Yeorin hanya bisa termenung, memikirkan nasibnya. Untuk sekadar meratapi saja, ia sudah tidak memiliki kekuatan.
Taehyung sudah memperlakukannya tanpa perasaan sedikitpun. Bahkan membuangnya dalam keadaan tidak sadarkan diri ke sebuah gudang di pinggiran kota Busan.
Sekarang ia benar-benar sudah menjadi gelandangan yang tidak mempunyai apapun. Semua aset yang ia miliki, sudah ditarik oleh Taehyung. Bahkan uang sepeserpun, sekarang Yeorin tidak memilikinya.
Seharusnya saat ini keluarga adalah tempatnya untuk pulang, terlebih sekarang ia berada di Busan—kota kelahirannya. Namun Yeorin tidak akan sanggup untuk kembali ke rumah karena ia tidak ingin membuat ibunya khawatir melihat keadaannya sekarang.
Satu-satunya tempat aman yang bisa Yeorin harapkan hanyalah Ahn Jungkook. Sebab hanya pria itu yang khawatir padanya setelah mereka berpisah secara paksa di Jeju—dengan bukti panggilan dan pesan yang pria itu kirimkan ke ponselnya. Jika Taehyung tidak memberitahunya, Yeorin juga tidak akan mengetahuinya.
Kedua matanya terasa begitu lelah. Wajah dan beberapa bagian tubuhnya sekarang mulai berdenyut nyeri. Padahal sebelumnya Yeorin tidak merasakan tubuhnya sesakit ini.
Yeorin tidak menyangka jika Taehyung bukan hanya meninggalkan luka di hatinya, tapi pria itu juga meninggalkan luka di tubuhnya. Ingatan ketika dirinya dihajar habis-habisan oleh Taehyung tadi siang, masih membekas begitu segar dalam ingatan Yeorin. Hatinya terluka, rasa sakitnya melebihi sakit di tubuhnya karena pria yang selama ini ia dambakan, melakukan hal sekeji ini padanya.
"Nona," panggil Jaehyun pada wanita yang terlelap dalam keadaan menyedihkan itu. "Nona kita sudah sampai di Seoul," lanjutnya memberitahu agar Yeorin terbangun dengan menepuk pelan pundaknya.
Merasa tidurnya terganggu, Yeorin mengerjap sebelum membuka matanya. Ia bahkan tidak tahu sejak kapan dirinya terlelap, hingga mereka sudah sampai di Seoul.
"Ke mana tujuan Anda, Nona?" Tanya Jaehyun.
"Apartemen Balgin," jawab Yeorin singkat.
Jaehyun dan Mingyu saling melirik setelah mendengar tujuan Shin Yeorin. Itu artinya wanita ini sudah menjadikan apartemen Jungkook sebagai tujuannya. Sepertinya rekan mereka itu, memang sudah berhasil menarik perhatian wanita ini. Terbukti dengan mudahnya Jungkook menarik Shin Yeorin.
"Baik, Nona."
📱 Jaehyun:
Sepertinya Tuhan sudah mempermudah pekerjaanmu.
Shin Yeorin secara langsung meminta untuk diantar ke apartemenmu.📱JK.ahn.
Aku akan menunggu.Setibanya di depan gedung apartemen Balgin, Yeorin memberikan selimut yang dipinjamkan padanya itu. "Terima kasih sudah membantu saya, Tuan," kata Yeori seraya menundukkan kepalanya, sebagai tanda terima kasih.
"Apa Anda baik-baik saja, Nona?" Jaehyun akhirnya melontarkan pertanyaan ini, karena bibirnya sudah gatal sejak tadi ingin menanyakan hal ini, meski ia tahu jawaban seperti apa yang akan Shin Yeorin katakan. "Bawa saja selimutnya."
"Tidak usah, Tuan. Saya baik-baik saja."
Tepat seperti dugaan Jaehyun. Shin Yeorin akan menjawab jika dia baik-baik saja, meski keadaannya tidak bisa berbohong sama sekali.
"Sekali lagi, Terima kasih, Tuan," ucap Yeorin lagi sebelum turun.
"Hati-hati, Nona."
Dengan tatapan prihatin, Jaehyun dan Mingyu hanya bisa menatap punggung wanita yang berjalan dengan tertatih-tatih itu menuju pintu masuk gedung apartemen itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Heaven and Hell
FanfictionEbook Project "Selama ini kupikir kau adalah obat dari segala rasa sakitku, tapi ternyata kau adalah sumber dari rasa sakit itu sendiri." _________________________________________ Hidup Yeorin yang sederhana berubah drastis setelah diselamatkan ole...