Ke empat belas (14)

34 7 6
                                    

Jangan lupa vote dan komen.

Halo, maniezz. Tolong bantu promosiin, ya! Makasih, hihi. Lope buat kalian. 😻😺

"Makasih, Om. "Ucap Hazel bersama Melody ketika sudah sampai di depan gerbang sekolah.

"Sip, sama-sama. " Jawab Retzi.

"Yaudah kita masuk ya, om. "Ujar Melody.

"Om pulang nya jangan ngebut-gebut, ntar ke tabrak nyamuk. " Sambung Hazel dengan ucapan nggak jelasnya.

Retzi hanya mengangguk, nggak sanggup membalas ucapan keponakannya itu.

"Yaudah, om jalan dulu. " Ujar Retzi mulai menjalankan mobilnya.

Hazel dan Melody mengangguk dan melambaikan tangannya ke atas, dadah.

"Nih. "Ujar Melody seraya menyodorkan paper bag ke Hazel.

"Apa? " Tanya Hazel.

"Gue tuh sahabat yang baik hati, tidak sombong, dan tentunya rajin menabung. "Ucap Melody.

Hazel yang tidak faham menukikkan alisnya. Lah? Di tanya malah jawabnya kayak gitu?

" Ya buka lah, jir. "Greget Melody.

Hazel menurut, dia membuka paper bag itu untuk melihat ada apa di dalam sana. Bukan bom, kan? Fikir Hazel dalam hati.

Hazel mengambil kotak yang ada di dalam sana, ternyata paper bag itu isinya tempat makan + udah ada isinya juga.

"Wih, buat gue nih? " Tanya Hazel semangat.

"Iya, lah. Kan tadi gue udah bilang, gue tuh baik dan tidak sombong. "Jawab Melody bangga.

Hazel mengangguk-anggukan kepala.

"Jadi ini hasil dari lo beli buku masak? " Tanya Hazel dengan nada ngeledek nya.

Melody yang mendengar itu memutar bola matanya malas. Emang ya anak moa yang satu ini, sabar. Huh!

"Minimal makasih lah, kids. "Ucap Melody bersekap dada.

"Sip, makasih. " Ucap Hazel sambil terkekeh.

"Hm. "Balas Melody bergumam.

"Kuy, kelas! " Seru Hazel seraya menggandeng tangan Melody, kemudian dia menarik nya.

Melody yang di perlakukan seperti kambing, mengendus.

"Good pagi, ayang-ayang gue! "Seru Hazel agak teriak ketika sudah sampai di dalam kelasnya.

"MALEM. " Balas mereka serempak kencang.

Hazel yang mendengar teriakan teman-temannya melotot garang. Dia memincingkan matanya menatap satu-persatu temannya, setelahnya dia mengangkat tangan kanannya dan melipat ibu jari, jari telunjuk, jari manis, dan jari kelingking nya. Kalian pasti tau, kan? Iya! Hazel hanya menegakkan satu jarinya, yaitu jadi tengah. Fuck!

Teman-temannya yang berada di kelas ikut mengangkat jari tengah nya, seolah menantang Hazel.

Nggak beres, ni-_

"Dih? Hayu gelud jeng aing sia kabehan. "Ujar Hazel dengan logat sundanya. Dia mengulung lengan seragannya sampe sikut, seperti preman pasar.

Teman kelas nya yang melihat itu tertawa, emang Hazel tuh orang nya rada-rada. Untung cakep, coba kalo jelek?

Definisi:lo cakep, lo aman. 🗿

Hazel sudah memasang ancang-ancang, kaki dia buka lebar, dan jangan lupakan kedua lengan seragannya yang sudah ia gulung sampe sikut itu.

"Ha-"

Prittttt!!!! Ucapan Hazel tergantung begitu saja, karna suara periwitan yang bunyi nya nyaring itu.

"Ayok anak-anak, kita ke lapangan semuanya!!"Ujar pak Taleb yang tadi membunyikan periwitan.

"Iya, pak. " Jawab mereka.

"Hazel, kamu ngapain kayak gitu? "Tanya pak Taleb bersekap dada.

"Udah kayak preman parkiran aja. " Lanjutnya.

Hazel yang ingin mempites teman yang lainnya, tidak jadi. Karna dia mendengar suara dari bapack-bapack berkumis tebal itu.

Hazel hanya mengengir menampilkan giginya yang rapih.

"Cepet keluar, dikit lagi upacara di mulai. "Ucap pak Taleb.

"Iya, pak!" Jawab Hazel tegas.

"Ayok, Lod. "Ajak Hazel menarik tangan Melody kembali.

"Itu kamu mau upacara apa mau preman, Rachel Hazellah? " Tanya pak Taleb berdacak pinggang.

"Hehehe. Ya mau upacaralah, pak. "Jawab Hazel cengengesan, dia membenarkan kembali tataan seragamnya.

Melody yang melihat itu memutar bola matanya malas. Murid kesayangan guru killer Hazel mah, ni.

" Udah kan, pak? "Tanya Hazel.

" Iya. Yaudah, sana berbaris yang tertib. "Ucap pak Taleb, sekigus memperingati Hazel agar tidak bercanda saat upacara berlangsung.

" Iy-"Hazel menggantung kan ucapannya.

"Iya nggak bisa, lah. " Setelah mengatakan itu Hazel mengacir dari hadapan pak Taleb, dan Melody juga di tinggal oleh nya.

"Dasar, titisan moa. "Ucap pak Taleb mengusap-ngusap dadanya, sabar.

Melody yang melihat itu tertawa dalam hati, Hazel emang suka bikin orang naik darah.

" Apa? Kamu mau ketawa, Melody? "Tanya pak Taleb menatap anak muridnya garang.

Melody yang di tatap seperti itu bukannya takut malah pengen pipis, saking lucunya. Gimana nggak lucu? Badan bulet, kumis tebal, kepala licin, dan jangan lupakan hidung yang kempas-kempis itu.

" E-eum, nggak, pak. "Jawab Melody sambil menahan ketawanya yang ingin meledak-ledak.

" Ya udah, pak, saya ke sana dulu. "Pamit Melody. Setelah dapat anggukan dari pak Taleb dirinya berlari dari sana, tidak tahan gusti!

"Hahahaha"Tawa Melody sambil memegang perutnya yang terasa keram itu.

" Hazel dongo. "Maki Melody ketika dia melihat Hazel yang juga tertawa, Hazel berdiri tak jauh dari dirinya.

TBC
_____

Follow akun instagram Ly ya, maniezz.

Follow akun mereka juga, guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Follow akun mereka juga, guys.

MAKASIH💕💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MAKASIH💕💕

Sara and Aze [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang