𝖿᥆ᥣᥣ᥆ᥕ ძᥲһᥙᥣᥙ sᥱᑲᥱᥣᥙm mᥱmᑲᥲᥴᥲ 📖
ȷᥲᥒgᥲᥒ ᥣᥙ⍴ᥲ 𝗍іᥒggᥲᥣkᥲᥒ ȷᥱȷᥲk👣
•••
Ini adalah hari kelima ujian, ditengah udara yang mulai sejuk masih banyak murid-murid berseragamkan pakaian hangat serta syal dileher mereka yang mulai memasuki gerbang sekolah, sebuah mobil yang tak asing membelah jalanan mereka.
"Itu Archio kan? Aku baru melihatnya sekolah hari ini," ucap Isabel dengan mulut mengulum permen lolipop cerry. "Bahkan Alastair pun ikut menghilang setelah acara party malam beberapa hari lalu."
Ketiga perempuan yang disegani itu kebetulan masih stay diparkiran mobil dengan Grey yang duduk diatas kap, sementara Katty bersandar didepan mobil berwarna merah mereka.
"Tumben dia tidak berangkat bersama adik kecilnya, apa mereka terlibat pertengkaran?" gumam Grey melihat pria yang membuat pekikan para kaum hawa itu mulai beranjak meninggalkan halaman sekolah dengan wajah lelah. "Apa kalian melihat itu? Archio tampak menyimpan masalah dari raut wajahnya."
Katty hanya diam namun dalam benaknya juga bertanya-tanya apa yang terjadi pada keluarga Alexius itu.
"Keluarga mereka membatalkan kerja sama dengan Daddy ku untuk membuat suatu proyek besar, anehnya setelah hampir selesai delapan puluh persen mereka malah membatalkan itu semua dan tentunya membuat keluarga ku kecewa walaupun mereka mengganti rugi atas setengahnya."Grey dan Isabel dibuat saling melirik pandang dengan kerutan bingung.
"Apa mungkin mereka sedang dalam masalah?" cetus Isabel."Lebih baik kita tidak ikut campur, let's go, udara diluar semakin dingin," Grey menepuk pundak Katty dan Isabel setelah meloncat dari kap mobil kemudian berjalan memasuki sekolah.
Dibalik itu, Archio berjalan tanpa sedikitpun senyum diwajah lelahnya, pria itu mengusap wajahnya gusar dengan kantung mata yang terlihat jelas. Begitu sampai dilantai dua dirinya segera masuk kedalam tanpa ada kata apapun seperti biasanya.
Noah, Axel, Sebastian dan Jacob yang melihat gelagat tak biasa Archio menghentikan obrolan mereka, keempatnya beranjak mendekati bangku pria yang kini menelungkupkan wajahnya dibalik lipatan tangan.
"Whatsup Ar! Keren sekali kau bisa menghindari ujian ini setelah beberapa hari dan sekarang kau baru masuk lagi?" sapa Jacob menepuk pundak Archio diikuti Axel yang mengusak rambut pemuda itu.
Melihat tak ada tanggapan dari Archio membuat mereka terheran-heran, Noah ikut bersuara.
"Kau baik-baik saja Ar? Kulihat wajahmu seperti penuh tekanan, apa ada hal yang terjadi?""Bicaralah jika kau masih menganggap persahabatan kita," lanjut Sebastian yang duduk disebelahnya.
Archio bergerak menjambak rambutnya sebelum menegakkan tubuh menatap mereka terutama Noah.
"Noah..."Pria itu merasakan aura-aura tak mengenakan sekarang melihat senyum tipis Archio, pria itu mundur perlahan.
"What?""Bisakah aku memukulmu?" permintaan polos Archio disambut gelak tawa mereka terutama Jacob yang kini mendorong tubuh Noah untuk mendekati Archio. "Aku janji hanya satu kali pukul saja kumohon."
"Apa?! Tidak! Jika kau ingin memukul maka pergi saja ketempat tinju atau pukul samsak bukan memukulku!" tolak Noah menggeleng ribut.
"Sudahlah turuti saja, kita kan sahabat," pelopor Axel ingin tertawa melihat wajah kesal Noah.
Pria itu melirik Archio yang kini terdiam menunduk lagi, ia berdecak kemudian berjalan membusungkan dada bersiap mendapatkan tinjuan Archio, ia menepuk dadanya tangguh
"Karena aku adalah laki-laki jadi ayo! Pukul saja! Berapapun yang kau suka!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Aluna (Ending)
Teen Fiction{𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟐} 𝑭𝒐𝒍𝒍𝒐𝒘 𝒅𝒂𝒉𝒖𝒍𝒖 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒄𝒂 ᵕ̈ ⚠︎☠︎𝗖𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗚𝗶𝗹𝗮!☻ Aluna Lavanya Andrie harus mengalami kesialan yang sedikit horor dalam hidupnya. Berniat menggalaui guru idamannya yan...