𝖿᥆ᥣᥣ᥆ᥕ ძᥲһᥙᥣᥙ sᥱᑲᥱᥣᥙm mᥱmᑲᥲᥴᥲ 📖
ȷᥲᥒgᥲᥒ ᥣᥙ⍴ᥲ 𝗍іᥒggᥲᥣkᥲᥒ ȷᥱȷᥲk👣
•••
Di sebuah ruangan yang katanya khusus disiapkan untuk Aluna fokus belajar gadis itu duduk dengan perasaan dongkol sembari terus menyumpah serapahi Kendrick dalam hati.
Di meja belajarnya ia mencoret-coret bukunya sendiri yang harusnya dipakai untuk menuliskan jawaban dengan bosan, tak lama Aluna menyimpan kasar pena ditangannya lalu bertopang dagu dengan cibikan pelan.
"Haish! Kesel banget gue sama tu cowo carmuk! Pen gue bejek-bejek muka gantengnya itu," Aluna merobek kertasnya dan menggulung nya penuh emosi. "Lo lihat aja gue bakal buat lo gak betah disini Kendrick sialan!"
Gulungan kertas itu ia buang lagi kebelakang, padahal bola-bola kertas berisi coretan-coretannya sudah berserakan disana tapi Aluna tampak hanya menoleh tak peduli, beruntung Kendrick sedang berbincang sebentar dahulu dengan Daddy dan Mommy nya didepan.
Aluna bertekad Ia akan mewujudkan apa yang keluar dari bibir pria tersebut seperti halnya tadi.
Flasback...
Begitu mengangkat wajahnya Aluna melotot melihat pria itu tengah berdiri tegap mengulas senyum padanya seolah saling mengenal baik.
Anjir! Jadi guru yang ditugasin Daddy gue itu si Kendrick?! Batin Luna menjerit tak percaya.
"Makanlah perlahan dasar bayi," Savero mengusap mulut keponakannya yang belepotan karena tersedak semangka. "Reaksi tubuhmu aneh sekali melihatnya, bukankah dia kepala sekolah disana, Aluna?"
Aluna mengerjap menatap mereka yang juga menuntut jawaban padanya, ia mendengus kala Kendrick mulai duduk dan hanya menampilkan ekspresi biasa.
"Iya, Mr. Kendrick ini kepala sekolahku, aku juga bingung kenapa bisa dia yang akan menjadi guru pribadiku disini sementara tugasnya di IHS pasti sangat sibuk."Sindiran sinis dengan mata memicing penuh sebal Aluna dibalas tawaan rendah Kendrick, pria itu begitu lihay memainkan peran.
"Maaf, tapi sebelumnya Aluna ini begitu susah untuk diajari bahkan kabar buruknya dia terkadang selalu membolos masuk kelas dan membuat guru-guru lain kewalahan."Aluna melotot mendengar ucapan penuh kebohongan itu apalagi sepertinya sang Daddy mulai percaya dilihat dari helaan nafasnya.
Wah! Wah! Ngajak berantem emang ni cowok mesum! Dibaikin malah ngelunjak!
"Buls--!"
"Emm dan satu hal lagi Tuan Andrew," Kendrick menyela cepat mengambil alih tatapan Andrew dan Samantha. "Saya menyesal baru mengatakannya sekarang, sebenarnya beberapa hari lalu putri anda membuat keributan disekolah kami bahkan melukai salah satu Siswi disana, dan begitu dipanggil untuk saya tanyai, Putrimu malah kabur dan tidak hadir," lalu setelahnya ia menatap datar namun disertai senyum pada Aluna.
Gadis itu seketika berdiri dari pangkuan Opa nya dengan tatapan garang menghunus Kendrick.
"Kendrick! Lo bener-bener--!!!""Bahasa apa yang kamu gunakan sweetie?" tanya Ommanya tak paham, Aluna mengerjap sadar kemudian diam memilih jawaban yang tepat.
Sebuah ide tiba-tiba terlintas dalam benaknya, ia menatap Kendrick dengan sebelah alis naik dan senyuman miring.
"Aku belajar beberapa bahasa dari Pak Kendrick ini, bahkan dia juga mengajariku bahasa yang kasar dan tak pantas diucapkan."Mereka memusatkan pandangan pada Kendrick yang masih terdiam memandangi Aluna dengan santai.
"Benar, tapi bukankah kamu yang meminta ku untuk mengajari bahasa-bahasa tersebut dengan mengancam akan mengadu pada Daddy mu? Bahkan saat mendengarnya aku tak percaya gadis sepolos Aluna bisa mengucapkan kata-kata tersebut."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Aluna (Ending)
Teen Fiction{𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟐} 𝑭𝒐𝒍𝒍𝒐𝒘 𝒅𝒂𝒉𝒖𝒍𝒖 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒄𝒂 ᵕ̈ ⚠︎☠︎𝗖𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗚𝗶𝗹𝗮!☻ Aluna Lavanya Andrie harus mengalami kesialan yang sedikit horor dalam hidupnya. Berniat menggalaui guru idamannya yan...