{𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟐}
𝑭𝒐𝒍𝒍𝒐𝒘 𝒅𝒂𝒉𝒖𝒍𝒖 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒄𝒂 ᵕ̈
⚠︎☠︎𝗖𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗚𝗶𝗹𝗮!☻
Aluna Lavanya Andrie harus mengalami kesialan yang sedikit horor dalam hidupnya.
Berniat menggalaui guru idamannya yan...
Dinegara lain, Sebuah kapal pesiar berkapasitas super mewah yang ditaksir harganya sekitar Rp 68,9 Triliun bergerak melintasi pulau yang menenangkan dan cocok untuk menjernihkan pikiran disore hari.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang pria dengan kimono putih yang memamerkan dada bidangnya tampak berdiri disisi kapal untuk menikmati matahari yang mulai tenggelam dibalik gedung-gedung pencakar langit, hampir tiap sudut dari kapal itu terdapat penjagaan yang ketat dari para bodyguard.
Samuel Anthaleo Cardellion, pria ini sepertinya memiliki darah keturunan sultan Arab sampai ia bisa menyewa kapal semahal itu hanya untuk satu malam saja! Jika ditanya mengapa ia tidak membelinya? Maka Jawaban Samuel Terlalu membosankan.
Ia menyeruput kopi panasnya dengan santai lalu berucap datar pada bawahannya dibelakang tanpa menoleh. "Sudah kalian tangani si bajingan itu?"
"Sudah Tuan, Pria atas nama Kendrick mendapatkan hukuman berlapis karena terbukti menodai banyak siswi, dan jalang suruhan Tuan untuk menjadi saksi pun ikut menjadi bukti didepan hakim. Termasuk pembunuhan paksa salah satu dari jalang itu terdapat sidik jari Kendrick di jasadnya sehingga dapat memperkuat bukti," penjelasan panjang bawahannya membuat senyum smirk Samuel timbul. "Ah, Tuan. Ada satu hal lagi. Seluruh aset kekayaan pria itu telah disita dan namanya jadi buruk dihadapan publik sesuai yang anda minta, dia sudah diambang kehancuran."
Samuel mengangguk singkat. "Kerja bagus, semua adalah balasan dari tangannya yang berani melukai milikku. Bahkan kurasa ini masih kurang, bagaimana jika menambah? Buat para penjahat kelas atas yang satu sel dengannya untuk melakukan hal yang mereka sukai pada pria itu."
Para penjaga disana menelan ludah ngeri, Tuan mereka benar-benar tidak memiliki perasaan belas kasih. "Baik Tuanku."
"Dimana Edgar?" tanya Samuel mulai kesal.
"Mmm... Sepertinya... Lagi-lagi Edgar mabuk laut Tuan," cicit salah satu bawahannya membuat Sam mendengus kasar.
"Kapan pria itu bisa berguna! Edgar!!!" teriak Samuel berhasil membuat Edgar yang dengan wajah pucat segera berlari kearahnya. "Kau sepertinya berharap ku dorong lagi kebawah laut Edgar."
Mata Edgar sontak terbelalak takut, dia punya pengalaman buruk dengan air semenjak Tuannya menyuruh pria itu untuk menyelam memotret ikan dibawah air. "Jangan Tuan! Maafkan saya ada yang Tuan butuhkan?"
"Bagaimana keadaan Aluna ku saat ini?" tanya penasaran Samuel, ia tau betul apa yang terjadi selama pesta itu berlangsung termasuk bagaimana Kendrick membuat orang yang dicintainya meringis sakit.
