CALLYSTA |♛| SPESIAL

56 3 0
                                    







Beberapa Bulan kemudian

Seorang laki-laki sedang sibuk dengan leptop dan kertas kertas berserakan diatas meja, Arabian terlihat sangat fokus dengan aktivitasnya sampai tidak menyadari sang istri Callysta memperhatikan dirinya dari tadi mimik wajah wanita itu kusut karna Arabian tidak menoleh sedikit pun kearah nya.

"Yayan aku laper lho, dari tadi kamu sibuk terus dengan kertas sialan itu." Nada bicara Callysta sedikit merengek keluar dari ruangan Arabian.

Laki-laki itu beranjak dari duduk mengejar bumil kesayangannya, semenjak hamil Callysta jadi sangat manja dan sensitif terhadap hal hal kecil. Meskipun kadang Arabian kesulitan menghadapi sikap Callysta ia tetap sabar dan menjelaskan pelan pelan secara halus. Namun Callysta ya Callysta apa yang ia mau harus dituruti tidak mau mendengarkan orang lain.

"Sayang! Tunggu!"

"Sayang!"

"Sayang, jalannya jangan cepat cepat kamu lagi hamil lho"

"Aku hamil juga gara gara kamu" Callysta menuruni tangga terburu buru hingga tidak sengaja tersandung dengan kakinya sendiri.

Bruk!

"SAYANG!"

"Ahhhh sakit"

"Mana yang sakit? Coba aku lihat! " Panik Arabian menggendong Callysta ke sofa ruang keluarga. Untung saja Arabian sigap menangkap Callysta jika tidak entah apa yang akan terjadi dengan istri dan calon anaknya.

Arabian mengusap pelan pergelangan kaki Callysta "kan aku udah bilang sayang, hati-hati kalau kamu sama anak kita kenapa-kenapa gimana? Hm?" Kata Arabian pelan dengan lembut.

"Ya kamu sih! sibuk mulu sampai lupa aku sama anak kamu!"

"Aku minta maaf sayang," Arabian mencium kedua tangan sang istri "ayo makan tadi katanya laper, kamu mau makan apa?"

"Aku mau omelet sama sup ayam bikinan kamu." Mendengar permintaan Callysta dengan senang hati Arabian menurutinya. Walaupun ada Maid makanan Callysta tetap Arabian yang urus karena kejadian dua bulan lalu wanitanya sempat keracunan makanan hal tersebut membuat Arabian trauma.

Callysta duduk diatas meja memperhatikan punggung lebar Arabian tanpa baju lelaki itu hanya memakai celana pendek sedang fokus memasak.

Arabian menoleh kebelakang Callysta langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain, Arabian terkekeh melihat pipi istrinya merah, berlahan ia mendekat jarak keduanya sangat dekat tangannya mengusap perut buncit Callysta.

"Lihat aku," Arabian menyentuh dagu Callysta agar menatapnya "kenapa? malu? Ini bukan pertama kali"

Callysta memukul lengan Arabian "ngomong apa sih kamu!"

"Emang aku ngomong apa?" Tanya Arabian polos, dalam situasi seperti ini siapa yang tidak mengerti kalimat ambigu itu kecuali bodoh dan tidak peka.

Callysta hendak turun tapi dihalangi oleh lelakinya, "awas! Aku mau turun!"

"Turun, mau kemana sayang?"

CALLYSTA! |END| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang