.
Aluna jadi berfikir, seberapa banyak harta pria ini sampai orang-orang segan dengannya. Apa dirinya baru saja berteman dengan seorang anak dari keluarga tersohor?! Gawat!
Dengan ringisan kecil Aluna menepuk pelipisnya, tanpa sadar Sam melirik wajah tertekan itu dengan kekehan kecil, Samuel jadi ingat perkataan Aluna dimobil tadi.
"Leo... Jika kulihat-lihat kau ternyata mirip si pria bajingan yang menjadi mantan Tunanganku."
Hampir saja Sam tak bisa mengontrol wajahnya agar tak terkejut, ia hanya bisa mencengkram kemudi saat bibir mungil itu berkata polos namun penuh sindiran padanya.
Apa yang akan kau lakukan jika pria bajingan yang kau sebut itu berdiri disampingmu saat ini, Sam mengeratkan jemarinya sembari menatap wajah gadis pendek itu tak puas, ia akui memang bajingan.
Bahkan entah berapa kali dirinya membuat gadis itu sakit hati akan sikapnya, Sam tak mencintai Aluna yang jelas-jelas hanya ingin memuaskan rasa obsesinya yang malah membuat Sam muak.
Ia juga kerap memaki Aluna dan membuatnya malu agar gadis gila itu berhenti mengejar-ngejarnya dan mematahkan semua ambisi itu, tapi kenapa sekarang keadaan malah terbalik.
Begitu Aluna mulai memenuhi semua keinginan Sam untuk membatalkan pertunangan paksa mereka, dirinya malah berontak tak rela, apalagi melihat perubahan gadis itu yang drastis hingga membuat para pria luar biasa diluar sana terpikat.
Lihatlah, wajah bersihnya, hidung mancung, rambut hitam yang lurus dan bibir semerah cerry yang mengkilat terkena cahaya lampu, Sam tak bisa membayangkan bagaimana jika para pria itu memiliki mutiara seindah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Aluna (Ending)
Teen Fiction{𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟐} 𝑭𝒐𝒍𝒍𝒐𝒘 𝒅𝒂𝒉𝒖𝒍𝒖 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒄𝒂 ᵕ̈ ⚠︎☠︎𝗖𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗚𝗶𝗹𝗮!☻ Aluna Lavanya Andrie harus mengalami kesialan yang sedikit horor dalam hidupnya. Berniat menggalaui guru idamannya yan...