Ke tiga belas (13)

24 8 4
                                    

Jangan lupa komen dan vote.

Guys, Ly minta maaf kalo ada typo yang bertebaran. 🙏🥴

Pagi-pagi sekali Hazel di kaget kan oleh suara cempreng dari keponakannya, dan itu membuat dirinya kaget saat tidur. Keponakannya itu padahal cowok, lho. Dan juga baru berusia 4 tahun, tapi suara nya udah kayak jentik-jentik ke injek.

"Teh Ajel, angun...."Ujar nya mengguncang-guncangkan tubuh Hazel yang masih berbaring itu.

Hazel hanya bergumam, terlalu malas meladeni keponakannya yang satu ini.

"TEH AJELLL, ANGUN..."Teriaknya tepat di telingan Hazel.

Hazel yang tadi nya sudah sampai di mimpinya, terbagun kembali. Dia mengusap-ngusap kupingnya yang terasa panas itu. Dia menatap nyalang keponakannya yang juga sedang menatapnya dengan cengiran khas nya itu.

Huh! Hazel membuang nafas kesal. Kalau nggak sayang udah dia pites ni bocah.

"Aska napa si, bangunin teteh?"Tanya Hazel memangku keponakannya itu.

"Ya abis nya teteh udah ayak kebo, cucah di angunin nya."Jawab Aska.

Hazel yang mendengar itu menerjap-nerjap matanya. Aska ini walaupun umurnya masih 4 tahun, tapi kalau udah ngomong lemes nya minta ampun.

"Kan teteh masih ngantuk, Ka."Balas Hazel tak mau kalah.

"Teteh mah cetiap hali juga ngantuk teyus."Cibir Aska.

Oke, lebih baik Hazel ngalah.

"Aska sama siapa kesini?"Tanya Hazel mengalihkan topik.

"Cama momy Dady, dong."Jawab Aska.

Hazel mengangguk. Momy nya Aska itu adalah adik dari ayahnya Hazel, namanya adalah Karla, dan suami nya namanya Retzi.

"Terus emang kamu nggak school?"Tanya Hazel seraya bangun dari duduknya.

"Ih, teh Ajel lupa, ya?"Tanya Aska balik.

Hazel menukikkan alis nya bingung. Lupa? Ini kan hari senin, bukan?

"Lupa apa?"Tanya Hazel.

"Kan Aska umul nya macih 4 cahun, teh. Ata momy Aska ulai school umul 5 cahun."Jawab Aska.

Hazel mengangguk-anggukan kepala, bener juga.

"Ih, teh ajel udah ikun ya."Ucap Aska.

"Enak aja!"Balas Hazel nyolot.

"Aska."Panggil seseorang dari luar kamar Hazel.

Hazel yang tau itu suara siapa, membukakan pintu.

"Eh, Hazel. Baru bagun?"Tanya momy Aska, Karla.

"Iya, tan."Jawab Hazel.

"Pasti di ganggu ya sama Aska."Tebak Karla terkekeh.

"Iya, rese banget anak tante."Jawab Hazel mengiyahkan.

"Yaudah, kamu mandi gih, Zel. Abis itu sarapan."Ujar Karla.

"Sip, tankar."Jawab Hazel.

"Ayuk, Aska, kita keluar. Teteh Hazel nya mau mandi."Ujar Karla ke putra nya.

"Iya, momy."Jawab Aska.

Setelah nya ibu dan anak itu keluar dari kamar Hazel, dan Hazel juga memutuskan untuk mandi.

Setalah kurang 15 menit, Hazel sudah selesai dengan acara mandi nya.

Dia memakai seragam nya, menyisir rambutnya kemudian dia menguncir rambutnya ala buntut kuda. Setalanya dia makai body lotion dan pelembab bibir, agar bibir nya tidak kering.

Huft, dia membuang nafas nya perlahan ketika tau hari ini hari apa. Upacara adalah musuhnya, Huh!

"Pagi."Sapa Hazel ketika sudah menduduki bangku meja makan. Di sini sudah pada kumpul semua, termasuk tante, om, dan anak nya, Aska.

"Pagi, Zel."Jawab mereka.

"Zel, nanti kamu di anter sama om Retzi ya ke sekolah."Ujar ayah kepada Hazel.

"Hm, boleh. Tapi nanti nyamper melody juga ya, om."Jawab melody sekaligus meminta pendapat dari Om nya itu.

"Sip."Balas Retzi.

"Dady, Aska ikut ya ke cekolah teh Ajel ya! ."Seru Aska bersemangat.

"Ye...nggak ada ya, kids."Jawab Hazel melarang Aska ikut.

"Ribet."Sambungnya.

"Momy, liat tuh teh Ajel."Adunya kepada Karla.

"Sayang, teh azel itu mau belajar, bukan main."Ucap Karla pelan agar anaknya mengerti.

"Iya, ganteng. Nanti mainnya kan bisa pas teh Azel pulang sekolah."Timpal bunda.

"Eum, yaudah deh." Putus Aska.

"Kamu nggak mau bareng sama om juga, Fy? "Tanya Retzi kepada Hazfy.

" Nggak, om. Hazfy naik motor aja. "Tolak Hazfy sopan.

Om Retzi hanya mengangguk mengiyahkan.

"Yasudah, ayok sekarang kita sarapan. " Intruksi bunda yang di balas anggukan oleh semua.

____

Saat ini Hazel sudah berada di dalam mobil menuju rumah Melody, sebelum berangkat kesekolah. Dirinya tadi sudah menelfon sahabatnya itu, agar berangkat bareng dengan dirinya dan om nya.

"Woy, cepet naek. " Ujar Hazel kencang dari dalam mobil, ketika sudah berada di depan gerbang rumah Melody.

Retzi yang mendengar itu mengusap-ngusap dadanya, kaget.

"Ngagetin aja kerjaan nya, buset. "Protes Melody ketika sudah duduk di dalam mobil, tepatnya di samping Hazel di bangku penumpang.

" Jadi cewek tuh yang anggun dikit, Zel. Kayak bunda mu itu, lho, Anggun. "Nasihat Retzi.

"Boro-boro mau anggun, Om. Kalo makan laksa aja udah ilang kemana tuh image nya. " Sambung Melody menjawab ucapan om Hazel itu.

Hazel yang mendengar makian sahabat nya mengendus. Emang bener si, nggak salah. Huh.

TBC
_____


Sara and Aze [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang