Happy New Year 🥳
Semoga di tahun kita semua diberi kesehatan. Kedamaian dalam menjalankan hidup. Kelancaran rezeki. Semua yang baik-baik semoga datang di tahun ini. 🙏Chapter ini agak nyeleneh. Karena yg nulis gak pergi tahun baruan.
Di sini bumi diguyur hujan cuy.
Rate chapter ini jadi delapan belas coret 🔞😂
Harusnya yg nyeleneh masuk di bagian buat ebook. Tapi gpp lah. Di up wattpad aja yang kali ini.***
Jungkook menyeduh secangkir kopi dan secangkir cokelat panas setelah selesai mandi. Ia kemudian membawanya ke ruang tamu, dan meletakkannya di atas meja.
Yeorin menatap bergantian antara pria itu dan dua cangkir yang mengepulkan asap.
"Cokelat panas mungkin bisa memperbaiki sedikit suasana hatimu," kata Jungkook seraya tersenyum tipis.
Pria itu beranjak sejenak untuk mengambil kotak obat, dan kembali duduk di samping Yeorin. Tanpa berucap, Jungkook menangkup dagu Yeorin supaya wanita itu menghadap padanya. Dengan telaten, Jungkook mengganti plester usang di dahi Yeorin dengan yang baru. Lebam yang terlihat pun, ia beri obat gel.
Yeorin hanya bisa diam memerhatikan setiap gerak gerik pria itu. Jungkook bukan siapa-siapa dalam hidupnya, tapi sekarang hanya pria ini yang selalu ada di saat ia mengalami kesulitan.
Apa Tuhan sengaja mengirimkan Ahn Jungkook ke dalam hidupnya? Pertanyaan itu sekarang mendadak muncul dalam pikiran Yeorin.
"Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Jungkook yang menyadari tatapan Yeorin yang tidak lepas darinya. Sebenarnya pertanyaan itu hanyalah pertanyaan basa-basi, karena Jungkook sendiri yang paling tahu apa yang terjadi. "Aku berkali-kali menelepon dan mengirim pesan padamu, tapi kau tidak menjawabnya. Dan tiba-tiba kau datang dalam keadaan babak belur seperti ini."
"Taehyung merusak ponselku," jawab Yeorin singkat.
"Lalu bagaimana dengan luka ini?" Tanya Jungkook dengan tatapan tajam yang menuntut. "Apa yang dia lakukan padamu?"
Yeorin lantas menundukkan kepalanya. Canggung untuk memberitahu apa yang sudah ia alami. "Taehyung marah. Dia mengira aku sengaja menghancurkan hubungannya dengan Song Luna," ujar Yeorin. "Aku merekam percakapan kami. Hanya sebagai senjata untuk mengancamnya. Tapi Kim Joowon mengacaukan semuanya. Dia menyita ponselku dalam perjalan kembali ke Seoul. Dia dengan sengaja memberikan rekaman suara itu pada Song Luna."
Mendengar penjelasan wanita itu, Jungkook spontan berdeham. Di dalam hatinya, ia bersyukur karena Shin Yeorin tidak menaruh kecurigaan padanya. Benar kata Jaehyun; Tuhan seolah sedang membatu dalam mempermudah pekerjaannya sekarang.
"Lalu dia menganiayamu hingga seperti ini?"
"Seperti yang Anda lihat. Dia bahkan membuangku ke pinggiran kota Busan. Beruntung ada yang menolongku," tutur Yeorin tertawa pelan. Lebih tepatnya menertawai dirinya sendiri. "Sekarang aku sudah tidak punya apa-apa. Semua asetku sudah ditarik oleh Taehyung."
Jungkook mengangguk pelan, karena saat di Jeju, Shin Yeorin pernah mengatakan darimana asal semua kekayaan yang dia punya. "Tidak menyisakan sedikitpun?"
Yeorin menggeleng, "Itu perjanjian semua anggota wanita di Venom."
"Perjanjian?" Tanya Jungkook dengan nada menyelidik.
"Kami semua dibekali bisnis oleh Taehyung yang sewaktu-waktu bisa saja diambil lagi, jika melanggar aturan atau merugikan Venom."
"Bagaimana dengan anggota pria?" Ini adalah saat yang paling tepat bagi Jungkook mengintrogasi Shin Yeorin lagi.z
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Heaven and Hell
Fiksi PenggemarEbook Project "Selama ini kupikir kau adalah obat dari segala rasa sakitku, tapi ternyata kau adalah sumber dari rasa sakit itu sendiri." _________________________________________ Hidup Yeorin yang sederhana berubah drastis setelah diselamatkan ole...