Persidangan kasus pembunuhan Misae Nanami digelar untuk pertama kalinya. Selain Shiho sebagai terdakwa, para saksi lain juga hadir. Para kerabat maupun kolega yang secara tidak langsung berhubungan dengan kasus itu juga turut menyaksikan persidangan yang sifatnya tertutup tersebut.
Shiho dipanggil pertama kali untuk memberikan kesaksian. Ia mengulang sekali lagi bagaimana ketika hari itu ia memasuki perpustakaan yang gelap sebelum tidak sadarkan diri. Jawabannya masih tetap konsisten, tanpa sengaja ditambah maupun dikurangi. Shinichi sebagai detektif dari pihak Shiho juga turut memberikan kesaksian hasil penemuan penyelidikannya. Eri memberikan pertanyaan cerdas tepat sasaran untuk membantu mengungkap kasus itu dan meringankan dakwaan Shiho.
"Benarkah Anda sebagai salah satu dewan direksi perusahaan peralatan olahraga di mana Higo-San bertindak sebagai CEO nya, memberikan tekanan agar Higo-San menceraikan istrinya?" tanya Eri terhadap salah satu pemegang saham di perusahaan Ryusuke, seorang pria botak gemuk bernama Akiyama.
"Benar sekali, kami dewan direksi sepakat mengusulkan hal tersebut," jawab Akiyama lugas.
"Mengapa? Padahal kasus ini merupakan urusan pribadi Higo-San," lanjut Eri.
"Memang, tapi Higo-San merupakan publik figure terkenal. Segala tindak-tanduknya menjadi perhatian seluruh Jepang bahkan seluruh dunia. Kasus ini bisa memberikan dampak besar pada citra perusahaan kami. Jadi kami memberikan dua pilihan, Higo-San mengundurkan diri atau menceraikan istrinya agar terhindar dari kasus ini," Akiyama menjawab dengan santai dan percaya diri, karena ia merasa toh alasannya masuk akal.
"Jadi usul perceraian ini dari perusahaan olahraga saja atau dari FIFA juga?"
"Oh dari FIFA juga memberikan usulan tersebut, menyetujui usulan kami."
"Baik terima kasih, sudah cukup dari saya Yang Mulia," kata Eri kepada hakim.
Akiyama kembali ke tempat duduknya.
"Apakah masih ada saksi lain Pengacara Kisaki?" tanya hakim.
"Eh, kami masih ada saksi lain, dan berharap Yang Mulia bisa memberikan ijin untuk melakukan video call kepada Richard selaku Presiden FIFA di kantor pusatnya di Amerika."
Terlihat Ryusuke dan Akiyama tampak terkesiap.
"Silakan," Hakim mengijinkan.
Video call pun dilakukan dan tampaklah Richard pria berkebangsaan Amerika Serikat di kediaman pribadinya di USA. Meski sebagian besar para hadirin di ruangan itu mengerti bahasa Inggris, penerjemah tersumpah tetap disediakan sebagai validasi.
"Tuan Richard, terima kasih sudah bersedia hadir sebagai saksi," ucap Eri Kisaki dengan bahasa Inggris fasih.
"Sama-sama, saya senang bisa membantu Pengacara Kisaki," ucap Richard ramah.
"Jadi Tuan Richard, apakah Anda mengenal Higo Ryusuke?" Eri memulai pertanyaannya.
"Tentu saja. Tuan Higo adalah salah satu bintang sepakbola Jepang! Kami memilihnya sebagai manajer FIFA perwakilan Jepang untuk persiapan piala dunia tahun depan di mana Jepang akan menjadi tuan rumahnya."
"Waktu itu apakah Anda langsung memilih Tuan Higo atau ada kandidat lainnya? Mengingat bintang sepakbola di Jepang sangat banyak."
"Memang ada beberapa kandidat, tiga terkuat adalah Higo, Hideaki dan juga Sanada. Namun kami memutuskan untuk menjatuhkan pilihan pada Higo. Hideaki menolak karena sibuk harus melatih tim nasional Jepang untuk piala dunia sementara Sanada sangat mengecewakan karena terkena kasus doping steroid."
"Lalu, apakah Anda pernah bertemu istri Tuan Higo? Shiho Miyano?"
"Tentu saja, terakhir kali liburan musim panas lalu saat mereka ke Amerika. Saya dan istri bertemu Tuan Higo bersama istrinya Shiho Miyano dan juga putri mereka Ai."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Suspect
FanfictionFF kali ini lebih bernuansa Legal Thriller yang terinspirasi dari novel Indonesia karangan Mira W jaman dulu. Hitung-hitung Pipi sekalian latihan buat genre Legal Thriller sebelum nulis novel utama yang bernuansa pengadilan seperti ini suatu hari. O...