CALLYSTA |♛| 30

1.3K 23 0
                                    






DOR!!

Suara tembakan itu menggema, seketika langkah Callysta terhenti tanpa ababa air matanya mengalir. Detak jantung tidak berhenti berdetak kencang.

"Kalian duluan." Katanya langsung balik badan pergi.

"Carllys!!" Teriak Carlinta ingin mengejar Callysta namun di tahan oleh Mariana.

"Lysta pasti baik baik saja, lu nggak percaya sama anak sendiri? jangan lupa anak lo siapa, ayok!" Titah Mariana menarik tangan Carlinta.

Disisi lain para laki-laki sibuk berantem, menahan lawan untuk tidak memukulinya.

Callysta datang dengan senapan ayah nya, ia menarik salah satu kursi kemudian menopang senapan. Satu persatu peluru keluar dari tempat menusuk manusia. Perkelahian itu berlangsung satu jam lebih, Arabian berhasil menjatuhkan sepuluh orang, seseorang hendak menusuk Arabian dari belakang namun sudah lebih dulu ditembak oleh Callysta. Arabian menatap Callysta sekilas lalu melanjutkan aksinya.

Mereka sibuk berkelahi dengan lawan masing-masing, Prata dengan Marfion berusaha mengalahkan Leyman.

"Berani sekali kamu mengusik keluarga saya!" Kata Prata.

"Kau yang mulai duluan tuan pratista!"

Callysta kehabisan peluru, wanita itu berlari seseorang mengejarnya ia melompat dari lantai atas kebawah. Laki-laki tersebut juga melakukan hal yang sama Callysta langsung berdiri mengambil vas bunga kaca lalu melempar ke arah orang tersebut seketika pingsan.

Villa sudah sangat berantakan dan kacau, berawal sebuah pesta kala berubah menjadi peperangan. Menarik bukan?! Arabian menyengir saat berhasil menjatuhkan lawan. Laki-laki itu menarik pisau dari balik punggungnya menatap sinis musuh.

"Lo mau mati sekarang? Okay! Gue bukain pintu." Senyum Arabian berkelahi mencari celah kesempatan menusuk.

Callysta mengambil kapak tergeletak di lantai, tatapan matanya berubah ingin memakan mangsa.

"AAGGHH!!"

Kapak tersebut menacab di kepala seseorang darah mengalir deras, orang tersebut langsung tewas ditempat. Callysta mengambil kembali kapak menatap musuh didepan nya.

"Lo mau juga?" Tanyanya polos sedikit memiringkan kepala. Laki-laki itu berlari keluar terbirit-birit.

"Keren bu bos!" Celetuk Vano.

Plak!!

"KOK LO NAMPAR GUE SIH ANJING!!"

"Lo mau mati?!" Seseorang menghajar Vano.

"Lo duluan yang mati!" Vano menekan kalimat tersebut.

Arabian dan Callysta berjalan ke arah Leyman dari sudut berbeda, cewek itu menyeret kapak mendekat. Arabian mengubah posisi dan gaya pegang pisau, ia perlari mengerang Leyman begitu juga dengan Callysta.

DOR!

"LYSTA! "

Peluru keluar dari pistol Leyman melayang hendak mendarat pada tubuh Callysta namun tiba-tiba Arabian berdiri menghalangi nya, peluru tersebut masuk ke tubuh Arabian dari belakang. Itu terjadi sangat cepat Callysta tidak bisa menghindari. Beberapa detik hening, kala tubuhnya tidak bisa bergerak sekian detik. Callysta sadar saat Arabian tergeletak di lantai. Air mata keluar tanpa perintah, detak jantung nya dua kali lebih cepat dari bisanya.

"BIAN!" Pekik para sahabat Arabian.

"Love you!" Ucap Arabian mengusap pipi istrinya. Callysta memindahkan kepala Arabian ke pangkuannya.

CALLYSTA! |END| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang