"Saya akan mengajukannya pada atasan saya, tapi melihat proposal Anda, saya yakin beliau akan suka," kata salah satu investor yang baru saja keluar dari restoran mahal bersama Higo Ryusuke.
"Terima kasih, saya tunggu kabar baik dari Anda," ucap Ryusuke sambil berjabatan tangan.
"Pasti, saya akan memberitahu Anda bila atasan saya ingin bertemu."
Ryusuke mengangguk, "bila perlu sesuatu katakan saja pada Yuri-San asisten saya, dia akan mengatur segala sesuatunya dengan baik.
"Sampai nanti kalau begitu Higo-San," investor itu pamit sebelum masuk ke mobil sedannya.
"Sampai nanti," Ryusuke menunggunya hingga masuk dalam mobil.
Baru saja Ryusuke mau berbalik namun mendadak satu meter dari hadapannya sesuatu jatuh berdebum. Ryusuke kaget bukan main, yang jatuh itu adalah seorang pria dari ketinggian. Wajahnya menghantam aspal keras dan terjadi pendarahan hebat. Ryusuke membeku karena syok, tidak tahu harus berbuat apa sementara orang-orang sekeliling mulai berteriak ketakutan.
Di antara kekacauan itu datang beberapa orang menyeruak kerumunan. Mereka adalah Shinichi, Shiho dan Masumi. Mereka baru saja keluar dari kafe terdekat ketika mendengar suara dan teriakan kekacauan itu.
Shiho? Bahkan di tengah kekacauan itu, Ryusuke masih menyadari perubahan Shiho. Wanita itu berias diri, terlihat lebih modis dan elegan. Melihatnya sekarang Ryusuke jadi teringat enam tahun lalu ketika ia baru bertemu Shiho. Saat itu ia jatuh cinta pada Shiho seperti versi sekarang ini.
"Bagaimana Shinichi-Kun?" tanya Masumi melongok Shinichi yang tengah memeriksa denyut nadi mayat.
Shinichi menggeleng, "tidak dapat diselamatkan lagi. Shiho, panggil polisi!"
"Eh," sahut Shiho seraya mengeluarkan handphonenya.
Tak lama kemudian kepolisian pun datang dan mengamankan lokasi. Para saksi mata diminta tetap di tempat termasuk Ryusuke karena dia yang paling dekat posisinya saat pria itu jatuh.
"Aku baru saja meeting dengan salah satu calon investor dan ketika ingin kembali ke dalam, pria itu sudah jatuh di hadapanku," Ryusuke menjawab pertanyaan Inspektur Megure.
"Kantor Anda di gedung ini juga?"
"Iya lantai 11."
"Kalau begitu apakah Anda mengenal korban?"
"Tidak kenal dekat, tapi aku tahu dia salah satu pengusaha yang menyewa lantai 9."
"Anata! Anata! Ini tidak mungkin!" terdengar teriakan seorang wanita cantik yang sedang hamil besar. Ia tampak histeris saat melihat jenasah suaminya.
"Tenang Okusan," Inspektur Sato mencegahnya masuk agar tidak merusak TKP.
"Tidak! Anata! Ini tidak mungkin! Ouch!" wanita itu tiba-tiba mengeluh sakit seraya memegang perutnya dan cairan pun keluar dari bawah kakinya.
Shiho yang menyadari hal itu langsung memeriksanya, "dia sudah mau melahirkan."
"Aku akan memanggil ambulans," kata Sato.
"Tidak keburu, ini kepalanya sudah di bawah! Dia harus melahirkan sekarang!"
"Nani?!" Sato menoleh ke salah satu staff pria berseragam restoran, "apa ada tempat?"
"Ada, bisa ditempatkan di ruang khusus meeting," jawab staff sigap.
"Sediakan gunting besar yang tajam, air hangat yang banyak, alkohol dan juga handuk bersih!" pinta Shiho cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Suspect
FanfictionFF kali ini lebih bernuansa Legal Thriller yang terinspirasi dari novel Indonesia karangan Mira W jaman dulu. Hitung-hitung Pipi sekalian latihan buat genre Legal Thriller sebelum nulis novel utama yang bernuansa pengadilan seperti ini suatu hari. O...