14. Papa Penguin

174 20 6
                                    

Yeorin tidak punya minat apapun lagi untuk tetap berada di sini, meski ini kali pertama baginya menyambangi pulau seindah Jeju. Dulu ia hanya berasal dari keluarga sederhana yang hidup di pedesaan dan tidak memiliki kesempatan untuk berkunjung ke sini. Ketika kehidupannya sudah membaik, ia tidak sempat untuk datang. Saat kesempatan ini sudah di depan mata, Yeorin malah mengutuk kedatangannya ke tempat ini.

Yeorin bangkit dari kasurnya dengan sedikit mengerang karena pusing di kepalanya masih terasa. Semalam ia dan Ahn Jungkook meminum wine sampai mabuk. "Sial! Kami melakukannya lagi," gumam Yeorin dengan suara serak.

Keadaan kamar benar-benar kacau. Kimono mandi mereka berceceran di lantai. Sementara bintang utama pria, sudah tidak berada di tempat.

Yeorin tidak bisa menyalahkan Jungkook begitu saja. Karena ia sadar apa yang terjadi di antara mereka, bukan saja terjadi karena pria itu sebab Yeorin sendiri punya peran penting kenapa semuanya terjadi.

"Kenapa aku bisa dengan mudahnya terjebak oleh pria itu?" gumam Yeorin mengacak rambutnya dengan gusar. "Ahn Jungkook, siapa kau sebenarnya?"

Setelah membersihkan diri, Yeorin sudah merasa segar kembali. Jam sudah menunjukkan pukul 11siang. Ia melihat ke sekeliling kamar hotel yang sunyi. Tidak ada tanda-tanda kehidupan kecuali dirinya. Suara Ahn Jungkook juga tidak terdengar sejak ia membuka mata.

"Apa dia kabur dan meninggalkanku di sini?" Ucap Yeorin dengan nada kesal dan cukup tidak percaya dengan persangkaannya. "Aku akan membunuhnya jika benar!"

Sulit Yeorin percaya jika Ahn Jungkook betul-betul kabur setelah mereka melewati dua malam panas berturut-turut. Tidak ada pesan atau apapun yang pria itu tinggalkan.

"Semua pria ternyata sama saja. Sama-sama sialan!"

Yeorin membuka kunci ponselnya untuk menghubungi pria itu. Mulutnya sudah gatal untuk memuntahkan makian yang sudah penuh tertahan di mulutnya.

📞 Apa Anda meninggalkanku di sini dan pulang ke Seoul sendirian?

Tidak ada sapaan dari Yeorin ketika Jungkook menjawab panggilannya. Gadis itu langsung bertanya dengan nada tinggi dan penuh kekesalan.

📞 Kau sudah bangun?

📞 Belum. Arwahku yang menelepon Anda.

Terdengar suara kekehan dari seberang telepon.

📞 Aku ada di lobi hotel. Segeralah turun.

Barulah Yeorin mengembuskan napasnya dengan lega. Rupanya ia hanya salah sangka dengan pria itu. Ahn Jungkook tidak benar-benar meninggalkannya di sini. Yeorin segera mengemasi barang-barangnya, kemudian turun menuju lobi hotel. Namun dia tidak menemukan Ahn Jungkook di mana pun.

Lagi-lagi Yeorin berdecak kesal karena Jungkook. "Apa dia sedang mempermainkanku?" Tukasnya kembali ingin menelpon pria itu. Namun Yeorin kalah cepat, karena Jungkook lebih dulu meneleponnya.

📞 Aku ada di luar.

Tanpa menjawab sepatah kata pun, Yeorin menutup teleponnya. Ia mengembuskan napasnya seraya merotasikan kedua bola matanya sebelum melangkah ke luar hotel.

Ahn Jungkook memang sudah berada di sana. Dengan kerennya duduk di atas sebuah motor Triumph Bonneville T12. Dia mengenakan leather jacket berwarna hitam serta kaca mata dengan warna senada membingkai wajah tampannya.

Yeorin berdecak dan lantas bergumam. "Pantas saja dia menghilang sepagi itu."

Rupanya Jungkook dengan sengaja pergi membeli pakaian untuk menunjang penampilannya. Dan bagi Yeorin itu sangat curang. Karena sekarang ia hanya mengenakan pakaian yang dibeli kemarin. Beruntung Yeorin membeli lebih untuk hari ini.

Between Heaven and Hell Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang