Jangan lupa komen dan vote.
Pagi harinya Hazel di telfon dengan sahabat nya, Melody. Kata nya dia ingin joging deket taman komplek, Hazel mengiyah kan karna sekarang adalah hari minggu.
Hazel sudah siapa dengan setelannya untuk joging, terlihat cantik, dengan rambut di cepol.
Hazel menuruni anak tangga dia melihat kalau Melody sudah berada di ruang tamu rumahnya, sedang mengobrol dengan Bundanya.
"Mau sarapan dulu nggak kalian?"Tanya Bunda.
"Nggak usah, tan. Nanti aja, di luar."Jawab Melody.
Melody memang sudah sangat akrab dengan keluarga Hazel, dan begitu pula sebaliknya.
"Yaudah, Nda. Azel pergi dulu sama melod."Ucap Hazel menyalami telapak tangan bunda, di ikuti Melody.
"Iya, Hati-hati."Jawab Bunda.
"Zel."Panggil Melody.
"Apa?"Jawab Hazel bertanya.
"Semalem lo makan laksa lagi?"Tanya Melody.
"Yoi."Jawab Hazel.
Saat ini mereka sedang berjalan santai menuju taman.
"Misal, kalo sekiranya ada ajang lomba makan laksa, lo mau ikutan, nggak?"Tanya Melody.
"Pake nanya. Ya mau lah!"Jawab Hazel semangat empat lima.
Melody berdecak, dasar Hazel.
"Kita pemanasan dulu."Ucap Melody ketika sudah sampai di taman.
"Siap."Ucap Hazel.
Setalah sekitar lima menit pemanasan, sekarang mereka mulai berlari santai.
"Banyak orang, ya."Ucap Hazel.
"Iya, tumben."Jawab Melody.
_
"Sa."Panggil seseorang dari luar kamar.
Angkasa yang masih merebahkan tubuhnya di kasur lantas bangun, ketika mendengar panggilan dari mamah nya itu.
"Iya, mah."Jawab Angkasa seraya membuka pintu kamarnya.
"Baru bangun?"Tanya Mamah.
"Iya."Jawab Angkasa.
"Mandi, gih. Ntar tolong anterin mamah ya, Sa."Ujar sang mamah yang di balas anggukan oleh angkasa.
"Iyaudah, mamah keluar dulu."Ucap sang mamah, setelah nya mamah nya keluar dari kamar anak nya, dan Angkasa juga pergi ke kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya.
Saat ini Angkasa dan mamah nya sudah berada di minimarket untuk membeli kebutuhan sehari-hari mereka (belanja bulanan).
Sa."Panggil mamah.
Angkasa yang sedang mendorong troli berdehem menjawab panggilan sang mamah.
"Mamah mau bikin kue, ni."Ujar mamah.
"Iya."Jawab Angkasa.
Puk!
"Kamu ini, ya. Tanya mamah nya ke, mau bikin kue apa gitu."Ucap sang mamah berdacak pinggang setelah memukul pelan bahu anak nya itu.
"Iya, mamah cantik. Mamah mau bikin kue apa, hm?"Tanya Angkasa dengan senyum manis nya, terkesan paksa si.
Mamah yang melihat itu terkekeh.
"Kue apa ya."Ucap mamah sambil menaruh jari telunjuk nya di dagu.
"Kamu suka kue apa, Sa?"Tanya mamah.
"Oiyah, kamu kan suka bolu."Jawab mamah.
Angkasa yang mendengar itu menggeleng-gelengkan kepala. Dia yang nanya dia juga yang jawab, mending nggak usah nanya kan sekalian.
Setelah selesai membeli semua yang di butuhkan ibu dan anak itu keluar dari minimarket. Untung anak nya itu memakai mobil, kalau tidak.
"Sa, nanti kita beli sarapan bubur ya, di deket taman komplek."Ucap mamah sebelum memasuki mobil.
"Iya, mah."Jawab Angkasa.
_
"Lod, gue nggak mau bubur."Rengek seseorang.
"Ya terus lo mau apa si, anjir?!"Greget cewek yang satunya.
"Laksa."Jawab nya dengen mimik muka sedih.
"Lama-lama gue stres jadi sahabat lo, Zel. Tiap hari laksa, laksa, laksa, dan laksa."Ucap temen nya frustasi.
"Bodo, ih. Gue mau laksa, titik!"Ucap Hazel kekeh.
Ya, sedari tadi mereka sedang beradu bacot ketika salah satu di antara mereka pingin sarapan. Di sini hanya ada tukang bubur, dan Hazel meminta kepada Melody kalau dia itu mau sarapan nya dengan laksa, bukan bubur.
Orang-orang yang sedang berlalu lalang yang mendengar dan melihat perdebatan kedua perempuan itu tertawa.
"Sa, lucu ya mereka berdua."Ucap sang mamah menunjuk Hazel dan Melody.
Yaps, mamah dan Angkasa sudah berada di tukang bubur dekat taman komplek, dimana di situ juga tempat Hazel dan Melody joging.
Angkasa hanya diam, tidak menjawab pertanyaan sang mamah.
Mamah Angkasa sedari tadi terkekeh melihat nada kekeh yang di ucapkan Hazel. Ya, mereka berdebat tidak jauh dari penjual tukang bubur, dan ya suara mereka tentu saja terdengar.
"Kayak nya yang itu cocok deh jadi mantu mamah."Ujar sang mamah menunjuk Hazel.
Angkasa yang sedang meminum aqua tersedak, mendengar penuturan mamahnya.
"Eh? Pelan-pelan dong, sayang."Ucap mamah menepuk-nepuk punggung Angkasa.
Angkasa berdehem, setelah nya dia melihat interaksi Hazel dan Melody yang seperti nya masih adu mulut itu. Setelah dia melihat Hazel di seret paksa oleh Melody ke arah dia dan Mamah nya berdiri.
Dia yang melihat itu menatap tajam Hazel ketika bola mata mereka bertemu.
Hazel yang melihat bola mata itu lantas membulatkan matanya lebar. Itu adalah orang yang bikin dia uring-uringan semalaman?!
TBC
_____
KAMU SEDANG MEMBACA
Sara and Aze [On Going]
Fiksi RemajaKarenamu;Terciptanya rinduku setiap waktu. ____________________________ Dekapmu sehangat arunika, hingga pergimu meninggalkan lara dan renjana yang amerta. ____________________________