Karena perbuatan yang di lakukan Lio dua hari yang lalu, sekarang Ethan merajuk sama Lio, tapi mungkin lebih tepatnya pura pura merajuk. Bagaimana tidak, sudah dua hari lebih dirinya tidak bisa bersekolah karena ulah sang adik yang mencoret coret wajah tampannya.
Dan sekarang adiknya itu tengah merayu dirinya agar bisa memaafkan sang adik, sebenarnya Ethan tidak tega menggoda sang adik sampai seperti itu, tapi mau bagaimana lagi, melihat kegemasan dari adiknya membuat rencananya semakin menjadi jadi.
Lain halnya dengan Ethan, dalam hati, Lio sedang menggerutu, padahal kan dirinya tidak sepenuhnya salah, salahkan saja kakaknya itu yang tertidur di karpet bulu miliknya, padahal kan Lio juga ingin bermain dengan Ethan tapi kakaknya itu malah asik tidur, lama lama Lio juga capek merayu sang kakak untuk memaafkannya.
"Kak Eth, Lio minta maaf, ya?" Ucap Lio, namun masih belum ada sautan, malahan sang kakak berbalik membelakanginya.
"Kak?" Panggilnya lagi, namun masih tidak digubris oleh Ethan.
"Udah lah, Lio capek, padahal kan yang salah kak Eth.! Lio nggak mau main sama kak Ethan." Dumelnya kesal pada sang kakak.
Sedangkan Ethan tidak habis pikir atas ucapan sang adik, hei disini dia yang jadi korban, tapi kenapa jadi adiknya yang marah padanya.
Ethan berbalik menatap sang adik, ingin sekali ia menoyor kepala sang adik kalau tidak sayang.
"Lah, di sini kakak korbannya Lio, lihat!" Ucap Ethan menunjuk wajahnya yang masih ada sisa warna dari spidol yang Lio coretkan di wajahnya.
"Tapi kan itu salah kakak!" Kekeh Lio, Ethan hanya bisa tersenyum pasrah, padahal dirinya sampai tidak berani keluar dari sana karena malu.
Sedangkan Gerald, Nindira dan Daniel menahan tawa agar tidak semakin membuat Ethan bertambah kesal nantinya.
"Udah udah, jangan ribut." Ujar Nindira.
"Ethan... kan adik kamu udah minta maaf, jadi jangan gitu, kasian tuh adik kamu dari tadi minta maaf nggak di terima, Lio juga, lain kali jangan kayak gitu, nggak baik sayang, apa lagi sama orang yang lebih tua." Nasihat Nindira pada mereka berdua.
"Tuh dengerin kata bunda!" Ucap Ethan mengejek sang adik.
"Iya... iya... kakak mah ih." Kesalnya sambil mata berkaca kaca
"E eh, enggak enggak, kakak bercanda, gitu aja nangis, dasar cengeng." Ejeknya lagi.
"Tuh kan...."
"Iya iya, maaf hem?" Ucap Ethan, dan Lio hanya bisa menganggukkan kepalanya pelan atas permintaan sang kakak.
.
.
.
.Setelah dua bulan Lio dirawat di rumah sakit, kini mereka tengah mempersiapkan kepulangan Lio ke mansion, sedangkan Lio tidak henti hentinya berceloteh dan membahas hal apa yang akan ia lakukan saat tiba di mansion pada kedua kakaknya.
Gerald dan Nindira sedang berada di ruangan dokter yang menangani Lio, mereka dengan seksama mendengarkan semua penjelasan yang keluar dari mulut sang dokter.
"Dan untuk tiga sampai enam bulan ke depan pasien harus rutin melakukan rehabilitasi jantung, namun bukan tidak mungkin jantungnya akan kembali berulah, jadi saya harap bapak dan ibu dapat menjaga kondisi fisik pasien agar tidak menimbulkan masalah pasca operasi."
"Dan saya harap bapak dan ibu dapat dengan rutin melakukan cek up untuk pasien sebulan sekali di rumah sakit untuk mengamati perkembangan pasca operasi." Imbuh sang dokter.
"Baiklah dok, terima kasih atas penjelasannya, saya dan istri saya pamit undur diri." Ucap Gerald dan menggandeng tangan sang istri keluar dari ruangan dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
TO BE PERFECT(D.R) ✔️
Novela JuvenilKarya 2 Seorang pemuda yang rela menyerahkan seluruh masa remajanya hanya untuk kebahagian dan ego orang tuanya. Seseorang yang membuat kesalahan didunia ini tidak akan dicintai, sepertiku. Pov. Aku sudah banyak mengemis dalam hidupku. Semakin aku...