Jangan lupa komen dan vote.
"Mau pesen apa ni kalian?"Tanya teman Biru yang tadi ikut bersama mereka.
"Gue batagor, Lan."Ucap Biru kepada temannya, Dilan.
"Gue nasi goreng."Ucap Melody. Dilah mengangguk dan dia beralih melihat Hazel yang masih meneliti kantin gedung kelas 12 ini.
"Zel, lo apa?"Tanya Melody.
"Laksa ada, nggak?"Tanya Hazel di bales gelengan kepala oleh Dilan.
"Nggak di mana-mana laksa yang lo tanyain."Cibir Melody menatap malas Hazel.
"Idih? Terah siapa coba?"Tanya Hazel nyolot.
"Napa berantem dah lo berdua."Ucap Biru.
Hazel dan Melody masih sama-sama menatap dengan tatapan tanda permusuhan.
Tap, tap, tap. Suara langkah kaki mendekati meja mereka.
"Makan ini dulu, nanti pulang sekolah gue traktir beli laksa."Ujar seseorang dari belakang Hazel kemudia menaruh siomay di hadapan Hazel.
Hazel tergelojak kaget, setelah nya dia mengendus setelah tau siapa orang yang berbicara seperti itu.
"Ngagetin aja lo, kak."Ucap Hazel ketus.
"Idih, kaget."Cibir Argafa. Iya, yang menyamperi dan memberikan makanan Hazel makanan adalah Argafa. Dia sedari tadi melihat Hazel yang sedang beradu bacot dengan Melody, sebagai tetangga yang baik dia berinisiatif membelikan Hazel makanan.
"Udah tuh makan, jangan ngeluh mulu lo karna nggak ada laksa di sini."Ucap Argafa.
"Gue ngeluh juga nggak."Jawab Hazel menatap Argafa malas.
Dilan berlalu dari situ untuk memesan pesanan mereka.
"Tapi gue udah lama banget nggak makan laksa."Ucap Hazel dengan mimik sedih nya.
"Idih, baru juga kemaren lo makan laksa."Cibir Melody.
"Itu kan kemaren."Sanggah Hazel.
"Nyenye."Balas Melody.
"Makan yang ada, ntar pulang sekolah tunggu gue di parkiran kita ke tukang laksa."Ucap Argafa mengelus rambut Hazel.
"Hm, tapi gue mau yang banyak sekalian di bawa pulang."Ucap Hazel tidak tahu diri.
Ma'lum in aja ya, guys. Dia emang sesuka itu sama laksa'(.
"Sekalian aja gerobak nya sama tukang nya bawa, angkut semua."Ucap Biru yang sedari tadi menyimak.
"Nggak doyan gue sama gerobak nya, apa lagi abang-abang nya."Tolak Hazel dengan mengibaskan ke dua tangannya.
Mereka mengendus mendengar tolakan Hazel itu.
"Nih."Ujar Dilan sambil menaruh nampan yang berisikan pesanan mereka di meja.
"Yaudah, gue cabut."Ucap Argafa berlalu dari situ.
"Lo mau di cabut nyawa, kak?!"Tanya Hazel sedikit teriak karna Argafa sudah agak jauh.
Anak kelas 12 yang berada di kantin yang mendengar suara teriakan itu lantas melihat ke arah Hazel dkk.
"Maluin lo."Ucap Melody memukul lengan Hazel.
"Emang gue ngapain?"Tanya Hazel menunjuk dirinya sendiri.
_
"Mel, gue mau nanya ni."Ucap Hazel ketika mereka sudah berada di dalam kelasnya.
"Apaan?"Tanya Melody balik.
"Nggak tau, gue lupa, Tapi kayak pengen nanya, tapi lupa mau nanyain soal apa."Jawab Hazel mengerutkan dahi nya.
"Anjir."Umpat Melody kesal.
"Ah, iya. Gue baru inget ni, Lod."Ucap Hazel menjentrikan jarinya dengan mata berbinar.
Melody menunggu pertanyaan yang di lontarkan Hazel itu.
"Soal tadi pagi, Mel. Lo beneran tau siapa yang komen di postingan twitter gue?"Tanya Hazel yang di balas anggukan kepala oleh Melody.
"Siapa?"Tanya Hazel lagi.
"Nggak pasti juga, si. Itu dia apa bukannya."Jawab Melody santai.
"Maksud?"Ucap Hazel tidak faham.
"Kalo gue liat-liat ni, ya. Dia itu kayak si Angkasa, anak sekolah SMA SANGGARA PUTRA, Zel."Ucap Melody mengatakan apa yang ia tau.
"Serius?!"Seru Hazel.
"Iya. Napa? Lo beneran suka, ya?"Goda Melody menaik turunkan alisnya.
"Kenal juga belom, udah suka aja."Jawab Hazel terkekeh.
"Tapi ni ya, Zel. Dia itu salah satu cowok di SMA Nya populer, lho."Goda Melody lagi.
"Ganteng?"Tanya Hazel yang di balas anggukan oleh Melody.
"Tetep masih gantengan pacar gue, Suga."Ucap Hazel bangga.
"Nggak usah halu deh, belom malem ni."Jawab Melody dari ucapan Hazel. Dia sangat mengidolakan K-pop asal korea itu, Min Yonggi.
Hazel tertawa mendengar nada bicara Melody yang sudah kepegelan.
_
Gue balik sama kak Argafa, Lod."Ujar Melody ketika sudah berada di area perkiraan.
"Oke."Jawab Melody.
"Nggakpapa lo, pulang sendiri?"Tanya Hazel.
"Ya nggakpapa lah, Jir. Udah sana lo makan laksa puas-puasin."Jawab Melody sambil mendorong Hazel Ke arah motor Argafa.
"Iyaudah, hati-hati lo."Ucap Hazel.
"Sip."Jawab Melody. Setelah nya dia berlalu keluar gerbang menunggu angkot datang.
"Lama nggak?"Tanya Argafa ketika sudah berada di hadapan Hazel.
Lama banget, sampe lumutan ni gue."Jawab Hazel berdacak pinggang.
"Boong bool lo nggak ada lobang nya lo."Ucap Argafa.
"Lo emang paling suka mancing emosi gue, ya."Ucap sewot Hazel.
"Emosi. Yaudah, ayok kita ke tukang laksa."Ucap Argafa seraya menaikan motornya.
Setelah nya mereka pergi dari area sekolah untuk pergi ke tukang laksa dulu sebelum pulang ke rumah.
TBC
_____
KAMU SEDANG MEMBACA
Sara and Aze [On Going]
Teen FictionKarenamu;Terciptanya rinduku setiap waktu. ____________________________ Dekapmu sehangat arunika, hingga pergimu meninggalkan lara dan renjana yang amerta. ____________________________