Ke satu (1)

159 20 6
                                    

Halo, halo, halo, guys!!

Selamat datang di cerita pertamana aku💙

Panggil aku Nna/Ly juga boleh, asal jangan "Thor" ya!!

Ingat, jangan bawa-bawa cerita lain di lapak ini⚠️

Cerita ini murni dari fikiran Ly sendiri, guys!!

Tau cerita aku dari mana, ni?

⚠️TYPO BERTEBARAN, GUYS⚠️

Kalo boleh tau, kalian asal mana?

Kasih semangat Ly dengan "Komen and Vote"!!

Jangan lupa Follow akun Ly, ya💐💙

Oke mari kita mulai!!

YUHUUUU..

"Zel."Panggil seseorang yang berada di samping nya.

"Apa."Jawabnya. Tanpa mengalihkan pandangannya ke depan, di mana anak lelaki sedang bermain basket.

"Ntar pulang sekolah kita mampir dulu, ya."Ucap nya antusias.

"Kemana?"Tanya nya menengok ke samping, dimana sahabat nya berada.

"Biasa, toko buku."Jawab nya tertawa renyah.

Hazel yang mendengar itu memutar bola mata nya jengah, tapi dia tetap menyetujui ucapan sahabatnya itu.

"HORE, MENANG."Seru Hazel tiba-tiba, dan itu membuat orang yang di sekitar nya kaget.

Hazel tidak memperdulikannya, dia langsung saja berlari ke tengah lapangan basket dimana orang yang dia tuju berada diantara mereka.

"Kak."Panggil Hazel dengan nafas naik turun.

"Nih."Ujarnya sambil menyodorkan minuman dingin yang ia beli tadi.

"Makasih."Ucapnya sambil mengambil minuman dari Hazel.

Hazel mengangguk antusias dan dia mengikuti orang yang ia panggil Kak itu.

"Cape nggak, kak?"Tanya Hazel ketika mereka berdua sudah duduk di bangku yang tersedia di dekat lapangan basket.

"Menurut lo?"Tanya nya balik.

"YNTKTS."Jawab nya mengedikkan bahu.

"Apaan dah itu?"Tanya nya menaikan satu alisnya.

"Apanya?"Tanya Hazel balik.

"Yang tadi, yang YDKT apa tuh."Ucap nya sedikit kesal.

"YNTKTS, kali."Koreksi Hazel sambil tertawa.

"Nah, iya, itu. Apaan dah?"Tanya nya lagi.

"YNTKTS itu singkatan dari Ya nda tau ko tanya saya."Jawab Hazel bersekap dada.

"Kata-kata dari mana lagi itu."Ucap nya mengendus.

"Makanya, kak, Maen sosmed, jangan buku terus yang di maenin."Ucap nya menatap lelaki di samping nya malas.

"Pantes otak lo miring."Cibir nya mengejek Hazel.

"Apa lo, kak?!"Ucapnya melotot garang ke kakak satu tingkatnya ini.

"Nggak, bukan apa-apa."Jawab nya terkekeh.

Huh! Hazel membuang nafas nya kesal dan dengan jail nya dia mengibaskan rambutnya ke muka kakel nya ini.

"Shit."Umpat nya spontan ketika rambut Hazel tidak sengaja mengenai matanya.

"Apa?! mau marah, iya?"Tanya Hazel nyolot.

"Sabar, Ga, sabar."Ucapnya mengelus dada nya.

"Rambut lo mau gue botakin, ha?"Tanya Argafa sewot.

"Dih? situ tukang cukur rambut, ya?Tanya Hazel tersenyum mengejek.

"Bener-bener ya, lo."Ucap Argafa memijat pelipisnya pusing.

"Bo-"Seketika ucapan Hazel terpotong oleh seseorang.

"Ar."Panggil nya seseorang yang baru saja memotong ucapan Hazel.

"Kenapa, Fir?Tanya Argafa.

"I-ini buat kamu."Ucap nya sedikit gugup.

"Gua udah ada."Jawab Argafa dingin.

Hazel yang mendengar Argafa mengatakan itu dia memukul punggung Argafa pelan, seolah memberi kode.

"E-eh, yaudah."Ucap nya menahan malu.

"Eh, kak."Panggil Hazel ketika sang empuh ingin berbalik.

"Iya, Zel?"Jawab Syafira seolah bertanya.

"Ini buat kak Argafa, kan?"Tanya Hazel.

Syafira melihat ke arah Argafa yang menatapnya dengan tatapan datar hanya menunduk.

"Kak."Panggil Hazel ketika tidak dapat jawaban dari sang empuh.

"E-h iya, ta-pi Arga nya udah pu-nya."Jawab Syafira gugup.

"Sini, biar gue yang kasih kak. Lo tenang aja, oke."Ucap Hazel seraya mengambil minuman dari tangan Syafira.

"Eu-m, nggakpapa?"Tanya Syafira memastika.

"Sip, tenang aja."Jawab Hazel yakin.

"Makasih."Ucap nya setelah nya dia berlalu dari Hazel dan Argafa.

"Nggak usah berlagak cool deh, kak."Ucap Hazel kepada Argafa ketika Syafira sudah pergi.

"Emang gue dingin kali."Jawab Argafa santai.

"Iyadeh, iya."Ucap Hazel pasrah.

"Nih."Ujarnya memberikan minuman yang tadi di bawa oleh Syafira.

"Gue udah minum, kalo kebanyakan minum ntar gue kembung."Jawab Argafa.

"Biarin, paling cuma bulak balik ke kamar mandi doang."Cibir Hazel.

Argafa hanya mengendus mendengar ucapan Hazel.

"Di minum, gue liat tuh minuman di buang, gua nggak mau temenan sama lo."Ancam Hazel melotot garang

"Nyenye."Cibir Argafa.

Hazel menatap Argafa malas. Apa dia tidak tahu kalau Syafira itu menyukai dirinya?! Memang tidak peka tetangga nya ini!!

Tbc
______

Sara and Aze [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang