Ke sebelas (11)

28 10 3
                                    

Jangan lupa komen dan vote.

"Bang, bubur ayam dua makan di sini."Ujar Melody ketika sudah sampai di bangku tukang bubur.

Hazel menggerutu tidak jelas, dia kesel saat dirinya di seret paksa sama Melody, di tambah ada orang yang bikin dia uring-uringan semalam!

Hazel menengok kesana kemari asal tidak melihat muka Angkasa, dirinya masih malu atas kejadian semalam itu.

Melody menyenggol lengan Hazel dan berbisik. "Zel, itu kan si Angkasa yang waktu itu gue ceritain."Ucap Melody.

Hazel membulatkan matanya. Jadi cowok yang semalam dia tolongin dan...itu adalah dia?! Orang yang udah komen di postingan twitter nya. Apa dia sadar? Fikir Hazel.

Hazel tidak menjawab ucapan Melody, dirinya masih syok berad gusti.

Mata nya tidak sengaja melihat wanita yang seumuran dengan bunda nya seperti tersenyum kepada dirinya.

Hazel tersenyum canggung, apalagi wanita itu berada di samping Angkasa. Apa jangan-jangan itu ibu nya?! Fikir Hazel. Aduh, bisa malu dirinya kalau Angkasa sudah cerita ke ibu nya itu. Hazel menggeleng-gelengkan kepala, berusaha menghilangkan fikiran yang membuat nya pusing itu. Melody yang berada di samping Hazel menukikkan alis nya bingung, ada apa anak moa yang satu ini?

"Bu, makan di sini apa di bawa pulang?"Tanya sang penjual kepada mamah nya Angkasa.

"Makan di sini, bang."Jawab mamah dengan senyum simpul nya.

"Kita makan disini ya, Sa."Ujar sang mamah kepada Angkasa.

Jawab Angkasa mengangguk-anggukan kepala nya.

Hazel yang melihat interaksi kedua nya melotot. Apa-apaan ini?! Mana mungkin dia bisa makan tenang kalau ada calon mertua nya?! Eh? Calon mertua?! Hazel lo ogeb!! Maki Hazel dalam hati. Bisa-bisa nya dia mikir kalo dia itu bakal jadi calo menantunya mamah nya Angkasara?!

Angkasa yang melihat Hazel menatap kesana kemari tapi tidak melihat ke arah nya, mengerutkan dahi nya tipis. Apa dia masih malu?

Tanpa sengaja mata Hazel bertubrukan dengan mata milik Angkasa, dan itu membuat dia gugup.

"E-h, eu-m, bang Awi."Panggil Hazel ke penjual bubur yang sedang meracik itu.

"Kenapa, neng Hazel."Tanya penjual itu. Memang tukang bubur itu sudah mengenal Hazel dan Melody, di karnakan Hazel yang selalu membeli laksa di kakaknya, mang uki. Jadi dia tau nama Hazel dari kakak nya.

Hazel yang ingin menjawab tiba-tiba saja gugup, ketika diri nya sedang di lihati oleh mamah Angkasara dan juga Angkasanya.

Melody yang melihat lagak Hazel tidak seperti biasa nya menepuk bahu sahabatnya itu.

"Kenapa lo?"Tanya Melody.

"A-ah? Emang gue kenapa?"Tanya Hazel balik.

"Lo kenapa dari tadi? Udah kayak cacing kepanasan."Ucap Melody.

"Salting ya lo ada si itu."Tebak Melody berbisik.

Hazel bertambah gugup setelah mendengar tebakan Melody, seketara itu kah dirinya?!

"Kenapa, neng?"Tanya bang Awi.

"E-um, an-u, bang."Ucap Hazel bingung ingin mengucapkan apa. Dia lupa, astaga!!

"Kenapa neng Hazel?"Bingung bang Awi

"Hazel bubur nya jangan banyak-banyak ya, Bang."Ujar Hazel.

"Ouh, iya neng, sip."Jawab bang Awi.

"Cie, ada yang salting ni."Ledek Melody.

"Brisik."Ketus Hazel, kemudian dirinya berjalan ke arah bangku yang kosong.

"Ini bu, 2 porsi bubur nya."Ujar bang Awi kepada mamah Angkasa.

"Makasih, bang."Ucap Mamah Angkasa.

Hazel melirik sedikit apa yang terjadi. Di sini hanya menyisakan dirinya, melody, mamah angkasa, angkasa, dan bang Awi tentunya. Karna yang lain sudah pada udahan dan pergi.

"Ini neng Hazel."Ujar bang Awi menyerahkan 2 mangkuk ke meja Hazel dan Melody.

"Makasih mang."Ucap Hazel dan Melody.

"Sip."Jawab Bang awi.

"Lo kenyang makan bubur cuma segitu doang?"Tanya Melody melihat porsi bubur Hazel yang di bilang sedikit itu.

"Dari pada nggak abis."Jawab Hazel acuh tak acuh. Hazel memang kalau makan bubur itu suka tidak habis, makanya dia kalau beli bubur porsi nya cuma sedikit saja. Oiya, dia juga nggak suka kalau bubur nya itu di aduk.

Hazel menundukkan kepala nya, saat dirinya serasa sedang di lihati oleh seseorang.

Drttt! Bunyi hp Hazel berdering, menandakan panggilan masuk.

Melihat nama bundanya tertera di sana, dia langsung mengangkat nya.

"Halo, nda."Sapa Hazel.

"....."

"Iya, bentar lagi juga pulang kok, nda."Ucap Hazel.

"......"

"Iya bunda ku sayang, cinta, lope-lope."Ucap Hazel terkekeh.

Angkasa yang mendengar nya tersenyum kecil, ntah apa yang sedang di bicarakan oleh 2 insan yang sedang bertelefon itu. Yang pasti itu bunda nya, sebab tadi hazel menyebuy nya 'Bunda'.

"Sa, pokoknya mamah mau anak perempuan yang itu."Bisik mamah terkekeh.

TBC
_____

Sara and Aze [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang