My Aluna (Ending)

Aluna 27

𝖿᥆ᥣᥣ᥆ᥕ ძᥲһᥙᥣᥙ sᥱᑲᥱᥣᥙm mᥱmᑲᥲᥴᥲ 📖

ȷᥲᥒgᥲᥒ ᥣᥙ⍴ᥲ 𝗍іᥒggᥲᥣkᥲᥒ ȷᥱȷᥲk👣

(Outfit Aluna)

•••

Suara musik dj dari box besar bergema memekakan telinga dengan lampu-lampu yang menghiasi gelapnya malam sebuah rooftop apartemen yang kini diisi banyak manusia yang saling menari, minum-minum bahkan bercanda dengan bersenang-senang melepaskan pikiran beban mereka.

Aluna mengeratkan pegangannya pada tangan Archio begitu pria itu menariknya masuk ketengah-tengah para lautan manusia setengah sadar itu, dirinya memepetkan diri melirik waspada tatapan mesum para remaja disekitarnya.

Bener-bener neraka dunia, batin Aluna ingin sekali menatap pakaian para wanita disini yang seakan hanya menutup bagian pentil dan mis V nya saja, ia brigidig ngeri sembari memeluk lengan Archio yang langsung melirik kearahnya lalu tertawa pelan.

"Takut? Lain kali jangan membantah, Itu sebabnya aku tidak ingin mengajakmu kemari karena kau tidak akan bisa bergaul dengan teman-temanku," Archio menepuk ubun-ubun adiknya dengan gemas.

"Karena itu juga aku ingin belajar bergaul dengan kalian!" bantah Aluna tapi saat tiga pria asing menghampiri keduanya, ia malah berbalik menenggelamkan wajahnya diketek sang kaka.

"Belajar heh?" senyum remeh diberikan Archio sebelum Aluna akhirnya mencubit pinggang pria itu.

"Tutup mulutmu!"

Memang diantara yang lain hanya adiknya yang berpakaian tertutup sekali, gadis dengan kepangan rambut, gaun berwarna pink selutut dilapisi cardingan putih berbulu serta sepatu kats putihnya seakan mempermanis penampilan Aluna saat ini, tak ayal ia mendapat beberapa siulan.

"Whatsup bro!" Tiba-tiba tiga pria yang tak Aluna ketahui menghampiri mereka dan memberikan hivefive pada Archio. "Pantas saja para perempuan itu terus mencarimu ternyata kau baru sampai rupanya. Ah, sayang sekali kau melewatkan kesenangan tadi."

"Benar, takaran alkohol dalam minuman yang disajikan benar-benar akan menggoda lidahmu cobalah!" sambung pria berkulit hitam memamerkan botol minuman keras di lengannya.

"Ada kendala sedikit yang harus kulalui tadi," Archio mengkode adiknya pada mereka yang langsung mengeluarkan tawa. "Ngomong-ngomong Semuanya sudah kemari? Dia benar-benar mengundang seluruh murid IHS?"

"Sepertinya sudah, benar sekali bahkan aku tidak pernah menyangka si murid baru itu akan mengadakan party semeriah ini. Ya... Bagus juga untuk hiburan sebelum ujian datang," pria dengan rambut keriting itu kemudian melirik Aluna yang mengintip mereka sedikit kemudian ia mengedipkan matanya menggoda gadis itu. "Adikmu menggemaskan, jangan sampai dia jadi santapan mereka."

Archio mengikuti siulan ketiga temannya yang tertuju pada sekumpulan remaja nakal yang berdiri didekat kolam renang dengan tersenyum mencurigakan pada adiknya, dengan sigap Archio menarik cepat lengan Aluna meninggalkan tempat itu menuju sebuah sofa yang sudah disinggahi beberapa temannya yang lain.

"Dia adik dari si Archio itu?"

"Iya, sekaligus kekasih dari Alastair."

"What? Kau bercanda?"

"Gosipnya seperti itu."

Mendengar pembicaraan mereka membuat Analis yang duduk bersama beberapa teman wanitanya melirik ke sumber orang yang tengah dibicarakan, senyum perempuan itu terulas seketika mendapati orang yang ditunggu nya datang dengan pakaian begitu mencolok diantara yang lain.