Malam itu Shiho termenung di depan laptopnya, di dalam kamar masih di rumah Mary Sera. Kata-kata Sanada mengenai orang penting yang sangat berpengaruh di dunia persepakbolaan namun bukan FIFA terngiang-ngiang di benaknya. Orang yang bahkan ditakuti oleh mantan suaminya sendiri. Higo Ryusuke lebih membela pihak tersebut dibandingkan mempertahankan rumah tangganya sendiri. Shiho merunut mengingat-ingat dalam benaknya, kapan-kapan saja Ryusuke bersikap aneh di rumah maupun di kantor yang ia ketahui.
Shiho mendesah menegarkan diri dan jari-jarinya mulai menari lincah di atas keyboard untuk menelusuri situs-situs terdalam, website tergelap di mana ia bisa menemukan pihak itu. Pihak yang telah menghancurkan rumah tangganya. Pihak yang dengan tega merekayasa semua ini, menghilangkan nyawa orang dan merusak nama baiknya serta membuat Shiho terancam kehilangan hak asuh putrinya.
"Uhm?" Shiho tertegun, jari-jarinya berhenti di atas keyboard saat ia menemukan sosok itu terpampang di monitornya.
Dia?
Shiho memejamkan matanya dan akhirnya memahami betapa semuanya menjadi relevan. Ia bangkit meraih mantelnya dan keluar dari rumah menggunakan taksi.
***
Malam itu di meja kerjanya di kamar, Shinichi juga memeriksa berkas-berkas perkara Shiho. Ia menelusuri rekaman-rekaman video saat Higo Ryusuke menghadiri beberapa acara perjamuan. Jumlah perjamuannya sangat banyak, Shinichi mempersempit pencarian untuk mengecek rekaman dari dua tahun lalu sejak Ryusuke dipilih menjadi manajer FIFA perwakilan Jepang. Seperti pada kasus Sanada yang ia temukan pelakunya secara kebetulan, ia juga berharap bisa menemukan sesuatu dari para cameo yang terekam di video.
"Uhm?" Shinichi mencondongkan tubuhnya depan monitor saat ia menangkap sosok jauh itu. Ia pun membekukan videonya dan melakukan zoom terhadap wajah yang ditangkapnya.
Jadi dia... Otak Shinichi mulai berputar menganalisa dan ia akhirnya mengerti seakan segalanya sudah pada tempatnya.
Begitu rupanya...
Shinichi meraih handphonenya bermaksud menghubungi mantan mertuanya untuk melaporkan penemuan ini. Namun sebelum ia melakukan kontak, handphonenya malah berbunyi lebih dulu. Panggilan dari Masumi.
"Ada apa Masumi?" tanya Shinichi.
"Shinichi-Kun. Aku melihat Shiho keluar dari rumah malam-malam begini naik taksi sendirian. Aku sekarang sedang mengikutinya," kata Masumi.
"Eh? Ke mana?"
"Merunut rutenya, ia pulang ke rumah Ryusuke-San. Aku sudah telpon berulang kali tapi Shiho tidak angkat."
Shinichi terhenyak, ia menduga Shiho juga telah berhasil menemukan pelakunya dan bermaksud mempertanyakannya pada mantan suaminya.
"Awasi terus Masumi, aku menyusul."
"Eh."
Begitu mereka memutus sambungan, Shinichi langsung meraih jaket dan kunci mobilnya serta melesat cepat menuju kediaman Higo.
***
"Uhm?" Ryusuke yang malam itu baru sampai rumah merasakan ada pergerakan dari ruang perpustakaan. Penasaran, ia pun melangkah mendekati ruang perpustakaan. Saat ia membuka pintu segalanya masih gelap.
Klik! Lampu tiba-tiba menyala membutakan mata Ryusuke. Perlu beberapa waktu hingga ia bisa membiasakan diri.
"Selamat malam, Anata..." sapa Shiho tenang.
Ryusuke terkejut melihatnya duduk di salah satu sofa, "Shiho?"
"Jangan terkejut begitu. Ingat aku pernah menjadi istrimu selama enam tahun."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Suspect
FanfictionFF kali ini lebih bernuansa Legal Thriller yang terinspirasi dari novel Indonesia karangan Mira W jaman dulu. Hitung-hitung Pipi sekalian latihan buat genre Legal Thriller sebelum nulis novel utama yang bernuansa pengadilan seperti ini suatu hari. O...